Breaking News

Wisata Cirebon

Tempat Wisata Unik di Cirebon Museum Dukun Santet, Auranya Mistis, Berani Datang? Setan Belek Kepret

Memasuki Museum Dukun Santet ini, Anda seolah diawasi oleh puluhan mata.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Koleksi yang ada di Museum Dukun Santet di obyek wisata Talaga Langit, Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Foto diambil Minggu (22/1/2023). 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Suasana dan nuansa seram begitu terasa ketika melangkahkan kaki masuk ke Museum Dukun Santet di objek wisata Talaga Langit, Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Semuanya terasa beraura mistis.  Seolah ada puluhan mata yang tak terlihat yang diam-diam sedang mengawasi.

Tiang penyangga berbentuk pocong menyambut para pengunjung di lorong masuk sepanjang lima meteran menuju museum.

Wajahnya dipenuhi bercak merah. Memandang tepat ke areal taman yang dipenuhi patung kecil anak-anak yang ditata begitu rupa menemani patung perempuan yang juga tak kalah seram. Berwajah dingin, berbaju putih, dengan rambut panjang terumbai.

Sebuah gapura bertuliskan kalimat tauhid menjadi pembatas area taman dengan area utama museum. Di sini pengunjung juga disambut puluhan boneka. Bergelantungan di dahan dan batang-batang pohon. Kadang terlihat bergoyang.

Pemilik Talaga Langit, HM Ujang Busthomi, mengatakan,Museum Dukun Santet ini dibuat untuk menjadi wisata edukasi masyarakat.

Pasalnya, ujar Ujang Busthomi, tak sedikit masyarakat yang takut terhadap hal-hal yang bersifat klenik maupun gaib. Padahal, sebagai makhluk sempurna, manusia seharusnya hanya takut kepada Tuhan.

"Museum ini menjadi edukasi dan untuk mengingatkan orang beriman agar takut hanya kepada Allah Swt," kata Ujang Busthomi saat ditemui di Talaga Langit, Minggu (22/1/2023).

Suasana Museum Dukun Santet di obyek wisata Talaga Langit, Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (22/1/2023).
Suasana Museum Dukun Santet di obyek wisata Talaga Langit, Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (22/1/2023). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Boneka-boneka yang dipajang di museum ini, ujarnya, adalah boneka yang pernah digunakan dukun santet untuk mencelakakan orang.

Areal museum  terasa lembap karena berada di dasar jurang. Boneka-boneka yang bergelantungan juga kondisinya kotor dan sebagian rusak sehingga aura mistisnya makin terasa.

Untuk mengelilingi museum, pengunjung harus menuruni tangga dan di ujungnya terdapat pendopo berukuran tiga kali tiga meter. Seperti di hampir semua ruangan lainnya, di pendopo juga terdapat sejumlah patung.

Di bagian tengahnya terdapat kursi yang diduduki kerangka manusia dan dua manekin yang mengenakan baju putih dan hijau seolah menyambut pengunjung yang masuk ke pendopo tersebut.

Ujang mengatakan, di museum itu  juga dipamerkan benda-benda dari lainnya seperti keris, tombak, bejana, dan lain-lain, termasuk kurungan ayam, yang semuanya pernah digunakan oleh dukun santet untuk menyantet orang.

"Kami juga memajang hiasan bertuliskan perbaiki salat dan perbanyak salawat di museum ini sebagai pengingat, karena menghadapi santet cukup menggunakan itu," ujar Ujang Busthomi.

Ujang mengatakan, didirikannya museum tersebut juga dilatarbelakangi aktivitasnya melawan dukun santet yang ditayangkan di kanal YouTube pribadinya, Kang Ujang Busthomi Cirebon, yang kini sudah memiliki 6,83 juta subscriber.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved