Bupati Indramayu Ungkap Soal Hubungannya Dengan Lucky Hakim, Putus Komunikasi Sejak 2022

"Ya, tidak ada, tidak ada sama sekali. Jadi saya anggap sesuatu yang, padahal saya sudah tawarkan maunya apa, maunya seperti apa, maunya gimana, saya sudah menawarkan, tapi karena sudah beliaunya tidak mau. Ya sudah," ungkap Nina.

Nina mengungkapkan apa hambatan komunikasinya itu apa sih dengan Lucky Hakim 

"Seperti awal saya sampaikan, kalau saya pribadi tidak ada sesuatu hal masalah. Jadi kalau untuk hambatan-hambatan komunikasi, oh saya tidak nyaman nih, harusnya yang dikomunikasikan,"

"Misalnya, merasa tidak nyaman. Sampaikan ke kita. ‘Mbak, saya tidak nyaman nih’ soalnya saya pernah mengatakan kepada Mas Lucky, 'Mas kamu maunya apa nih? Tupoksinya apa, kepala dinas mana yang mau kamu pegang'.  Tapi Mas Luckynya bilang, 'ya sudah Mbak, saya seperti ini saja'. Ya sudah. Jadi semuanya sudah dikomunikasikan," kata Nina.

Baca juga: Akhirnya Ridwan Kamil Bertemu dengan Lucky Hakim, Dengar Curhat Lucky Mundur Jadi Wabup Indramayu

Nina mengaku pernah menanyakan apa mau Lucky Hakim khususnya terkait pekerjaan.

"Ya seperti itu. Katanya, 'ya udah Mbak, kami seperti ini saja lah Mbak'. Oh ya sudah, jangan sampai ribut lagi nih karena tidak enak. Saya juga bilang, kita ini pasangan terpilih, 2024 harus selesai, kita selesaikan dengan baik," kata Nina.

Setelah itu, Nina pun menjawab pertanyaan soal apa hebatnya Kabupaten Indramayu itu dan Apa potensi yang paling unggulan di wilayah Kabupaten Indramayu?

"Ya, kemarin ini saya lupa nih, kemarin ini kita mendapat penghargaan penghasil beras, 1,3 juta ton per tahun dan kita mendapat apa tantangan dari Pak Presiden,"

"Mampu gak nih di tahun ini 1,5 sampai 1,8 untuk penghasil padi atau beras dan itu kita surplus pada saat pandemi," 

"Ya, kita penghasil migas juga lho. Pertamina itu di Indramayu. Ya PLTU kita ada juga di Indramayu juga, seperti itu," kata Nina.

Nina menjelaskan terkait apakah dari pihak partai ada yang menanyakan soal pengunduran diri Lucky Hakim.

"Ada menanyakan juga ya. Karena kan kita ada partai pengusung juga. Saya kebetulan diusung oleh partai saya dari PDIP dengan Partai Gerindra, ada NasDem dan juga Perindo menanyakan juga. Tapi, kita kembali lagi. Semua itu kita kembalikan kepada regulasi yang ada," ungkap Nina. (tribun network/reynas abdila)