Awasi Pendistribusian Beras di Cirebon, Satgas Pangan Temukan Penyebab Harga Beras Bergejolak

Satgas Pangan Kabupaten Cirebon mengawasi pendistribusian beras yang kini harganya bergejolak.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Forkopimda Kabupaten Cirebon saat memantau harga bahan pokok di kios pedagang minyak goreng di Pasar Ciledug, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, memastikan, Satgas Pangan Kabupaten Cirebon mengawasi pendistribusian beras yang kini harganya bergejolak.


Hal tersebut merupakan salah satu tugas utama Satgas Pangan Kabupaten Cirebon untuk memantau perkembangan harga bahan pokok dan menelusuri alur pendistribusiannya.


Menurut dia, Mabes Polri juga menginstruksikan Satgas Pangan di setiap daerah untuk terus memonitor harga hingga persediaan bahan pokok di pasaran.


"Dari hasil penelusuran sejauh ini gejolak harga beras di pasaran disebabkan tersendatnya rantai distribusi," kata Arif Budiman saat ditemui usai memantau harga bahan pokok bersama Forkopimda Kabupaten Cirebon di Pasar Ciledug, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/2/2023).


Selain itu, di beberapa daerah juga tengah memasuki masa puncak musim hujan, sehingga berpengaruh terhadap suplai beras di Kabupaten Cirebon yang mengalami keterlambatan.

Baca juga: Ratusan Warga Serbu Operasi Beras Murah di Balai Desa Waled Asem Cirebon


Padahal, pihaknya memastikan secara stok beras di Kabupaten Cirebon masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan Ramadan dan Lebaran 2023.

Forkopimda Kabupaten Cirebon saat memantau harga bahan pokok di kios pedagang minyak goreng di Pasar Ciledug, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/2/2023).
Forkopimda Kabupaten Cirebon saat memantau harga bahan pokok di kios pedagang minyak goreng di Pasar Ciledug, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/2/2023). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)


Karenanya, jajarannya bakal mendalami rantai distribusi beras untuk memastikan perlu atau tidaknya melakukan sejumlah langkah dalam mengefektifkan pendistribusiannya.


"Langkah-langkah ini untuk memastikan alur pendistribusian beras di Kabupaten Cirebon lebih efektif dan efisien, sehingga gejolak harganya dapat diredam," ujar Arif Budiman.

Baca juga: Ratusan Emak-emak di Majalengka Rela Berdesakan Beli Beras Murah Rp 9.400 per Kg


Sementara Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, mengakui dari hasil pemantauan kali ini harga beras di Pasar Ciledug masih bergejolak, yakni mencapai Rp 11.500 untuk beras medium, dan dan beras premium Rp 12 ribu per kilogram.


Selain gejolak harga beras, pihaknya mengakui temuan lainnya dalam pemantauan kali ini ialah tidak adanya Minyakita dalam kurun satu bulan terakhir.


Imron menyampaikan, saat ini Pemkab Cirebon tengah mendata jumlah pedagang Minyakita di pasar tradisional yang nantinya akan disetorkan ke Pemprov Jabar.


"Nantinya, dari Pemprov Jabar yang akan mendistribusikan Minyakita langsung kepada para pedagang, karena kami hanya bertugas mendata," kata Imron Rosyadi.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved