Gunung Semeru Erupsi
Update Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini: Meletus 24 Kali dan Terasa Adanya Gempa Hingga Puluhan Kali
PVMBG melaporkan update erusi Gunung Semeru di Lumajang pada Kamis (8/12/2022) dari pukul 00.00 - 06.00 WIB
Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan update erusi Gunung Semeru di Lumajang pada Kamis (8/12/2022) dari pukul 00.00 - 06.00 WIB.
Gunung Semeru yang sudah dalam status Awas (level IV) sejak Minggu (4/12), hingga pukul 06.00 WIB pagi ini masih terjadi erupsi sebanyak 24 kali.
Akibat letusan atau erupsi tersebut dikatakan petugas PVMBG, Mukdas Sofian, A.Md, memicu terjadinya gempa di sekitar Gunung Semeru.
Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini: Dalam 6 Jam Terjadi 46 Kali Gempa Termasuk Akibat Letusan
Selain gempa akibat erupsi, juga terjadi gempa guguran sebanyak 6 kali, 1 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa vulkanik dalam, serta 12 kali gempa tektonik jauh dan lama.
Dalam laporannya per Kamis (8/12) pukul 00.00 - 06.00 WIB, Mukdas Sofian menyebutkan Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara.
Baca juga: Foto-foto Terkini Jembatan Gantung Gladak Perak yang Sempat Ngeri Diterjang Awan Panas Gunung Semeru
Berikut hasil pengamatan selengkapnya soal kegempaan dan rekomendasi PVMBG per Kamis (8/12) pukul 00.00 - 06.00 WIB:
Pengamatan kegempaan:
- 24 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-25 mm, dan lama gempa 58-193 detik.
- 6 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-4 mm dan lama gempa 27-93 detik.
- 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 9 mm, dan lama gempa 88 detik.
- 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 23 detik.
- 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 5 mm, S-P 1.8 detik dan lama gempa 10 detik.
- 12 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-35 mm, S-P 14-29 detik dan lama gempa 39-79 detik.
Rekomendasi:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (*)
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews