SOSOK La Ode Aris, Tim IT GP Ansor Teken Kontrak Produser Swedia, Sahabat Jonathan Latumahina

Karenanya banyak orang bertanya-tanya menegnai siapa sebenarnya sosok La Ode Aris Saputra?

twitter
SOSOK La Ode Aris, Tim IT GP Ansor Teken Kontrak Produser Swedia 

TRIBUNCIREBON.COM - Gerakan Pemuda Ansor atau yang akrab disebut GP Ansor akhir-akhir ini tengah menjadi perhatian publik.

Usai kabar David yang menjadi korban penganiyaan Mario Dandy Satrio. Kini GP Ansor mendapatkan kabar baik.

David sendiri merupakan anak dari petinggi GP Ansor, Jonathan Latumahina.

Siapa sangka, di balik kabar tersebut, anak buah GP Ansor sekaligu sahabat Jonathan Latumahina, La Ode Aris Saputra berhasil menjalin kerja sama dengan CEO Indian Nation Aktieblag, Swedia, Michael Hjort.

La Ode Aris Saputra yang tercatat sebagai Divisi IT dan Cyber GP Ansor menandatangi kontrak pembuatan naskah film.

Keberhasilan La Ode Aris Saputra dalam membawa nama GP Ansor lantas menjadi trending topic di Twitter.

Tagar #GPAnsorMendunia menjadi perbincangan hangat publik.

Karenanya banyak orang bertanya-tanya menegnai siapa sebenarnya sosok La Ode Aris Saputra?

Baca juga: Anak Buah GP Ansor, La Ode Aris Saputra Guncangkan Panggung Dunia, Karyanya di Filmkan di Swedia

Sosok La Ode Aris Saputra

Berdasar hasil penelusuran, La Ode Aris saat ini bekerja sebagai programmer di perusahaan layanan digital di bidang aplikasi kesehatan.

Di sela waktunya sebagai programmer kantoran di perusahaan jasa kesehatan digital, Aris menulis cerita yang menjadi hobby sejak kuliah.

Aris yang juga mantan asisten dosen Teknik Informatika ini telah mempublikasikan dua karya dengan nama akun Odezig di supertext dan aplikasi cerita lain seperti watped.

Kiprah Aris di organisasi GP Ansor antara lain memberikan pelatihan keterampilan IT dan pemrograman. Juga membuat database yang digunakan oleh GP Ansor untuk penyimpanan data narasi toleransi ummat beragama.

Untuk diketahui, Divisi IT dan Cyber GP Ansor saat ini dipimpin oleh Jonathan Latumahina, ayahanda David Ozora, remaja korban penganiayaan anak pegawai Ditjen Pajak di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

David sendiri saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Sosok Jonathan Latumahina, Ayah David, Anggota Tim Cyber GP Ansor Tegas Tolak Jalur Damai

Tulisannya di Filmkan di Swedia

La Ode Aris Saputra yang tercatat sebagai Divisi IT dan Cyber GP Ansor menandatangi kontrak pembuatan naskah film.

Kabar ini mengejutkan publik, pasalnya La Ode Aris akan bekerja sama dengan Michael Hjort.

Menariknya, kabar baik tersebut tentu menjadi trending topic di Twitter denga tagar #GPAnsorMendunia

Michael Hjort sendiri merupakan founder sekaligus CEO Indian Nation Aktieblag, Swedia.

Bahkan pendantangan kontrak itu disaksikan langsung oleh Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg di kediamannya, Kamis (02/03/2023).

Dikutip dari akun Instagram resmi Kedutaan Besar Swedia di Jakarta @swedenjakarta, awalnya Michael Hjort menemukan cerita karya La Ode Aris melalui aplikasi Supertext.

Michael membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan pengkajian atas tulisan La Ode Aris sebelum akhirnya memutuskan bekerjasama.

Baca juga: Inisial A, Gadis 15 Tahun Pacar Mario Provokator Penganiayaan David, Anak GP Ansor

Kisah Mualaf David, Anak GP Ansor: Baca Syahadat, Menag Yaqut Sebut Anak Saleh Lulusan Pesantren

Saat ini nama David Latumahina yang tidak lain merupakan korban penganiayaan Mario Dandy Satrio masih dalam kondisi koma.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribuncirebon, David masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak medis.

Diketahui, David yang juga merupakan anak dari pengurus GP Ansor itu masih berada di ruangan ICU.

Semenjak dianiaya Mario, David belum juga sadarkan diri.

Kabar David dianiaya oleh anak pejabat pajak, membuat Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pilu.

Menag Yaqut sendiri mengenal David sebagai sosok anak yang baik.

Tak cukup sampai disitu, Yaqut Cholil Qoumas bahkan dibuat haru saat David Latumahina memutuskan untuk menjadi mualaf tiga tahun lalu.

David Latumahina, putra petinggi GP Ansor menjadi korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo, putra pejabat Ditjen Pajak.

Akibat penganiayaan tersebut, hingga kini David masih dalam kondisi koma.

Kondisi David rupanya membuat Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas merasa pilu.

Tak hanya mengenal David sebagai putra dari petinggi GP Ansor, Yaqut Cholil juga mengenal David sebagai anak yang baik.

Hal ini diungkap Yaqut Cholil lewat unggahan terbarunya setelah beberapa hari lalu menjenguk David di rumah sakit.

Yaqut Cholil rupanya dibuat haru saat mengingat kejadian tiga tahun lalu ketika David meminta sendiri menjadi seorang mualaf.

Dalam unggahan pada Jumat (24/2/2023), Yaqut membagikan momen saat David pertama kali memeluk Islam.

Di video tersebut terekam jelas David ditemani seseorang saat mengucapkan kalimat syahadat.

Yaqut mengungkapkan, proses mualaf David terjadi tiga tahun lalu di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Menurut Yaqut, ayah David diketahui lebih dahulu menjadi mualaf.

Meski demikian, kata Yaqut, keinginan David untuk menjadi seorang muslim datang dari dirinya sendiri.

“Ini David 3 tahun yang lalu saat datang sendiri minta disyahadatkan di daerah Muntilan Magelang.

Menyusul bapaknya yang terlebih dahulu bersyahadat,” tulis Yaqut dalam unggahannya di Instagram.

Ia kemudian meminta doa agar David lekas sembuh atas musibah yang telah menimpanya itu.

Bahkan, Yaqut juga mengecam aksi yang dilakukan oleh pelaku terhadap David beberapa waktu lalu.

Pasalnya, atas kekerasan yang dilakukan oleh Dandy tersebut menyebabkan David tak sadarkan diri.

“Mohon doa kesembuhan atas musibah yang menimpanya karena kebiadaban mereka yang mengaku manusia. Allah kariim,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved