5 Tabrakan Kereta Api di Cirebon Selama 2022, Korbannya Kakek-kakek hingga Anggota Polisi
Sejumlah peristiwa tabrakan kereta api terjadi di wilayah Cirebon selama 2022 dan mengakibatkan korban jiwa dari mulai kakek-kakek hingga polisi
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sejumlah peristiwa tabrakan kereta api terjadi di wilayah Cirebon selama 2022 dan mengakibatkan korban jiwa dari mulai kakek-kakek hingga anggota polisi.
Rata-rata para korban tersebut tengah mengendarai sepeda motor maupun mobil dan menabrak kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di wilayah Kabupaten Cirebon.
Adapun kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kereta api di wilayah Cirebon selama 2022 itu, di antaranya:
Baca juga: Jelang Angkutan Nataru, PT KAI Daop 3 Cirebon Keluarkan Syarat Terbaru Naik Kereta Api
1. Kakek-kakek Tabrak KA Fajar Utama Solo
Kakek-kakek berinisial DM (70) meninggal dunia setelah tertabrak kereta api di jalur hulu Km 232+7 petak jalan Luwung - Sindanglaut, Kabupaten Cirebon, Senin (7/2/2022).
Peristiwa yang terjadi kira-kira pukul 09.14 WIB itu bermula saat kereta api relasi Stasiun Pasar Senen - Stasiun Solo tersebut melintasi rel antara Luwung - Sindanglaut.

Setibanya di lokasi kejadian, masinis melihat korban melintasi jalur kereta api dan langsung membunyikan klakson lokomotif sebagai tanda peringatan.
Namun, korban yang merupakan warga Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, itu tidak menghindar sehingga dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
2. Santri Tersambar KA Argo Dwipangga
Baca juga: Kemenhub Ungkap soal Kelanjutan Pengerjaan Proyek Kereta Cepat, Pasca Anjloknya Kereta Teknis di KBB
Seorang santri meninggal dunia setelah tersambar kereta api di KM 201 + 4/5 petak jalan Kertasemaya - Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Selasa (15/2/2022) kira-kira pukul 11.08 WIB.
Namun, santri yang langsung dievakuasi ke RSUD Arjawinangun tersebut belum diketahui identitasnya, karena tidak ditemukan kartu identitas di jenazahnya.
Kejadian bermula saat KA Argo Dwipangga relasi Stasiun Gambir - Stasiun Solo melintasi lokasi di KM 201 + 4/5 sebelum JPL 174 Stasiun Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Namun, tiba-tiba terdapat santri itu yang melintas di jalur rel kereta api sehingga tabrakan tidak dapat dihindari. Santri tersebut juga dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
3. Anggota Polisi Tabrak KA Bangun Karta
Anggota polisi, Bripka Sutardi, dinyatakan meninggal dunia setelah menabrak kereta api saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu di KM 203+6/7 Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Peristiwa yang menimpa personel Polsek Kapetakan itu terjadi pada Selasa (22/2/2022) kira-kira pukul 14.00 WIB. Korban menabrak KA Bangun Karta relasi Stasiun Jombang - Stasiun Pasar Senen.
Saat itu, korban yang mengendarai sepeda motor diduga tidak menyadari kedatangan KA Bangun Karta sehingga langsung menabrak dan meninggal dunia.
Bahkan, dalam peristiwa itu terdapat dua korban yang sama-sama melintas sambil mengendarai sepeda motor. Korban lainnya yang bernama Imam Santoso (41) pun mengalami patah tulang.
4. Mobil Terbakar Usai Tabrak Kereta Api, Empat Orang Meninggal Dunia
Sebuah mobil terbakar usai menabrak kereta api di perlintasan yang termasuk wilayah Desa Kalimeang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/8/2022) malam.
Peristiwa yang terjadi kira-kira pukul 20.40 WIB itu mengakibatkan empat orang di dalam mobil Xpander berpelat nomor G 1197 MG tersebut meninggal dunia di lokasi kejadian.

Saat itu, mobil tersebut melaju ke arah jalur Pantura, dan diduga kurang hati-hati serta tidak mengetahui ada kereta api yang melintas hingga menabrak KA Argo Cheribon.
Bahkan, mobil itu pun sempat terpental belasan meter sebelum akhirnya terbakar di areal persawahan yang berada di sekitar jalur kereta api dan membuat empat penumpangnya meninggal dunia.
"Para korban merupakan keluarga salah satu santri di Pondok Pesantren Buntet, dan mereka baru pulang menjenguk serta menghadari haul sesepuh," kata Pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Ahmad Syauqi Chowas, kepada Tribuncirebon.com, Minggu (7/8/2022).
5. Pasangan Suami Istri dan Cucunya Menabrak Kereta Api
Pasangan suami istri, Mudakir (65) dan Mukrinah (55), menabrak kereta api saat melintasi perlintasan sebidang di wilayah Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.
Akibatnya, pasangan suami istri asal Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon itu pun dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (11/12/2022) tersebut.
Selain itu, cucunya yang bernama Naila Zilda (7) yang juga menjadi korban dalam peristiwa itu mengalami luka berat, sehingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Ayep Hanapi, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi kira-kira pukul 11.23 WIB di KM 191+200 Jalur Hulu Petak antara Stasiun Kertasemaya - Stasiun Arjawinangun.
"Ketiga korban berboncengan mengendarai sepeda motor dan menabrak KA Taksaka yang melintas dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Cirebon," kata Ayep Hanapi melalui pesan singkatnya, Senin (12/12/2022).
Ayep mengakui, perlintasan itu termasuk salah satu dari puluhan perlintasan tanpa palang pintu di wilayah PT KAI Daop 3 Cirebon, tetapi telah dilengkapi Alarm Warning System (AWS).
Karenanya, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu disiplin saat melintasi perlintasan sebidang, baik yang dilengkapi palang pintu maupun tidak.
"Kami mengajak masyarakat selalu menaati rambu-rambu lalu lintas dan lebih waspada saat akan melintasi perlintasan sebidang kereta api," ujar Ayep Hanapi.