Ramadan

Soal Budaya Tradisi Selama Ramadan di Pontren Kuningan, Begini Kata Pejabat Kemenag di Kota Kuda

Ahmad Fauzi mengatakan, budaya kegamaan di masyarakat Kuningan yang mewarnai jelang dan selama pelaksanaan ibadah puasa di Bulan Ramadan belum hilang

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Kasi Pontren Kemenag Kuningan H Ahmad Fauzi 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Menghadapi pelaksanaan ibadah puasa yang akan dilaksanakan seluruh warga muslim di Kuningan di bulan Ramadan 2023, sejumlah pondok pesantren (pontren) masih menjalankan budaya tradisinya.

"Untuk menjaga dan melakukan pelestarian terhadap budaya keagamaan di lingkungan Pontren di Kuningan, masih terus ada dan tetap berjalan seperti pada setiap tahunnya," kata H Ahmad Fauzi yang juga Kasi Pondok Pesantren Kemeneg Kuningan, Jumat (17/3/2023). 

Baca juga: Ramadan Sebentar Lagi, Ini Kumpulan Ucapan Maaf dan Marhaban Ya Ramadhan 2023, Pas Dishare di Medsos

Ahmad Fauzi mengatakan, budaya kegamaan di masyarakat Kuningan yang mewarnai jelang dan selama pelaksanaan ibadah puasa di Bulan Ramadan 1444 Hijriyah masih belum hilang.

"Ini seperti pada biasanya. Diantaranya melakukan bersih - bersih lingkungan ponpes, ziarah kubur dan doa bersama. Kemudian, banyak kegiatan sosial lingkungan lainnya," ujarnya.

Selain itu, kata dia mengatakan, budaya selama Bulan Puasa itu ada beberapa kategori dalam pelaksanaan kegiatan.

"Jadi, untuk di lingkungan ponpes selama Bulan Puasa nanti, budaya ponpes itu macam - macam.

Misal, lingkungan ponpes salafiyah itu biasanya suka membuka kegiatan waktu ngaji kitab tertentu, atau yang dikenal dengan sebutan pasaran. Model kegiatan ini jelas berbeda dengan pelaksanaan kegiatan pontren modern," katanya.

Ditanya soal berapa banyak pesantren di Kuningan, Ahmad Fauzi yang juga pernah menjabat Kasi Haji dan Umroh Kemeneg ini mengatakan, jumlah pondok pesantren di Kuningan ada banyak. Namun, yang sudah memiliki keabsahan dan sertifikat dari kementerian agama itu sekitar seratusan lebih.

"Jumlah pondok pesantren di Kuningan yang terverifikasi melalui aplikasi Pontren itu ada sekitar 198 pondok pesantren. Kenapa jumlahnya baru segitu? Ini akibat beberapa pondok pesantren belum melakukan pelaporan dan mengajukan legal standing melalui aplikasi pontren," katanya.

Terlepas dengan regulasi tadi, Ahmad Fauzi mengatakan, untuk lingkungan pontren juga ada beberapa kategori bantuan untuk lembaga dan tenaga pengajar.

"Untuk bantuan lembaga itu biasa mengakses langsung dari aplikasi Simba dan untuk intensif pengajar pesantren juga sama mengajukan melalui aplikasi sikap," ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved