Teror Macan
Muncul Teror Macan di Kuningan, Petugas BKSDA Siap Lakukan Hal Ini
Kemunculan teror macan di kawasan Perhutani di wilayah Kuningan selatan menjadi perhatian dan catatan petugas BKSDA Cirebon
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Didi mengungkap, tidak banyak petani yang terlibat langsung mengelola lahan di Perhutani sebagai penggarap tanaman kopi dan palawija.
Namun, hal ini jelas menjadi dampak dan menjadi pekerjaan rumah pemerintah desa sebagai pelayan masyarakat.
"Ya, dengan adanya petani yang pilih berhenti menggarap lahan pertanian di lahan Perhutani. Tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami sebagai penyelenggara pemerintahan. Bayangkan saja, petani biasa mendapat keuntungan dari hasil tanaman yang diolahannya, kini mereka berhenti karena takut ancaman macan tersebut," ujarnya.
Diungkapkan Didi, para petani itu berhenti menggarap lahan setelah melihat langsung sosok macan di beberapa titik bebatuan di lahan perhutani tersebut.
"Jadi menurut petani yang sudah melihat sosok macan saat di lahan garapan. Sekarang dia, seperti ketakutan dan sangat depresi hingga sering menghabiskan waktu di sekitaran tempat tinggalnya saja," katanya.
Sebab, masih kata Didi, saat melihat sosok kucing buas itu postur tubuh macan hampir sebesar domba tangkas ukuran dewasa.
Jumlah macan besar dengan postur besar itu ada sebanyak 4 ekor dan lebih dari 5 anakan macan berada di sekitarnya.
"Kata petani yang cerita ke saya, saat dia melihat macan itu posturnya gede, ukurannya lebih besar dari domba tangkas. Tinggi badannya diatas satu meter dan panjang hampir dua meter, belum termasuk ekornya," ujarnya.
Menyinggung soal pekerja rumah bagi pemerintah, Didi mengungkap, hingga kini belum menyiapkan bentuk pekerjaan apa yang biasa dijadikan pengganti dari kebiasaannya sebagai petani kopi atau palawija.
"Soal pekerjaan rumah bagi kami. Dalam pemberdayaan masih disesuaikan dengan kegiatan sosial di lingkungan. Yang penting mereka bisa bertahan dan bisa menutupi kebutuhan hajat hidup keluarganya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kemunculan hewan buas liar di kawasan lahan perhutani di Kabupaten Kuningan, sontak menjadi teror sekaligus ancaman bagi sejumlah petani di daerah.
Terutama dengan penampakan kucing besar alias macan yang sempat diketahui sejumlah petani saat beraktivitas di lahan garapan.
"Teror macan atau hewan buas, itu dirasakan oleh sejumlah petani, termasuk warga kami saat beraktivitas di lahan garapan yang berada di kawasan lahan perhutani," kata Didi, Kepala Desa Selajambe, Kecamatan Selajambe saat memberikan keterangan ancaman lingkungan tersebut, Kamis (12/1/2023).
Didi menyebut, ancaman macan yang pencahayaan tubuh cerah dan bermotif belang itu sering menampakkan, dan terjadi di beberapa titik di kawasan lahan Perhutani di wilayah Kuningan selatan.
"Cerita sering terjadi penampakan macan di titik tertentu. Begini, ketika warga kami (petani) biasa beraktivitas di lahan garapan di pasir (bukit) itu melihat lebih dari satu ekor macan itu seperti bermain," kata Didi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.