Banjir Bandang

Ini Identitas Ibu dan Anak yang Hilang Akibat Banjir Bandang Sawahdadap Sumedang

Tim SAR Gabungan telah mengantongi identitas dua orang korban hilang dalam banjir bandang di Sawahdadap

Istimewa/warga
Banjir bandang menerjang wilayah kampung Cisurupan, Desa Sawahdadao, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Sabtu (17/12/2022). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang


TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Tim SAR Gabungan telah mengantongi identitas dua orang korban hilang dalam banjir bandang di Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. 


Keduanya adalah ibu dan anak. Sang ibu bernama Dini (40) dan anaknya bernama Syifa (15). Mereka adalah warga Dusun Babakan Kananga RT01/05 Desa Sawahdadap. 

Baca juga: Ai Terjebak Dalam Lumpur Selama 2 Jam, Tak Sempat Lari Saat Banjir Bandang Menerjang


"Mendengar kesaksian dari keluarga, informasi ini valid, Tim Gabungan sudah mulai melakukan pecarian, dan kalau belum membuahkan hasil, pencarian dilanjutkan pagi hari," kata Camat Cimanggung, Dikdik Syeh Rizki, Minggu (18/12/2022) dini hari. 


Dini dan Syifa dikabarkan hanyut ke dalam arus banir bandang yang teramat derat. Air banjir sendiri pekat karena bercampur lumpur dan material pepohonan tumbang. 

Puluhan warga terdampak banjir bandang di Cisurupan, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang mengungsi di Gedung Balai Kemasyarakatan (GBK) milik Pemerintah Desa Sawahdadap, Sabtu (17/12/2022).
Puluhan warga terdampak banjir bandang di Cisurupan, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang mengungsi di Gedung Balai Kemasyarakatan (GBK) milik Pemerintah Desa Sawahdadap, Sabtu (17/12/2022). (Tribun Jabar/Kiki)


Banjir terjadi di Dusun Cisurupan, Desa Sawahdadap. Di dusun ini, ada sungai tadah hujan yang pada saat kemarau kondisinya kering.

Sungai ini jika dilihat dari bantarannya yang merupakan jalan utama ke Dusun Cisurupan terbilang dalam. 

Baca juga: Sungai Cimande Meluap Buntut Hujan Deras, Rumah Warga Cimanggung Sumedang Diterjang Banjir


Kedalaman sungai diperkirakan 5 meter. Sungai kering ini menampung air yang datang dari lereng-lereng di Gunung Geulis. Di sungai inilah banjir bandang itu terjadi dan luapan air banjir menghantam perkampungan. 


Korban Dini dan Syifa terlihat oleh Sri Wulan (40) warga setempat. Dia melihat keduanya pada Sabtu (17/12/2022) sekitar magrib atau lewat pukul 18.00 ketika banjir bandang kedua terjadi setelah banjir pertama pada pukul 17.10, masuk ke arus deras. 


"Masuk ke arus kemudian hilang seperti masuk ke gorong-gorong," kata Wulan seusai memberi keterangan kepada Tim SAR Gabungan, dini hari tadi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved