Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon Siap Bantu Pemerintah Daerah Tekan Angka Stunting

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon siap membantu pemerintah daerah menekan angka stunting.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Puluhan peserta mengikuti One Day Seminar Pencegahan Stunting di Auditorium FK UGJ Cirebon, Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Kamis (24/11/2022) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUBCIREBON.COM, CIREBON - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon siap membantu pemerintah daerah menekan angka stunting.

Dekan FK UGJ Cirebon, dr Catur Sulistiyana, mengatakan, kontribusi penanganan stunting tersebut dilakukan dari sisi akademisi.

Sebab, menurut dia, FK UGJ mempunyai SDM yang kompeten dari mulai dokter umum, dokter spesialis, hingga para mahasiswa kedokteran.

"Kami harus turut andil membantu pemerintah mempercepat penanganan stunting, karena angkanya cukup tinggi," kata Catur Sulistiyana saat ditemui usai One Day Seminar Pencegahan Stunting di Auditorium FK UGJ Cirebon, Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Kamis (24/11/2022).

Ia mengatakan, seminar tersebut juga merupakan salah satu kontribusi FK UGJ Cirebon dari sisi akademisi dalam penanganan stunting di Wilayah III Cirebon.

Baca juga: Angka Stunting di Kabupaten Cirebon Cukup Tinggi, Persagi Ungkap Penyebabnya dan Siap Menekan

Pihaknya melibatkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) se-Wilayah III Cirebon, kader dari 82 puskesmas Kota dan Kabupaten Cirebon, pendamping keluarga, dan lainnya sebagai peserta.

Bahkan, narasumber seminar tersebut juga menghadirkan dokter kandungan, dokter anak, dokter gizi klinik, hingga psikolog yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.

"Materi yang disampaikan ialah tentang bagaimana cara peserta mengedukasi masyarakat pentingnya mencegah stunting," ujar Catur Sulistiyana.

Ia menyampaikan, stunting pada intinya merupakan permasalahan terkait gizi kronis yang terintegrasi juga dengan permasalahan ekonomi.

Karenanya, pihaknya mendorong agar pemerintah berkolaborasi dengan fakultas ekonomi dan fakultas pertanian di perguruan tinggi.

Pasalnya, fakultas ekonomi dapat berkontribusi meningkatkan sektor ekonomi masyarakat melalui pengembangan UMKM.

Sementara fakultas pertanian ditugaskan untuk melatih ibu-ibu menamam tanaman yang bergizi tinggi tetapi mudah didapat di pekarangan rumahnya.

"Harus diakui, bagaimana memberikan makanan bergizi pada anak jika secara ekonomi saja termasuk keluarga kurang mampu," kata Catur Sulistiyana. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved