Gempa Bumi Cianjur
Takut Gempa Susulan, Warga Pilih Mengungsi ke Alun-alun Cianjur, Ada yang Tidur Hanya Pakai Sarung
Warga mengaku takut jika harus tinggal di rumah. Karenanya mereka mengungsi ke Alun-alun Cianjur.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Pascagempa bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, warga memilih tidur di luar rumah hingga pagi ini, Selasa (22/11/2022).
Pantauan Tribunjabar.id, di beberapa titik dampak gempa, termasuk warga yang berada di tengah kota memilih tidur di halaman rumah, di jalan lingkungan hingga di Alun-alun Cianjur.
Ratusan warga yang berada di kota pun, rela mengungsi tidur di area terbuka seperti di alun-alun dengan memasang tenda.
Bahkan ada warga yang tidur di lapangan mengunakan sarung dan selimut saja.
Seperti halnya Muhammad Sanusi, (48) warga Kelurahan Solok Pandan.
Ia mengatakan rela mengungsi bersama keluarga dan tetangganya ke alun-alun khawatir adanya gempa susulan.
"Kemarin kami sama tetangga minta izin di sini, khawatir ada gempa susulan," ucapnya, kepada Tribunjabar.id.
Gempa 5,6 yang terjadi kemarin, kata Sanusi membuat warga ketakutan, akibat guncangannya sangat besar.
"Saat kejadian kami mendengar adanya suara gemuruh, tiba-tiba terjadi guncangan besar, hingga sebagian rumah tetangga pada roboh. Alhamdallah masih pada selamat," ucapnya.
"Dengan peristiwa gempa ini semoga menjadi pelajaran dan hikmah bagi kita semua," harap Sanusi.
Hal serupa dikatakan, Ratna (35).
Ia bersama dengan tetangganya tidur di luar rumah mengantisipasi akan adanya gempa susulan.
"Kami di sini takut ya adanya gempa susulan. Apalagi kami punya anak-anak kecil kasihan," ucapnya.
Kepala Stasiun BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, hingga pukul 06.00 WIB telah mencapai gempa susulah lebih dari seratus kali.
"Hingga pukul 05.30 WIB, telah terjadi 117 gempa susulan. Namun tidak dapat dirasakan," ujarnya.
Korban Meninggal Jadi 162 Orang
Korban meninggal dunia gempa bumi Cianjur terus bertambah.
Data terbaru korban meninggal dunia menjadi 162 orang.
Selain itu 326 orang mengalami luka-luka.
Gempa bermagnitudo 5,6, Senin (22/11/2022) siang juga mengakibatkan belasan ribu orang mengungsi.
Sedikitnya 13 ribu orang harus mengungsi karena tempat tinggal mereka rusak diguncang gempa.
Hal tersebut dikatakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi pers di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.
"Mohon izin saya akan menyampaikan berita buruk, berdasarkan data yang diperoleh dari call center BPBD Cianjur tercatat ada 162 orang meninggal dunia, 326 lainya luka-luka," ujar Gubernur Ridwan Kamil.
Selain itu, ucap Emil, tercatat sebanyak 13.784 jiwa mengungsi dan 2.345 rumah mengalami rusak sedang hingga berat.
Ada tiga titik jalan nasional yang tertutup tanah longsor.
"Di jalan nasional itu ada lima mobil yang terperangkap. Dan laporan hingga kini belum masuk, apakah sudah dievakuasi atau belum. Selain itu ada beberapa jalan kabupaten pun terisolasi," ucapnya.
Ia mengatakan, rata-rata korban yang meninggal dunia merupakan anak-anak, karena persitiwa terjadi ketika ketiika korban tengah berada di dalam ruangan kelas dan madrasah.
"Prihatin juga banyak anak-anak syang meninggal karena ketika kejadian mereka tengah mengikuti pembelajaran di madrasah," katanya.
Emil mengungkapkan, ada tiga gardu induk PLN terdampak dan dua diantaranya masih terkendala, satu sudah tertangani.
"Baru 20 persen listrik yang sudah menyala di Cianjur dan dibutuhkan sekitar tiga hari, tetapi mudah-mudahan saja bisa lebih cepat," katanya.
Baca juga: Tolong, Ada 14 Jenazah di Sini, Relawan Kabarkan Kondisi di Gasol Setelah Gempa Cianjur