Gunung Semeru Erupsi
Update Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini: Dalam 6 Jam Terjadi 46 Kali Gempa Termasuk Akibat Letusan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan update erusi Gunung Semeru pada Rabu (7/12/2022) dari pukul 00.00 - 06.00 WIB.
Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan update erusi Gunung Semeru pada Rabu (7/12/2022) dari pukul 00.00 - 06.00 WIB.
Gunung Semeru yang sudah dalam status Awas (level IV) sejak Minggu (4/12), hingga pukul 06.00 WIB pagi tadi masih terjadi erupsi.
Hal itu dilaporkan langsung oleh petugas PVMBG, Yadi Yuliandi, A.Md.
Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Terjadi 25 Kali Gempa, Akibat Letusan hingga Getaran Banjir
Dalam laporannya per Rabu (7/12) pukul 00.00 - 06.00 WIB, Yadi Yuliandi menyebutkan Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara.
Hasil pengamatan kegempaan, menunjukkan telah terjadi 21 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 65-135 detik.
Selain itu juga terjadi 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 5 mm, dan lama gempa 10 detik.
Kemudian terjadi 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 10-16 mm, S-P 1.2-1.7 detik dan lama gempa 7-15 detik.
Serta terjadi 22 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-32 mm, S-P 13-28 detik dan lama gempa 42-110 detik.
Rekomendasi PVMBG:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar) atau ( batu pijar, Red).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (*)
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews