Ibu Muda di Madiun Nekat Bakar Bayi yang Baru Dilahirkannya, Ternyata Ini Alasan Pelaku

Seorang mama muda di Madiun, diduga tega membakar bayinya yang baru diahirkannya, di tungku dapur belakang rumah. Pelaku sempat kabur ke hutan

Editor: Machmud Mubarok
(Freepik)
ILUSTRASI Bayi 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNCIREBON.COM, MADIUN - Seorang mama muda di Dusun Kalisanten, Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, diduga tega membakar bayinya yang baru diahirkannya, di dapur belakang rumah.

Mama muda itu berinisial IS (36) itu sempat kabur saat warga setempat mendobrak rumahnya, Senin (6/2/2023).

Pelaku berhasil ditemukan di hutan pada Selasa (7/2/2023)  pagi. Saat ini sudah diamankan di Mapolres.

"Kejadiannya Senin kemarin, ketika tetangga curiga, pintu rumah yang bersangkutan tertutup, tidak terbuka sejak 4 hari lalu. Coba diketuk tidak ada balasan. Begitu didobrak warga, ibu itu langsung lari," ujar Kaur Umum desa setempat Sarno.

Menurutnya, jasad bayi itu dibakar di atas tungku. Begitu pelaku melarikan diri, jasad bayi itu langsung dievakuasi dan dimakamkan oleh modin setempat.

Baca juga: Bikin Geger Warga, Wanita di Sukabumi Melahirkan Bayi Sendiri Tanpa Terlihat Hamil, Suami Pun Kaget

Baca juga: Warga Sempat Mengira Mayat Bayi Perempuan di Selokan Daerah Sukasari Sumedang Adalah Boneka

"Jasad bayi dimakamkan kemarin sekitar pukul 4 sore. Jenis kelamin belum tahu karena sudah terbakar 70 persen. Jadi kondisinya rusak," tuturnya.

 "Sepertinya anak ketiga yang dibakar. Anak kedua sudah meninggal tahun 2018. Anak pertama usianya masih SD. Belum tahu apakah ada depresi atau gangguan jiwa," imbuhnya.

Dari keterangan yang Sarno himpun, W sudah mempunyai suami yang bekerja di Banyuwangi. Dalam kehidupan sehari hari W dikenal dengan pribadi yang tertutup.

"Suaminya pulang 1 bulan sekali. Di rumah cuma seminggu aja. Kalau dari cerita tetangga, pelaku tidak lulus sekolah dasar. Dulu pernah merantau ke Malaysia," pungkasnya.

Guna keperluan otopsi lebih lanjut,  jasad bayi sudah dievakuasi oleh polisi dari tempat pemakamannya. Serta, masih meminta keterangan dari W sekaligus saksi saksi peristiwa terkait.

Pantauan di lokasi, Selasa (7/2/2023), Unit Identifikasi Polres Kabupaten Madiun telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kemudian juga sudah memasang garis police line guna sterilisasi lokasi.

Kondisi IS (36), ibu yang bakar bayinya, warga Dusun Kalisantan, Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Senin (6/2/2023), kini tengah dirawat di RSUD Dolopo.

"Masih dalam kondisi lemas dirawat di rumah sakit Dolopo Madiun. Tadi malam saya cek tensi darah rendah dan sulit diajak berkomunikasi," ujar Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo, Rabu (8/2/2023).

Menurut keterangan tetangga sekitar, pelaku tersebut tidak ada riwayat kejiwaan.

Meski demikian, apabila kondisi pelaku dinyatakan sehat, akan dilakukan pendalaman untuk memeriksa kondisi kejiwaan.

"Kami juga dapat keterangan dari saksi tetangga, bahwa pada 2018 korban pernah melahirkan anak kedua dalam kondisi yang meninggal dan diduga patah leher. Kami masih melakukan pendalaman mengumpulkan keterangan dan mencari letak dimakamkan anak itu," bebernya. 

"Tapi pada saat dilakukan pengecekan pemakaman, sudah tertumpuk dengan pemakaman lain. Ini baru keterangan dua orang saksi. Jadi belum bisa memastikan," tuntasnya.

Sampai sekarang polisi terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut dan memantau kondisi kesehatan pelaku.

Sebelumnya, kasus mama muda ini perlahan menemukan titik terang.

 AKBP Anton Prasetyo mengungkapkan, hasil interogasi sementara, IS nekat melakukan perbuatan keji itu karena sakit hati dengan kata-kata suaminya.

"Sang suami menganggap bahwa pelaku telah berselingkuh hingga mengandung dan melahirkan bayi. Suami pelaku bekerja dan tinggal di Banyuwangi jadi jarang pulang ke Madiun. Sudah kami hubungi suaminya tapi belum ada balasan," ujar AKBP Anton Prasetyo.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pada Senin siang pelaku memakan durian, buah jambu dan teh pahit.

Kemudian sore hari perut pelaku merasa sakit dan mules, dan memutuskan berbaring di kamar.

"Kemudian tiba-tiba ia merasa akan keluar janin. Begitu keluar janin pelaku ingat dengan apa yang disampaikan oleh suaminya, perihal tuduhan perselingkuhan. Seketika itu juga membawa janin yang habis dilahirkan di atas perapian tungku pembakaran di dapur rumah," jelasnya.

Aksi itu diketahui oleh ibu pelaku yang hendak masuk ke rumah.

Pelaku tinggal bersama anak pertama dan masih kelas 4 SD, hanya saja saat kejadian anaknya tidak ada. 

"Ibu pelaku yang tinggal di rumah sebelah curiga sama pelaku, lantaran sejak Jumat tidak pernah keluar dari rumah. Setelah memutuskan masuk ke rumah, mencium bau anyir darah dan bau busuk masuk di kamar pelaku. Serta, melihat ceceran darah," bebernya. 

"Ibu pelaku memanggil adik si pelaku untuk mencari keberadaannya, tapi tidak ditemukan. Lalu memanggil tetangga untuk masuk ke dalam mencari sumber bau dan ditemukan sosok janin di tungku perapian," imbuhnya.

Menurutnya, pelaku langsung kabur begitu kerabatnya masuk di rumah pihaknya mengamankan IS Selasa (7/2/2023) pukul 11.00 WIB, di area hutan Kecamatan Dagangan.

"Waktu itu pelaku sudah berhenti dan terlihat lemas karena masih ada pendarahan pasca melahirkan," ucapnya.

Saat ditemukan, lanjut dia, kondisi janin sudah meninggal terbakar dan hanya tersisa sedikit tangan yang sudah menghitam pada sore hari.

"Tidak ada yang membantu proses melahirkan pelaku. Pelaku juga tidak tahu bahwa saat itu dia akan melahirkan," pungkasnya.

Bayi di Surabaya Tewas di Tangan Ibu Kandung

Di tempat berbeda, dua kasus penganiayaan terhadap anak yang dilakukan oleh ibu kandungnya juga terjadi di wilayah hukum Polsek Wonocolo Surabaya.

Kasus pertama, seorang ibu membuang bayi yang baru dilahirkan, di parit belakang rumahnya, Jalan Jemur Ngawinan 1, Jemur Ngawinan, Wonocolo, Surabaya, Rabu (8/6/2022). 

Kasus kedua, seorang ibu tega membanting anaknya berusia lima bulan gegara, lalu merahasiakan mayatnya hingga membusuk di dalam kamar Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (25/6/2022).

Atas adanya temuan dua kasus yang terjadi kurun waktu sebulan, Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Roycke Hendrik Fransisco mengingatkan pentingnya komunikasi di dalam sebuah keluarga. 

Karena, lingkungan paling privat dan terkecil di tengah masyarakat yang sangat memungkinkan untuk menyediakan ruang keterbukaan atas masalah pribadi yang dialami seorang individu, dalam konteks ini, perempuan, adalah keluarga. 

Ibu Beri Kopi Saset ke Bayi 7 Bulan

Masih ingat dengan ibu muda yang memberikan bayinya kopi susu sasetan padahal usia si bayi masih 7 bulan?

Setelah viral di media sosial, pihak berwajib mengamankan ibu satu ini.

Konten yang diunggah olehnya menjadi viral dan menerima banyak kecaman dan hujatan.

Bahkan, konten ibu-ibu ini sampai menuai atensi Jokowi yang khawatir dengan nasib anak anak Indonesia.

Setelah diamankan, akhirnya kejujuran terungkap dan tujuan sebenarnya terbongkar.

Ternyata, aksi viralnya memberikan sang anak kopi susu saset meski masih berumur 7 bulan itu merupakan bagian dari konten semata.

Kebohongan terkuak, sang ibu muda memiliki tujuan licik agar kontennya viral.

Setelah viral, ibu-ibu ini diperiksa di kepolisian.

Ibu muda YS (23), diamankan petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Gowa usai memberikan minuman kopi susu saset kepada balitanya yang masih 7 bulan.

Ibu muda YS sebelumnya menjalani pemeriksaan di Mapolres Gowa, Rabu (25/1/2023).

Akibat perbuatannya itu, YS untuk sementara dipisahkan dengan balitanya yang berinisial HS usia 7 bulan di rumah aman milik Kementerian Sosial.

Demikian disampaikan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gowa, Kawaidah Alham, Rabu (25/1/2023).

"Ibu dan neneknya dibawa di rumah aman sedangkan sang balita itu dibawa di rumah gau ma baji Kemensos," ujarnya.

Ketiga orang tersebut akan tinggal sementara sampai proses pemeriksaan kesehatan dan tahapan lainnya selesai.

"Iya, sampai seluruh proses pemeriksaannya selesai," jelas Kawaidah.

Dia menjelaskan selain itu untuk memberdayakan YS, pihaknya juga melakukan perlindungan terhadap sang anak.

"Untuk ibunya kita akan kerja sama dengan dinas kesehatan kita akan mendampingi secara psikolog untuk kegiatan sehari-harinya," ujarnya.

Kebohongan Terkuak

Ternyata, tujuan YS mencekoki anaknya dengan kopi terkuak, ternyata perkara konten semata.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak, akun TikTok milik orang tua bayi saat ini sudah diblokir oleh pihak tiktok karena postingan yang diunggah membahayakan anak-anak.

Dia menyebut, balita tersebut berinisial HS berusia 7 bulan, berjenis kelamin laki-laki.

Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sang balita beserta ibu dan neneknya.

Hasilnya, dari keterangan YS mengaku melakukan hal tersebut lantaran masalah biaya hidupnya.

Apalagi, YS hanya bekerja di salah satu warung sari laut di Gowa.

Ia hanya mendapat penghasilan Rp 80 ribu per harinya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul BREAKING NEWS : Usai Lahirkan Bayi, Ibu di Madiun Langsung Berbuat Keji, Tungku Dapur Jadi Saksi, https://jatim.tribunnews.com/2023/02/07/breaking-news-usai-lahirkan-bayi-ibu-di-madiun-langsung-berbuat-keji-tungku-dapur-jadi-saksi?page=all
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved