Gempa Bumi Cianjur
Rombongan Guru & Seorang Murid TK Masih Belum Ditemukan di Cugenang, Semula Beriringan dengan Bupati
Hingga kemarin, rombongan guru dan seorang murid TK ini belum ditemukan oleh petugas.
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Tim gabungan masih mencari sejumlah korban gempa Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022).
Gempa tersebut memicu longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cugenang, Cianjur.
Longsor menutup jalan dan menimbun sejumlah kendaraan serta warung.
Hingga kemarin, Rabu (23/11/2022), masih ada korban yang belum ditemukan.
Misalnya saja rombongan guru dan seorang murid TK.
Rombongan ini terdiri dari tujuh guru, kepala sekolah, dan seorang murid TK.
Mereka tertimbun longsoran tanah dalam perjalanan menuju Cianjur di Jalan Raya Cipanas-Puncak.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur, proses pencarian masih terus dilakukan di lokasi rombongan dinyatakan hilang tertimbun tanah longsor.
Masih adanya gempa dan hujan di lokasi membuat upaya pencarian belum maksimal.
Gempa susulan yang masih dirasakan dikhawatirkan membuat tanah kembali longsor.
"Saat ini masih ada tujuh orang guru, kelapa sekolah TK, dan satu orang anak yang hilang dalam upaya pencarian," ujar Akib, Rabu (23/11/2022).
Awalnya, rombongan para guru dan siswa sedang mengikuti kegiatan Bupati Cianjur di Desa Wisata Sarongge, Kecamatan Pacet.
Seusai kegiatan, rombongan guru dan siswa TK beriring-iringan dengan rombongan Bupati menuju Cianjur.
Saat masuk di lokasi Jalan Raya Cipanas-Puncak di Kecamatan Cugenang, rombongan guru tertimbun longsor akibat gempa.
"Para guru dan kepala sekolah TK itu baru selesai mengikuti kegiatan di Desa Sarongge. Sebelumnya mereka beriring-iringan dengan rombongan Pak Bupati dan saya juga," ujar Akib.
Akib menambahkan, selain tujuh guru, kepala sekolah dan siswa, tercatat ada 55 guru yang mengalami luka, 34 di antaranya luka ringan dan 21 luka berat sebagai korban gempa Cianjur.
Sedangkan siswa yang terluka mencapai 216 orang, 211 luka ringan, dan 5 luka berat. Memasuki hari ketiga usai bencana gempa bumi, tercatat ada tiga orang guru dan 32 siswa meninggal dunia.
Kemudian berdasarkan data yang diterima hingga saat ini, ada sebanyak 361 lembaga dan 1.417 ruangan kelas yang rusak.
Baca juga: Tiga Warga yang Adang Mobil Logistik Diberikan Pembinaan, Polisi: Mereka Tidak Sabar