Gempa Bumi Cianjur
Update Gempa Cianjur: Terjadi 5 Kali Gempa Susulan pada Kamis Pagi 8 Desember 2022 Ini
Berikut ini update gempa susulan di Cianjur pada Kamis 8 Desember 2022 sejak dini hari hingga pagi ini.
Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
"Hari ini saja terjadi 1 kali gempa susulan dan tidak dirasakan dengan magnitudo 2.1," ucapnya pada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Saat ini lanjut dia, tercatat telah ada sebanyak 396 kali gempa susulan yang terjadi di Cianjur. Bahkan frekuensinya menurun dan kekuatanya semakin melemah.
"Semoga saja kedepanya gempa susulan ini terus menurun, namun akan terus kita lakukan pemantauan di titiknya," kata dia.
Selain itu, pihaknya mengatakan, prakiraan cuaca untuk satu pekan kedepan akan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai awan gelap dan petir.
"Karena itu setiap warga yang berada dipengungsian untuk waspada dan melihat kondisi cuaca dilingkunganya masing-masing," kata dia.
Per Selasa siang terjadi 392 gempa susulan
"Update Susulan Gempabumi Cianjur M5.6 Gempa susulan sd 06 Desember 2022 pkl 12:00 WIB Terjadi 392 gempa Mag terbesar M4.3 Mag terkecil M1.0," demikian informasi yang diunggah BMKG Wilayah 2 Tangerang melalui akun Twitternya.
Pencarian korban hilang dilakukan pasif
Proses pencarian terhadap delapan orang hilang di Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur akan dilakukan hingga Selasa (20/12/2022).
Namun proses pencarian tersebut akan dilakukan secara pasif, dan mengutamakan alat berat dalam pencariannya.
Kepala Basarnas Bandung Jumaril mengatakan, tahapan operasi sesuai aturan yaitu selama tujuh hari hingga perpanjangan 3X3 hari upaya pencarian telah dilakukan.
"Operasi SAR ini tentu tidak kami hentikan begitu saja, setelah operasi SAR secara masif dilakukan hingga saat ini. Hingga kini masih ada delapan orang yang masih dalam pencarian," katanya pada wartawan saat menggelar konfrensi pers di Pendopo Cianjur, Selasa (6/12/2022).
Metode proses pencarian, lanjut dia per Rabu (7/12/2022) akan dirubah dari sebelumnya masif jadi pasif, dengan mengedepankan alat berat dalam prosesnya.
"Sedangkan Tim SAR ada nantinya hanya standby di lokasi pencarian, dan mengarahkan kinerja alat berat, jadi nanti ketika memang sudah teridentifikasi tim yang akan langsung mengevakuasinya," ucapnya.