Nisfu Syaban

Sebelum Malam Nisfu Sya'ban, Perbanyak Amalan-amalan Ini Seperti Disampaikan Abah Guru Sekumpul

Berikut ini amalan-amalan yang dilakukan jelang malam Nisfu Syaban dan saat malam Nisfu Syaban seperti disampaikan Abah Guru Sekumpul.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
ini amalan-amalan yang dilakukan jelang malam Nisfu Syaban dan saat malam Nisfu Syaban seperti disampaikan Abah Guru Sekumpul. 

TRIBUNCIREBON.COM - Berikut ini amalan-amalan yang dilakukan jelang malam Nisfu Syaban dan saat malam Nisfu Syaban seperti disampaikan Abah Guru Sekumpul.

Malam Nisfu Sya'ban akan jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023 hingga Rabu, 8 Maret 2023.

Malam Nisfu Syaban merupakan  malam pada pertengahan bulan Syaban atau malam tanggal 15 Syaban.

Kapan Nisfu Syaban tahun 2023?

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, Nisfu Syaban tahun 2023 jatuh pada mulai Selasa, 7 Maret 2023 malam hingga Rabu, 8 Maret 2023.

Hal tersebut, berdasarkan pengamatan di beberapa titik di Balai Rukyat Nahdlatul Ulama (NU) pada 20 Februari 2023.

Baca juga: Tata Cara Shalat Nisfu Syaban, Ada yang 100 Rakaat dan 2 Rakaat, Berikut Bacaan Niat dan Urutannya

Baca juga: Apa Itu Malam Nisfu Syaban? Jatuh Pada 7 Atau 8 Maret 2023? Ini Penjelasan Lengkap BRIN

"Dapat disimpulkan bahwa hilal tidak terlihat, sehingga bulan Rajab 1444 H digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Syaban 1444 H jatuh pada Rabu, 22 Februari 2023," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Pergantian hari pada kalender Hijriah berbeda dengan kalender Masehi, yakni setelah Matahari terbenam atau waktu maghrib.

Oleh karena itu, Nisfu Syaban akan jatuh sejak Rabu (7/3/2023) setelah waktu maghrib hingga Kamis (8/3/2023) sebelum maghrib.

"Sehingga sejak Selasa malam itu sudah masuk malam Nisfu Syaban," imbuhnya.

Berikut ini amalan-amalan yang bisa dilakuan menjelang dan saat malam Nisfu Sya'ban sebagaimana disampaikan oleh Abah Guru Sekumpul dalam sebuah potongan video di TikTok.

Abah Guru Sekumpul atau nama aslinya Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari, adalah salah seorang ulama yang populer di Kalimantan.

Ia lahir pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H di desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar.

Ayahnya bernama Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman, sedangkan ibunya bernama Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin.

Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.

Adapun silsilahnya adalah Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari.

Menurut Abah Guru Sekumpul, di dalam malam 15 Sya'ban, di situlah ajal-ajal makhluk ditentukan Allah SWT. 

Di malam itu, kata Abah Guru Sekumpul, diputuskan Allah SWT manusia-manusia dan jin, yang ditakdirkan kepada Allah. "Si anu, si anu jadi muqorrobin. Untung rugi di dunia dan akhirat ditentukan di malam itu," kata Abah Guru Sekumpul.

Amalan yang bisa dilakukan menjelang malam Nisfu Sya'ban, kata Abah Guru Sekumpul, banyak taubat dan istigfar, banyak bersedekah, banyak membaca shalawat, minta ampun kepada ibu bapak, ziarah kepada aulia.

Lalu di akhir tanggal 14, sesudah waktu asar, lanjut Abah Guru Sekumpul, banyak kita tawasul, istigfar, minta rahmat kepada Allah SWT. 

Lalu shalat Magrib berjemaah, membaca Surat Yaasin 3 balik dengan doa-doanya sesuai niat masing-masing.

Sesudah isya berjemaah, mengerjakan salat Tasbih dengan doa-doanya, kemudian menambah amal kebaikan lainnya. 

Doa seperti membaca Allahumma innaka afuwwun karim, tuhibbul afwa fa'fuanni. Allahumma inna nas'alukal afwa wal afiyah, wal muaffata daaiman fiddini waddunya walakhirat".

Keistimewaan Nisfu Syaban

Malam Nisfu Sya'ban, termasuk malam yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Malam tersebut adalah malam yang sangat istimewa yang dalamnya terkandung pelbagai kebaikan.

Berdasarkan kitab Qut al-Qulub karya Al-Imam Abu Thalib al-Makki, bahwa para sahabat Nabi memberikan perhatian lebih saat malam Nisfu Sya’ban, dengan mengisi pelbagai amal ibadah, dan memperbuat kebajikan.

Sebab pada malam tersebut mengandung pelbagai keistimewaan di banding malam-malam lain.

Dalam sebuah hadits Rasulullah menjelaskan kemuliaan dari malam Nisfu Sya’ban yang dimanfaatkan oleh kalangan sahabat untuk berdoa dan meminta ampunan pada Allah.

Sebab karena kesucian malam nisfu Sya’ban tersebut, Allah menurunkan rahmatnya pada orang yang memohon ampunan pada-Nya.

Malam penuh ampunan

Malam nisfu Sya’ban adalah malam penuh ampunan [malam lailu ghufran].

Untuk itu, seyogianya pada malam tersebut orang-orang yang merasa dirinya penuh dengan noda dosa dan keburukan, bertaubat kepada Allah.

Sebab pada malam penuh ampunan itu, Allah akan mengampuni seluruh dosa hamba-Nya.

Semua amalan dan permintaan dikabulkan

Malam Nisfu Sya’ban adalah malam diterima segala permintaan (lailatu al ijabah).

Sudah tak menjadi rahasia lagi, bahwa malam Nisfu Sya’ban termasuk dalam malam yang penuh dengan kucuran kebaikan dari Allah.

Selain mendapatkan ampunan, seseorang yang menghidupkan malam Nisfu Sya’ban juga akan mendapatkan kemuliaan, berupa dikabulkan permintaannya.

Berdasarkan hal tersebut, sudah sepatutnya pada malam tersebut, seorang muslim meminta kepada Tuhannya.

Puasa jelang malam Nisfu Syaban

Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan puasa Aiyyamul Bidh dan memperbanyak syahadat serta memanjatkan doa-doa.

Puasa Aiyyamul Bidh atau puasa hari-hari putih adalah puasa yang dilakukan umat Muslim pada pertengahan bulan Qomariyah (tahun Hijriyah).

Umumnya puasa ini dilaksanakan pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya.

Nah itulah pengertian Nisfu Syaban dan kapan tanggal Nisfu Syaban 2022, serta amalan yang dapat dilakukan di Nisfu Syaban. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved