Depo Pertamina Plumpang Terbakar
Kisah Perjuangan Guru SD Mencari 3 Muridnya yang Hilang dalam Kebarkan Depo Pertamina Plumpang
Nurbaiti, seorang guru SDN Rawabadak Selatan 11 kebingungan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Sartika Rizki Fadilah
TRIBUNCIREBON.COM - Orang dewasa hingga anak-anak menjadi korban dalam peristiwa tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat malam (3/3/2023) itu meninggalkan luka dan duka dibenak banyak korban.
Korban tewas pun kini tercatat sebanyak 16 orang, dan ratusan korban lainnya terpaksa mengungsi di posko yang disediakan.
Imbas kebakaran tersebut, membuat hati seorang guru SD dengan tulus mencari 2 orang muridnya.
Nurbaiti, seorang guru SDN Rawabadak Selatan 11 terlihat kebingungan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Sambil memegang telepon genggam dan dompetnya, dia berdiri di depan papan tulis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Koja.
Baca juga: Jenazah Ibu dan Anak Tewas Berpelukan Saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Nurbaiti mencari tiga orang muridnya bernama Iqbal, Fajri dan Aurin yang dikabarkan masih hilang pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, tadi malam.
"Semalam itu kan dia (korban), rumahnya dekat ya dengan lokasi kebakaran, sekolah juga deket. Jadi semalam itu belum ada informasi sampai jam 02.00 WIB belum ada info siapa siapanya, tapi ada ini (grup WA), jam 5 pagi baru dikabarin ada yang hilang," kata Nurbaiti saat ditemui di RSUD Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
RSUD Koja bukan tempat pertama dirinya mencari ketiga muridnya tersebut.
Sebelumnya, dia sudah mencari ke beberapa rumah sakit hingga pengungsian di sekitar lokasi.
"Sudah 3 rumah sakit, belum ketemu. Ini juga lagi mencar sih banyak orangtua murid yang bantu nyari, tinggal nunggu informasi saja," ucapnya.
Saat ini, Nurbaiti masih terus menggenggam handphone-nya berharap ada kabar baik untuk ketiga muridnya tersebut.
"Semoga ini cepat ditemukan, saya masih menunggu informasi saja," ungkapnya.
Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.
Dari informasi yang diterima pemadam kebakaran, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.16 WIB.
Adapun objek yang terbakar berawal dari pipa bensin pertamina yang diduga akibat sambaran petir.
Baca juga: UPDATE Korban Tewas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jadi 19 Orang, Ini Daftar Namanya
Iriana Meninggal Dalam Kebakaran Depo Plumpang, Padahal Sebentar Lagi Naik Haji
Seorang wanita bernama Iriana (60) meninggal dunia dalam kebakaran kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Nahas, Iriana meninggal dunia padahal akan menunaikan ibadah haji dalam waktu dekat.
Iriana ditemukan sudah meninggal dunia akibat kebakaran itu ditemukan di kamar mandi dalam keadaan gosong.
Hal itu terjadi lantaran cor-coran lantai dua ambruk dan membuat wanita lanjut usia itu tidak bisa menyelamatkan diri.
Sulistiawati, anak Iriana mengatakan bahwa tahun ini ibunya bakal berangkat ke Tanah Suci, karena telah mendapatkan jadwal keberangkatan.
Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir Irian diketahui telah mengumpulkan uang di celengan dalam kaleng.
"Seharusnya tahun 2020 berangkat, tapi karena pandemi jadi ditunda," kata Sulistiawati.
Sulistiawati menerangkan bahwa ibunya berhasil mengumpulkan uang sekira Rp 120 juta untuk ongkos naik haji ke Mekah.
Sayangnya takdir berkata lain, Iriana meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan di kamar mandi.
Bahkan, uang yang telah dikumpulkan Iriana ikut terbakar padahal ditaruh dalam kaleng.
"Untung emasnya enggak kebakar, jadi masih bisa tuh dijual, saya suruh kaka saya jualin," terang Sulistiawati.
Baca juga: Pilu, Petugas Temukan Jasad Ibu & Anak Berpelukan, Tak Bisa Keluar Rumah Saat Depo Plumpang Terbakar
Bercanda
Sulistiawati menjelaskan, beberapa jam sebelum peristiwa kebakaran di sana, ibunya sempat bercanda dengan ayahnya.
Ia mengaku sang ayah meledek pakaian ibunya yang mirip dengan anak baru gede (ABG) zaman sekarang.
"Ibu pakai pakaian seperti anak sekarang. Diledekin oleh saya. Ih si mama pakaiannya kaya anak ABG saja," jelas Sulistiawati.
Setelah bercanda, Iriana pun pamit ingin buang air besar di kamar mandi dan masuk ke dalam rumah.
Saat bersamaan itulah, tiba-tiba terjadi kebakaran Depo Pertamina Plumpang di dekat pemukiman warga penduduk.
"Saya sempat menyari. Handphone-nya sempat aktif. Tetapi, tidak lama kemudian, handphone mati dan tidak bisa dihubungi lagi," terang Sulistiawati.
Ayahnya pun sering melamun dan sesekali mencari Iriana meski lelaki usia 65 tahun itu mengetahui istrinya telah meninggal dunia.
Sulistiawati tak bisa berbuat banyak selain memberikan semangat kepada ayahnya supaya mengikhlaskan Iriana.
"Kadang-kadang, ayah mengigau dan bilang Iriana di mana kamu. Suka begitu," ucap Sulistiawati.
Sudah Tiga Korban Meninggal Kebakaran Depo Plumpang Bisa Diidentifikasi, Dua Pria dan Satu Wanita |
![]() |
---|
'Kuasa Allah', Mobil Dekat Depo Pertamina Tak Terbakar, Pemilik: Mobilnya untuk Antar Jemaah Umroh |
![]() |
---|
Kisah Korban Kebakaran Depo Pertamina: Mimizen Selamatkan Diri Sambil Membawa Mukena dan Al Quran |
![]() |
---|
Jenazah Ibu dan Anak Tewas Berpelukan Saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang |
![]() |
---|
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pengamat Tata Kota Heran Siapa yang Beri Izin Permukiman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.