Tarif Tol Cisumdawu Naik Jelang Dibuka Fungsional dari Cileunyi Sampai Dawuan, Ini Alasannya

Tol Cisumdawu dalam hitungan hari sepertinya akan dibuka fungsional seluruhnya, dari Cileunyi sampai Dawuan.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Suasana di Tol Cisumdawu, Senin (27/2/2023) kemarin. Mulai hari ini tarif Tol Cisumdawu naik dan seksi 2 serta 3 berbayar. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Kenaikan tarif tol Cisumdawu yang disesuaikan untuk Seksi 1-2 (Cileunyi-Pamulihan) dan yang baru ditetapkan untuk Seksi 2-3 (Pamulihan-Sumedang-Cimalaka) dinilai pengguna mahal. 

PT Citra Karya Jabar Tol, perusahaan pengelola Jalan Tol Cisumdawu punya alasan mengapa merasa perlu untuk menaikkan tarif untuk mempercepat waktu kembalinya investasi. 

"Kenapa agak naik, karena ada biaya investasi. Kami telah membangun jembatan, menghadapi longsor, dan adanya juga keindahan lereng, itu kami investasi," kata Bagus Medi, Direktur teknik dan operasi PT CKJT di Sumedang, Senin (27/2/2023). 
 
Dengan investasi itu, menurut Bagus, tingkat pengembaliannya harus terakomodasi. Di antaranya dengan menaikkan tarif. 

"Kalau kita misalnya sekian rupiah investasi, tidak bisa seolah-olah hibah, kita ini swasta,"

"Tingkat pengembalian harus terakomodasi, sehingga berdampak kepada peningkatan pendapatan," katanya. 

Ketentuan tarif ini pun bukan dikeluarkan oleh PT CKJT, melainkan oleh Kementerian PUPR.

Kenaikan tarif, tentu dengan perhitungan terhadap kemampuan warga pengemudi dalam membayar tarif. 

"Kemampuan warga bayar sudah dikalkulasi, makanya (untuk menggunakan tol) ini menjadi pilihan," kata Bagus.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek Tol Cisumdawu, Jumat (10/2/2023).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek Tol Cisumdawu, Jumat (10/2/2023). (pu.go.id)

Naik Jelang Dibuka Fungsional Semua Seksi

Sebelumnya diberitakan jika Tol Cisumdawu ditargetkan dibuka fungsional seluruhnya pada akhir Februari 2023.

Namun hal ini tak bisa terealisasi.

Pemerintah berupaya Tol Cisumdawu ditargetkan fungsional pada akhir Februari 2023 ini.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Jumat (10/2/2023) ia bersama Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian melakukan peninjauan ke Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Sumedang, Jawa Barat.

Basuki terus mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, terutama di Seksi 4 Cimalaka - Legok (8,2 km) dan Seksi 5A dan 5B Legok - Ujung Jaya (14,9 km).

“Akhir Februari ditargetkan fungsional. Seksi 4 ini sudah bagus, nanti akan ada taman. Kalau ada bentang alam seperti batuan di lereng biarkan, diperkuat saja supaya unsur geologisnya terlihat,” kata Basuki di laman PU.go,id.

Sementara untuk Seksi 5A dan 5B, Basuki mengatakan untuk memperhatikan kerapihan dan manajemen waktu.

“Tolong manajemen waktunya ini diatur supaya lebih cepat selesai. Batu-batu yang enggak teratur juga dirapikan. Finalisasinya harus mulus biar jadi contoh yang baik,” ujar Basuki.

Basuki juga berpesan kepada para kontraktor pelaksana supaya saling bekerja sama demi mempercepat penyelesaian pembangunan.

Supaya target fungsional jalan tol Cisumdawu dapat tercapai pada akhir Februari 2023.

“Tolong kerja samanya juga supaya kalau yang satu selesai, yang lain juga bisa segera selesai. Jadi semuanya sama-sama senang,” ujar Basuki.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan (11,45 km) telah beroperasi sejak Januari 2022.

Dilanjutkan dengan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang (17,05 km) dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4,05 km) yang telah beroperasi sekaligus mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan selama Nataru 2022/2023.

"Kami berharap setelah terhubungnya Jalan Tol Cisumdawu ini akan memberikan peran penting sebagai konektivitas pendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membuka banyak peluang usaha baru di wilayah Jawa Barat khususnya konektivitas dari Bandung menuju ke Kertajati," ujar Hedy.

Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.

Dari keenam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.

Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT CKJT.

Untuk Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4,05 km) telah beroperasi dengan kontraktor pelaksana PT Girder Indonesia.

Untuk Seksi 4A dan 4B Cimalaka-Legok (8,2 km), progres konstruksi telah mencapai 91 persen dan 94,8 persen dengan PT Wijaya Karya serta PT Brantas Abipraya selaku kontraktor pelaksana.

Kemudian untuk Seksi 5A dan 5B Legok-Ujung Jaya (14,9 km), konstruksi dilaksanakan oleh PT Adhi Karya dan PT Girder Indonesia dengan progres 81,76 persen dan 84,36 persen.

Terakhir, Seksi 6A dan 6B Ujung Jaya-Dawuan (6,065 km), konstruksi jalan tol telah selesai dilaksanakan oleh PT Girder Indonesia dan PT Brantas Abipraya.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Tol Cisumdawu Sampai Cimalaka Harus Bayar Plus Ada Kenaikan Tarif, Ini Rinciannya

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved