Pilpres 2024

Heboh Anies Baswedan Punya Utang Rp 50 M kepada Sandiaga Uno, Berikut Klarifikasi Anies

Anies Baswedan yang sudah santer bakal jadi salah satu Capres dalam Pilpres 2024 heboh disebut-sebut punya utang ke Sandiaga Uno sebesar Rp 50 miliar.

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin
Anies Baswedan saat melepas peserta jalan sehat, yang bertema melangkah bersama menuju tahun perubahan 2024, di SOR Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (22/1/2023). 

TRIBUNCIREBON.COM - Anies Baswedan yang sudah santer bakal jadi salah satu calon presiden (Capres) di Pemilihan Presiden 2024 ( Pilpres 2024), heboh disebut-sebut punya utang kepada Sandiaga Uno sebesar Rp 50 miliar.

Kabar yang membahas tentang Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ini nyaris selalu ramai menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Kini, masyarakat tengah ramai menyoroti Anies Baswedan mengenai utangnya pada Sandiaga Uno yang berjumlah Rp 50 miliar.

Baca juga: Netty Optimistis Dukungan PKS ke Anies Baswedan Bisa Tingkatkan Perolehan Suara di Jabar

Dikutip dari kanal YouTube Merry Riana, Jumat (10/2/2023), Anies Baswedan kemudian menjawab isu utang Rp 50 miliar tersebut.

Awalnya, Merry Riana menanyakan mengenai utang janjinya antara Prabowo Subianto, Anies Baswesan, dan Sandiaga Uno.

Merry Riana juga menanyakan mengenai keputusan Sandiaga Uno yang mengikhlaskan utang Rp 50 miliar tersebut.

Anies Baswedan menyebut bahwa hal tersebut merupakan bentuk dukungan dari seseorang agar ia bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. 

"Itu yang pertama utang janji, yang kedua utang Rp 50 miliar, yang terakhir Pak Sandi setelah didoakan dan dipertimbangkan dengan keluarga, beliau ikhlaskan utang Rp 50 miliar itu, menurut Pak Anies?" tanya Merry Riana.

"Jadi begini, pada masa kampanye (Pilkada 2017), banyak sekali yang melakukan sumbangan, banyak sekali."

"Ada yang kami tahu, ada yang kami tidak tahu dan ada juga yang memberikan dukungan langsung, apakah relawan apakah tim."

"Nah kemudian ada pinjaman, sebetulnya bukan pinjaman, itu dukungan."

"Yang pemberi dukungan ini meminta dicatat sebagai utang, jadi dukungan yang minta dicatat sebagai utang," jawab Anies Baswedan.

Menurut Anies, dukungan yang dicatatkan sebagai utang merupakan dukungan untuk kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Jika dalam Pilkada itu mereka berhasil, maka sejumlah uang itu merupakan bentuk dukungan.

Namun, apabila dalam Pilkada, mereka tidak berhasil maka sejumlah uang yang telah diberikan itu menjadi hutang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved