Gempa Bumi Cianjur

Tertimbun Puing Selama 3 Hari di Rawa Cina, Bocah 7 Tahun Selamat dari Kematian Akibat Gempa Cianjur

afka, bocah berusia 7 tahun, berhasil dievakuasi dan selamat setelah 3 hari tertimbun puing reruntuhan rumah di Kampung Rawa Cina

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Tangkapan layar Video
Rafka, bocah berusia 7 tahun, berhasil dievakuasi dan selamat setelah 3 hari tertimbun puing reruntuhan rumah di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). 

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Azka Maulana Malik, bocah berusia 7 tahun, berhasil dievakuasi dan selamat setelah 3 hari tertimbun puing reruntuhan rumah di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Rumah yang ditinggali Azka itu ambruk setelah diguncang gempa Magnitudo 5.6, Senin (21/11/2022).

Pencarian dan evakuasi terhadap Azka ini dilakukan tim SAR gabungan yang terjun ke lokasi beberapa jam setelah gempa.

Dari video yang beredar, terlihat anggota pemadam kebakaran, TNI dan Polri bahu membahu mencari dan menyelamatkan bocah yang tertimbun reruntuhan rumah ini.

Data terakhir  hingga Selasa (22/11/2022) sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa sudah mencapai 268 orang.

Baca juga: Update Gempa Susulan Gempa Cianjur, Hingga Pukul 12.30 WIB Terjadi 169 Kali

Sebagian besar belum diketahui identitasnya. Baru 122 jenazah yang sudah teridentifikasi. 

BNPB juga mencatat sebanyak 151 orang belum diketahui nasibnya dan dinyatakan hilang.

"(Korban hilang) masih dilakukan pencarian secara terus menerus. Apakah 151 orang ini adalah bagian dari yang belum teridentifikasi nanti kami akan dalami lebih lanjut," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.

Korban luka akibat bencana ini mencapai 1.083 orang, dan sebanyak 58.362 orang mengungsi.

Sedangkan kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo ini yakni 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan sisanya masih terus didata.

Suharyanto mengatakan ada 12 kecamatan yang terdampak gempa, yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.

Dari 12 kecamatan itu sudah berdiri tempat pengungsian yang jumlahnya terus bertambah.

Diharapkan pengungsian terpusat bagi masing-masing kecamatan, walaupun masih ada juga masyarakat yang mendirikan tenda seadanya di dekat rumahnya masing-masing.

Suharyanto meminta warga yang terdampak gempa untuk masuk ke tempat pengungsian terpusat agar terjamin pelayanan dan kebutuhannya. 

"Kami usahakan agar yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya agar masuk ke tempat pengungsian terpusat agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya," katanya.

Untuk mempercepat penanganan bencana, BNPB menempatkan satu buah helikopter dan dana siap pakai sebesar Rp 1,5 miliar serta bantuan logistik senilai Rp 500 juta.

"Untuk desa terisolasi selain membuka jalan dari darat, juga disiapkan satu heli untuk distribusi logistik," tutur Suharyanto.

BNPB juga membuka call center yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait penanganan gempa Cianjur.

"Apabila ada masyarakat yang ingin tahu kondisi keluarganya yang terkena gempa, bisa menghubungi  call center 117 untuk BNPB dan nanti akan terhubung pada posko yang didirikan di Cianjur, sehingga semua informasi semua berasal dari posko," tutur Suharyanto.

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers usai meninjau lokasi terdampak gempa di Cugenang, Cianjur pada Selasa (22/11/2022) siang (Istimewa)
Tahan Gempa

Kemarin, didampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Presiden Joko Widodo berjalan kaki menuju titik terparah longsor akibat gempa, menyapa warga yang di tenda-tenda pengungsian di Jalan Cipanas-Cianjur. 

Presiden bahkan membagikan langsung makanan siap saji kepada anak-anak yang berada di tenda.

"Suka ayam, ndak?" tanya Presiden. "Ini ayamnya, dimakan ya, masih panas itu," ujar Presiden.

Tak hanya itu, Presiden juga memberikan bantuan berupa sembako kepada para warga terdampak gempa bumi.

Presiden berjanji, pemerintah juga akan membantu warga membangun kembali rumah-rumah mereka yang rusak.

"Nanti dibantu Rp 50 juta yang (kerusakannya) berat, yang sedang Rp 25 juta, yang ringan Rp 10 juta, ya. Nanti kalau gempanya sudah tenang, ya, dimulai pembangunan rumah, ya," ujar Presiden.

Presiden meminta pembangunan rumah yang terdampak gempa harus memenuhi standar bangunan antigempa. 

"Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan, sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk rumah yang antigempa," kata Jokowi.

Di Cianjur, kemarin, Jokowi juga langsung memerintahkan jajarannya agar segera memperbaiki akses utama jalan.

"Saya perintahkan kepada Menko PMK, kepada BNPB, kepada Basarnas kemudian TNI-Polri kepada Kementerian PUPR untuk bersama sama mengerahkan jajarannya dalam membantu evakuasi utamanya yang berkaitan dengan akses pembukaan akses yang terkena longsor," ujarnya.

"Korban-korban yang masih tertimbun, itu didahulukan, evakuasi penyelamatannya didahulukan," tambahnya.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, yang sejak Senin sore lalu tiba di Cianjur, mengatakan negara pasti hadir dalam penanganan musibah gempa ini. Berbagai upaya penanganan terus dilakukan pemerintah sejak Senin lalu.

"Seluruh kepala dinas/camat diminta untuk membersamai pemakaman warga yang menjadi korban meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan 100 korban yang awalnya dirawat outdoor di Cianjur sudah dipindahkan ke rumah sakit di kota Sukabumi, Cimahi, dan Bandung. Sehingga tidak banyak yang bergelatakan di halaman parkir lagi.

"Call Center 115 Basarnas, dan 117 BNPB bisa digunakan untuk mencari informasi terkait nama-nama warga Cianjur yang menjadi korban luka-luka atau meninggal dunia. Mohon doanya selalu untuk warga Cianjur," katanya.

Baca Berita-berita TribunCirebon.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved