Ironi Masjid Al-Jabbar di Majalengka, Bangunan Megah Tapi Tak Terawat, Diresmikan Emil 2 Tahun Lalu

Bangunan Masjid Al-Jabbar terlihat megah dari luar, tapi di dalam banyak yang tak terawat.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Suasana Masjid Al-Jabbar yang terlihat sepi dan tak terawat yang berada di Jalan Raya Kadipaten-Jatibarang, tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Kertajati, Majalengka. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Belakangan ini, Masjid Al-Jabbar milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berada di Jalan Raya Kadipaten-Jatibarang di Desa Babakan, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka menjadi sorotan.

Bukan karena uniknya, melainkan karena kondisinya yang kini jauh dari kata terawat.

Padahal, masjid yang diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada tahun 2020 lalu itu sejatinya memiliki bentuk arsitektur yang unik.

Saat ini, di beberapa sudut, kesan tidak terurus begitu jelas terlihat.

Eman Sulaeman, salah satu pengurus DKM bidang riayah atau keamanan, tidak menampik adanya anggapan tidak terurusnya masjid itu.

Berbincang dengan Tribun, Eman mengamini bahwa masjid itu memang kurang perawatan.

"Ya, memang begitu adanya. Tidak ada biaya perawatan, dari sejak diresmikan Pak Gubernur 2020 lalu," ujar Eman, Kamis (8/12/2022).

Selama ini, untuk kepentingan masjid, Eman mengaku biasa menggunakan uang dari kotak amal yang ada.

Namun, pemanfaatan kotak amal itu, hanya bisa digunakan untuk perawatan yang sifatnya kecil.

Pasalnya, kas yang ada di kotak amal pun relatif sedikit.

"Ngandelin dari kotak amal. Kayak seperti kalau pas mau Jumatan, suka minta warga untuk beres-beres. Itu saya ambil dari kotak amal. Sampai sekarang, tidak ada uang perawatan dari sana (provinsi)."

"Itu, lampu di halaman parkir pun padam, karena itu kan harganya lumayan, enggak bisa pakai uang dari kotak. Karena jemaahnya juga kan enggak banyak. Hanya orang-orang yang melintas aja, karena jauh dari permukiman," ucapnya.

Bukan hanya tidak ada biaya perawatan saja, Eman mengaku selama ini dirinya tidak pernah mendapat honor, sebagai apresiasi dari aktivitasnya mengurus Masjid Aljabar itu.

Eman sendiri, secara resmi menjadi bagian dari DKM sekitar 7 bulan lalu.

Namun, dia sudah mulai melakukan perawatan masjid sejak lama, jauh sebelum Ridwan Kamil meresmikan.

"Sejak masih proyek pembangunan, saya udah di sini, diminta untuk ngejaga sama mandornya. Terus setelah diresmikan, sama DKM diminta terus ngejaga."

"Nah, April kemarin, dapat SK, sebagai keamanan. Kalau dulu mah, pas lagi pembangunan saya dapat honor dari mandor. Setelah itu mah, nggak ada. Perawatan Masjid aja nggak ada," jelas dia.

Sejak diresmikan 2 tahun lalu, Eman menjelaskan, baru satu kali ada perawatan yang dilakukan.

Namun, perawatan itu sepenuhnya ditentukan dari provinsi.

"Yang kerjanya juga dari sana. Itu sekitar Maret-April tahun ini," katanya.

Disinggung anggaran untuk bayar listrik, Eman menyebutkan sudah ditanggung langsung dari Provinsi.

Hal itu diketahuinya dari petugas PLN yang setiap bulan datang menyerahkan bukti tagihan.

"Katanya langsung dari sana. Ya hanya listrik aja, karena bisa online. Selebihnyanya mah enggak ada."

"Di sini (masjid) nggak ada kantor DKM-nya. Saya sehari-hari ya di sini. Ada tempat tidur juga. Alhamdulillah ada jemaah yang ngasih barang-barang, kaya kipas angin dan lain-lain," ujarnya.

Keberadaan masjid Al-Jabbar sendiri sudah didengar Eman sejak masa Gubernur Ahmad Heryawan.

Proses pembangunan sendiri dimulai pada 2017 lalu.

"Ini, katanya masih ada satu tahap lagi, bikin pagar. Karena pas peresmian pun, kata pak Gubernur, baru 80 persen," ucap pria warga desa setempat itu.

Sebelumnya, pantauan Tribun di lokasi pada Kamis (8/12/2022), di bagian depan masjid tersebut memiliki tempat parkir yang luas.

Di sebelah kiri, terdapat nama Masjid Al-Jabbar dengan warna kuning.

Pemandangan dari luar, cukup menghadirkan kesan akan keindahan bangunan itu.

Namun sayang, di beberapa bagian, kesan keindahan itu memudar.

Masjid Al Jabbar Tak Terawat
Kondisi di dalam Masjid Al-Jabbar yang terlihat kotor dan tak terawat. Masjid itu berada di Jalan Raya Kadipaten-Jatibarang, tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Kertajati, Majalengka.

Pada bagian tempat wudu misalnya, tepatnya di bagian muka, yang biasa digunakan untuk cuci tangan, kondisi kurang terawat cukup jelas terlihat.

Cermin di sana, terlihat cukup kusam, yang membuat aktivitas bercermin tidak nyaman.

Kondisi serupa juga terlihat pada bagian toilet.

Kendati keran air dan toilet berfungsi baik, tetapi ruangan tersebut terlihat tidak terawat.

Ada beberapa puntung rokok tergeletak di toilet laki-laki itu.

Pemandangan serupa juga terlihat di bagian dalam Masjid.

Kondisi semakin memprihatinkan terlihat di lantai 2.

Di sana, tumpukan sisa kayu yang rapuh, terlihat berserakan, memenuhi lantai berwarna krem itu.

Kesan jorok pun sangat terlihat bagi siapapun yang melihat pemandangan tersebut.

Pemandangan serupa juga terlihat pada bagian dinding.

Kondisi itu disinyalir terjadi sudah cukup lama.

Baca juga: Kala Seorang Bikers Ngisi Tabligh Akbar di Masjid Agung Al-Imam Majalengka, Diikuti Ratusan Jemaah

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved