BPBD Sumedang Tak Izinkan Aktivitas Pendakian Gunung Sampai Cuaca Ekstrem Mereda
Aktivitas di pinggiran sungai hingga aktivitas pendakian gunung-gunung di sekitar Kabupaten Sumedang diimbau untuk dihentikan.
Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Aktivitas di pinggiran sungai hingga aktivitas pendakian gunung-gunung di sekitar Kabupaten Sumedang diimbau untuk dihentikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang meminta penghentian aktivitas itu karena kondisi cuaca ekstrem yang dapat mengancam keselamatan para pelaku aktivitas itu.
Baca juga: Banjir Sukanagara Cianjur Mulai Surut Perlahan, Setelah Hujan Deras Berhenti
"Kegitan masyarakat di pinggir sungai ditiadakan dahulu, tolong masyarakat tetap berhati-hati,"
"Masyarakat yang tinggal di area lereng, kalau hujan tinggalkan rumah sementara,"
"Warga yang berkemah ke gunung, dalam versi BPBD kami tak mau memberi izin sampai cuaca bagus kembali," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno, Sabtu (17/12/2022).
Atang mengatakan, soal pendakian gunung, telah datang ke kantor BPBD sejumlah organisasi pecinta alam baik tingkat sekolah maupun pendidikan tinggi, meminta izin melakukan aktivitas di gunung.
Baca juga: Banjir Luapan Sungai Cicapar Terjang Situraja Sumedang, Jembatan Penghubung 2 Desa Ambruk
Namun, Atang menyebutkan bahwa aktivitas itu saat ini akan mengundang bahaya serta sebaiknya ditunda lebih dahulu.
"Saya katakan, anda mungkin lebih profesional dalam hal pendakian, tapi cuaca buruk dan bencana tak akan memandang anda profesional atu bukan," kata Atang.
Atang mengatakan, cuaca saat ini memang sulit diprediksi. Tetapi setidaknya, cuaca diharapkan kembali lepas dari situasi ekstrem pada Maret 2023.
"Kami juga imbau kepada semua kader Destana (Desa Tangguh Bencana) dan para Kepala Desa yang daerahya sering menjadi lokasi kegiatan alam bebas, agar pelaku aktivitas itu diingatkan," kata Atang.