Pakai Baju Hitam, Ratusan Nasabah BPR KR Indramayu Demo di Pendopo, Minta Bupati Cairkan Uang Mereka

Ratusan nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu meluapkan keresahan mereka dengan melakukan aksi unjuk rasa.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Para nasabah BPR Karya Remaja Indramayu saat melakukan aksi unjuk rasa di Pendopo Indramayu, Senin (20/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Ratusan nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu meluapkan keresahan mereka dengan melakukan aksi unjuk rasa.

Dengan memakai pakaian serba hitam, ratusan nasabah tersebut mendatangi Pendopo Indramayu, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Nasabah BPR Karya Remaja Indramayu Ingin Uang Mereka Dicairkan, DPRD Akan Kirim Surat Ke Bupati

Melalui pengeras suara, para nasabah ingin bertemu dengan Bupati Indramayu, Nina Agustina selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) BPR Karya Remaja Indramayu.

Mereka ingin agar Bupati bisa membantu secepatnya mencairkan uang para nasabah segera tanpa syarat.

"Bupati tolong rakyatmu ini Bupati, kembalikan uang tabungan kami, kasihan lah pada rakyatmu ini Bupati," ujar salah seorang nasabah, Sanah (27) warga Desa Leuwigede, Kecamatan Widasari Indramayu kepada Tribuncirebon.com.

Sanah mengatakan, dalam aksi ini ia bersama para nasabah lainnya tidak meminta uang pemerintah.

Melainkan hanya uang tabungan milik mereka pribadi yang disimpan di bank milik pemerintah daerah tersebut.

Sanah menceritakan, uang yang ia simpan di BPR Karya Remaja secara keseluruhan ada Rp 50 juta.

Namun, sudah bisa dicairkan sebagian dan kini hanya tersisa Rp 25 juta lagi.

"Tapi sisanya itu susah di cairkan, satu minggu cuma boleh Rp 500 ribu, kadang-kadang tidak dikasih," ujar dia.

Sanah menyampaikan, uang tabungannya memang tidak sebanyak milik nasabah lainnya.

Hanya saja, uang tersebut kata dia, merupakan tabungan kolektif ibu-ibu di wilayah tempat tinggalnya.

"Ada sekitar 150 orang semuanya, mereka nitip nabung di saya," ujar dia.

Hal yang sama disampaikan, Pendi Warsidi (50). Sebagai nasabah, pihaknya merasa sangat dirugikan.

Di sisi lain, BPR Karya Remaja Indramayu diketahui saat ini sedang bermasalah. Hal tersebut karena adanya kredit macet yang ditaksir jumlahnya mencapai Rp 141 miliar.

"Yang bermasalah itu Dirut BPR, kenapa kita yang nasabah yang justru dirugikan ibu Bupati," ujar dia.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved