Gunung Semeru Erupsi

Imbas Gunung Semeru Erupsi, Jembatan Gladak Perak di Lumajang Ambrol Terkena Awan Panas

Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladak Perak di Kabupaten Lumajang ambrol lantaran diterjang awan panas, Minggu (4/12/2022).

Facebook Thoriqul Haq
Awan panas guguran Gunung Semeru telah mencapai jembatan gladak perak. Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladak Perak di Kabupaten Lumajang ambrol akibat diterjang awan panas, Minggu (4/12/2022). 

TRIBUNCIREBON.COM- Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladak Perak di Kabupaten Lumajang ambrol lantaran diterjang awan panas, Minggu (4/12/2022).

Gunung Semeru erupsi hari ini dan mengakibatkan warga harus mengungsi.

Sejumlah fasilitas pun dikabarkan rusak karena awan panas akibat erupsi Gunung Semeru.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi disertai awan panas guguran Gunung Semeru terjadi pada Minggu pukul 02.46.

Belum lama ini beredar foto yang dibagikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Lumajang seperti dikutip dari SURYA.co.id.

Dalam foto tersebut tampak Jembatan Gladak Perak hancur dan banyak abu vulkanik di sekitarnya.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Hari Ini Picu 13 Kali Gempa, dari Gempa Letusan hingga Semburan Awan Panas


Sekadar diketahui, Jembatan sepanjang 120 meter ini merupakan jembatan terunik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Jembatan ini menghubungkan dua daerah, yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, serta jalan lintas selatan Lumajang-Malang.

Kehadiran Jembatan Gantung Gladak Perak membuat dua kecamatan tersebut tersambung.


Sebelumnya, Jembatan Gladak Perak juga sempat hancur diterjang erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

Setelah hampir setahun tersambung, jembatan tersebut kini hancur lagi.

Erupsi Semeru Masih Tinggi

Diketahui, Gunung Semeru erupsi hari ini membuat warga yang tinggal di lereng panik dan mulai mengungsi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) menyatakan status Gunung Semeru di Jawa Timur pada Minggu ini telah dinaikkan dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas terhitung mulai pukul 12.00 WIB.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan meminta agar tidak ada aktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak dan sektoral arah tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 kilometer dari puncak.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved