Masyarakat di Desa Tugu Indramayu Dorong Budaya Adat Mapag Tamba Bisa Dijadikan Even Festival

Tahun depan, budaya adat Mapag Tamba di Desa Tugu, Sliyeg, Indramayu, bisa jadi even festival.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Masyarakat, budayawan, hingga unsur pemerintah ngobrol budaya seputar sejarah mapag tamba di Balai Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Minggu (26/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Masyarakat di Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, mendorong agar budaya adat Mapag Tamba bisa digelar dalam bentuk festival.

Upaya itu mereka lakukan dengan menggelar ngobrol bareng bersama para budayawan dengan melibatkan unsur pemerintah membahas sejarah Mapag Tamba.

Menurut salah seorang tokoh pemuda, Pidri menilai, adat Mapag Tamba sangat layak untuk dikemas menjadi sebuah even besar.

Terlebih, mapag tamba sendiri sudah mendapat sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada 2016 lalu.

"Sehingga kami ingin adanya Festival Mapag Tamba atau Matafest. Puncak acara ini adalah penandatanganan persetujuan bersama atau komitmen bersama agar di tahun 2024 bisa diselenggarakannya festival," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Balai Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Minggu (26/2/2023).

Pidri menjelaskan, mapag tamba merupakan budaya lokal khas Indramayu, khususnya masyarakat agraris atau petani.

Mapag tamba ini juga sangat kental dengan kesakralannya. 

Sejak zaman dahulu, tradisi ini selalu dilakukan petani untuk menjaga tanaman padi agar terhindar dari penyakit dan hama.

Dalam pelaksanaannya, mapag tamba diartikan sebagai upacara untuk mengusir penyakit dengan cara membawa air obat yang sudah dimasukkan dalam bumbung bambu di batas desa.

"Sampai sekarang tradisi ini masih terjaga, namun di beberapa wilayah memang sudah hilang. Oleh karenanya kami ingin agar mapag tamba bisa terpublikasikan luas agar tetap lestari," ujar dia.

Perangkat desa saat melakukan Ritual Mapag Tamba di Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jumat (12/2/2021).
Perangkat desa saat melakukan Ritual Mapag Tamba di Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jumat (12/2/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Uum Umyati menyampaikan, pihaknya sangat mendukung inisiatif dari warga tersebut.

Disdikbud Indramayu sendiri akan mencoba mengusulkan festival mapag tamba tersebut agar kelak bisa benar-benar terselenggara pada tahun 2024.

Terlebih, kata dia, Mapag Tamba merupakan tradisi adat khas Indramayu yang memiliki makna mendalam, selain mapag sri, sekedah bumi, dan lain sebagainya.

"Insya Allah kami akan menyampaikan ke pimpinan, apalagi ini juga untuk kemajuan kebudayaan sendiri agar bisa dikenal oleh masyarakat luas," ucap dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved