Unit Jihandak Brimob Polda Jabar Datangi Lokasi Ledakan yang Bikin Kebun Jagung Berlubang di KBB
Unit Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jabar mendatangi lokasi ledakan di area lahan kebun jagung yang berlubang akibat ledakan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Unit Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jabar mendatangi lokasi ledakan di area lahan kebun jagung, Kampung Cibarengkok, RT 3/4, Desa Cipangeran, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (13/12/2022).
Seperti diketahui, peristiwa ledakan yang terjadi pada Senin (12/12/2022) itu diduga peluru nyasar, sehingga tanah di lahan jagung berserakan hingga membentuk lobang menganga dengan lebar 2,5 meter dan kedalaman sekitar 2 meter.
Baca juga: Geger, Ledakan Dahsyat Seperti Bom Membuat Kebun Jagung Berlubang 2 Meter di Bandung Barat
Kapolsek Batujajar AKP Heru Rustiono, mengatakan kedatangan Unit Jihandak tersebut untuk melakukan sterilisasi di sekitar lokasi kejadian agar lokasinya bisa dipastikan benar-benar aman.
"Iya betul, tadi ada beberapa orang unit Jihandak yang datang untuk sterilisasi mungkin lebih dari 4 orang," ujarnya saat dihubungi, Selasa (13/12/2022).
Ia mengatakan, sterilisasi tersebut dilakukan personel Unit Jibom dengan menyisir sekitar lokasi kejadian terutama di lahan kebun jagung dengan menggunakan metal detektor.
"Hasil sterilisasi itu, di lokasi sekarang sudah aman dan lahannya sudah bisa dipakai lagi. Di lokasi juga nggak dipasang garis polisi karena sudah aman," kata Heru.
Hanya saja, hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan benda apa yang menjadi sumber ledakan tersebut karena masih menunggu hasil uji material di PT Pindad.
"Untuk benda yang diduga menyebabkan ledakan itu sudah dibawa Provos dari instansi terkait untuk diuji, nanti hasilnya akan disampaikan lebih lanjut," ucapnya.
Baca juga: Ledakan yang Menggegerkan di KBB hingga Muncul Lubang Besar itu Bikin Seorang Pelajar Pingsan
Terkait asal mula dan jenis benda yang meledak itu, pihaknya tidak bisa menyimpulkan secara buru-buru sebelum hasil uji benda tersebut benar-benar selesai.
"Hasil pengujian butuh beberapa hari. Jadi kita tunggu saja, tidak bisa buru-buru juga karena kejadian ini melibatkan instansi lain," kata Heru.
Pihaknya berjanji akan menyampaikan jenis benda dan asalnya dari mana jika hasil pengujiannya sudah selesai karena untuk memastikan hal tersebut memang perlu diuji terlebih dahulu.
"Nanti akan disampaikan hasilnya seperti apa, tapi berdasarkan laporan dari saksi mata, itu diduga seperti peluru nyasar yang menimpa perkebunan," ujarnya.
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews
