Imlek 2023
Mengenal Sesajian Dalam Sembahyang Perayaan Imlek, Mulai Jajanan Hingga Kepala Babi
sembahyang dalam perayaan Imlek bagi masyarakat Konghucu tidak lepas dari sesajian, mulai jajanan hingga masakan daging babi
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Perayaan imlek bagi masyarakat Konghucu tidak lepas dari persembahyangan.
Sembahyang itu ditujukan kepada leluhur.
Dalam pelaksanaannya, sembahyang tersebut tidak lepas dari sesajian.
Semua sesajian yang disajikan itu mengandung makna atau arti.
Wakil Locu (Pengurus) Klenteng Hok Tek Tjens Sin di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ayong Sanjaya mengatakan, sesajian dalam bentuk masakan harus terdiri dari lima macam daging.
Baca juga: Pakai Twibbon Chinese New Year Spesial Edisi Tahun Baru Imlek 2023, Desain Terbaru
Baca juga: Menjelang Imlek di Kuningan, Ini yang Dilakukan Kelenteng Kun An Tong
Lima sajian itu, adalah Juhie, Ayam, Bebek, Pihie dan Kepala Babi.
"Kalau kepala babi itu memang wajib sudah dari ratusan tahun lalu, minimal satu, namun kalau ada yang mau nyumbang dari jemaah silakan," ujar Ayong kepada Tribun saat ditemui di Klenteng tersebut di Jalan Raya Lanud Sugiri Sukani Jatiwangi, Jumat (20/1/2023).
Selain berbagai macam daging, pengurus klenteng juga menyajikan berbagai aneka jajanan dan buah-buahan.
Berbagai makanan itu disajikan di satu meja yang sama secara memanjang, menghadap ke Patung Dewa Bumi yang bernama Hok Tek Tjens Sin.
"Berbagai sesajian itu memiliki makna bentuk rasa syukur kepada sang dewa atas kesehatan, rezeki yang telah diberikan selama satu tahun ini," ucapnya.
Ayong menyampaikan, sesajian itu dilakukan hingga dua esok hari.
Namun, untuk hari kedua, pengurus akan menyajikan sesajian yang baru, bukan hari ini.
"Jadi sesajian dilakukan 2 hari, hari ini sama besok. Tapi setiap harinya gunakan sesajian yang baru, jadi setiap hari itu baru gitu," jelas dia.