Kasus Cianjur

Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs Mungkin Bertambah, Polisi Segera Bongkar Makam Halimah dan Siti

Polisi mendalami kemungkinan ada korban lainnya dalam pembunuhan berantai Wowon Cs.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Pihak Desa Karangtanjung dan keluarga saat meninjau makam Halimah, Sabtu (21/1/2023). 

"Artinya tidak menutup kemungkinan adanya korban baru," jelasnya.

Namun hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa nama yang berpotensi jadi korban dan motif para tersangka ini.

"Terkait untuk siapa dan apa motifnya, ini penyidik masih mendalami untuk nama apakah untuk (korban) A dan B itu tentu masih mendasari dari keterangan alat bukti yang ada di penyidik," ujarnya.

Untuk itu Polda Metro Jaya membuka layanan laporan untuk masyarakat yang merasa kerabat atau keluarganya hilang dan mempunyai koneksi dengan para tersangka pembunuhan berantai ini. 

"Kita juga mengimbau kepada masyarakat dari awal Pak Kapolda Metro selalu menyampaikan apabila ada kerabat, saudara, memiliki koneksi atau relasi dengan pelaku dan ada kejanggalan, agar menginformasikan melalui 911 command center yang ada di Biro Ops Polda Metro Jaya atau langsung ke Ditreskrimum," ucap Trunoyudo.

Dengan demikian, kata Trunoyudo, penyidik akan terbantu untuk mengetahui apakah ada korban maupun tersangka lain dalam kasus ini.

"Sehingga tindak lanjut apakah ada korban lain yang tentunya harus didasari dengan alat bukti atau justru akan menambah adanya potensi pelaku lain ini juga harus didasari dengan scientific dan alat bukti lain," jelasnya.

Pada saat yang sama polisi juga masih mendalami cara komplotan Wowon menjaring para korban sehingga percaya saat dijanjikan akan digandakan kekayaannya. 

"Terkait motif dan modus ini bagaimana pelaku meyakinkan kepada para korban, khususnya para TKW ini, ini masih terus intensif kita lakukan proses penyidikan," kata Trunoyudo.

Trunoyudo hanya menjelaskan tersangka Wowon lah yang bertugas meyakinkan para calon korbannya yang mayoritas adalah tenaga kerja wanita (TKW) agar mau memberikan hartanya dengan dijanjikan akan mendapat kekayaan.

"Terkait dengan ini dibutuhkan beberapa keterangan lain karena kan korban sudah meninggal dunia, tapi mungkin ada kerabat atau ini sebagai petunjuk yang nanti dengan alat bukti lain dan paling utama secara scientific nanti bisa dibuktikan," jelasnya.

Solihin dan Wowon diringkus polisi, Selasa (17/1/2023) dini hari. M Dede Solehudin, tersangka lainnya, sempat dirawat di rumah sakit karena ikut meminum sedikit kopi beracun dalam pembunuhan di Bekasi.

Dede melakukan itu untuk memuluskan proses eksekusi korban di Bantargebang, sekaligus menutupi keterlibatannya dalam mencampurkan racun ke dalam kopi.

Di Bekasi, komplotan ini membunuh tiga orang, yakni Ai Maemunah (40) (istri siri Wowon), Ridwan (anak Ai Maemunah dari Didin, suami pertama), dan Riswandi (anak Ai Maemunah dari Didin, suami pertama).

Kemudian di Cianjur ada lima korban tewas, yakni Noneng (mertua Wowon), Wiwin (anak Noneng), Bayu (anak Wowon), Farida (TKW),  dan Halimah (istri siri Wowon). 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved