Wisata Cirebon

5 Keraton Wisata Cirebon yang Wajib Dikunjungi, Buat Liburan Akhir Pekan yang Mendidik

Cirebon dikenal sebagai Kota Udang dan Kota Keraton, kini memiliki sejumlah tempat wisata kekinian yang keren, termasuk wisata 5 keraton di Cirebon

Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Suasana Taman Dewandaru di Keraton Kasepuhan, Senin (30/3/2020). Cirebon dikenal sebagai Kota Udang dan Kota Keraton, kini memiliki sejumlah tempat wisata kekinian yang keren, termasuk tempat wisata 5 keraton di Cirebon. 

TRIBUNCIREBON.COM - Wajah Cirebon yang terus mempercantik diri melalui pengembangan sektor ekonomi dan pembangunan lainnya yang tidak melewatkan pembenahan di sektor pariwisata.

Ditambah dengan hadirnya Tol Cipali, membuat Cirebon semakin ramai menjadi tujuan wisata.

Cirebon yang dikenal sebagai Kota Udang dan Kota Keraton, kini memiliki sejumlah tempat wisata kekinian yang keren.

Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Nasi Jamblang, Pecinta Wisata Cirebon Wajib Coba

Tapi tak kalah menarik dan justru sangat bermanfaat untuk dikunjungi adalah tempat wisata sejarah.

Di antara banyaknya tempat wisata sejarah di Cirebon yang setidaknya wajib Anda dan keluarga kunjungi adalah 5 keraton di Cirebon.

Keunikan dan fakta adanya 5 keraton di Cirebon

Cirebon dikenal sebagai Kota Keraton yang bisa dibilang cukup unik di seantero nusantara ini.

Karena jika dilihat dari sejarah kerajaan di Indonesia, hanya di Cirebon yang memiliki banyak keraton dan lokasinya pun cukup berdekatan, semua ada dalam satu daerah, yakni Cirebon.

Soal kepastian jumlah keraton di Cirebon, tak sedikit yang menyebutkan hanya empat keraton.

Sementara faktanya masih ada satu tempat lainnya yang juga disebut sebagai keraton, sehingga totalnya bisa disebut lima keraton.

Baca juga: 5 Tips Persiapan Berlibur, Berikut 10 Rekomendasi Wisata Cirebon yang Menarik dan Populer

Berikut keraton - keraton di Cirebon yang sebaiknya dikunjungi:

1. Keraton Kasepuhan

Suasana Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (30/8/2020).
Suasana Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (30/8/2020). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Keraton Kasepuhan adalah keraton pertama di Cirebon yang merupakan cikal bakal pemerintahan di kota ini.

Arsitektur keraton ini masih dipengaruhi kebudayaan Hindu meski sudah merupakan kesultanan Islam.

Bentuk gapura dan bangunan punya beragam ornamen dan keramik dengan motif khas, ada juga pengaruh budaya Tiongkok di dalamnya.

Sebelum bernama Keraton Kasepuhan, keraton ini bernama Keraton Pakungwati yang didirikan oleh Pangeran Cakrabuana.

Berubah nama menjadi Keraton Kasepuhan karena pada masa kepemimpinan Pangeran Raja Martawijaya, wilayah Cirebon dibagi dua dan Pangeran Raja Kartawijaya mendirikan Keraton Kanoman.

2. Keraton Kanoman

Keraton Kanoman
Keraton Kanoman (cirebonspiritualtourism.com via TribunnewsWiki.com)

Keraton Kanoman yang didirikan Pangeran Kartawijaya terletak tak terlalu jauh dari Keraton Kasepuhan.

Desain arsitektur Keraton Kanoman amat berbeda dari Keraton Kasepuhan.

Bangunan-bangunan Keraton Kanoman didominasi warna putih dengan hiasan-hiasan keramik di dindingnya.

Terdapat berbagai peninggalan bersejarah di keraton ini seperti kereta kuda, peralatan rumah tangga, dan berbagai jenis senjata para prajurit keraton.

3. Keraton Kacirebonan

Potret Keraton Kacirebonan pada 15 Agustus 2013.
Potret Keraton Kacirebonan pada 15 Agustus 2013. (cagarbudaya.kemendikbud.go.id)

Keraton Kacirebonan adalah pecahan dari Keraton Kanoman yang memiliki nuansa gabungan arsitektur khas Belanda, Cina, dan Arab.

Kekhasan tersebut adalah akibat dari renovasi, rehabilitasi, dan penambahan bagian-bagian dan bangunan-bangunan baru di kompleks keraton sepanjang masa pemerintahan yang cukup lama.

Hasilnya, keraton indah yang kini menjadi salah satu destinasi wisata Cirebon.

4. Keraton Kaprabonan

Keraton Keprabonan, Cirebon
Keraton Keprabonan, Cirebon (kompasiana.com/sumber: aris riyanto)

Keraton Kaprabonan juga masih terkait erat dengan Keraton Kanoman.

Keraton ini didirikan oleh pangeran dari Keraton Kanoman yang menolak menjadi penerus raja dan malah memilih untuk membuah pedukuhan untuk memperdalam ilmu agama Islam.

5. Keraton Gebang

Keraton Gebang di Kabupaten Cirebon
Keraton Gebang di Kabupaten Cirebon (direktoripariwisata.id)

Keraton Gebang dilansir dari direktoripariwisata.id, didirikan oleh seorang pangeran yang bernama Pangeran Sujatmaningrat.

Ia dikenal pula dengan nama Pangeran Penganten yang mulanya mendirikan rumah di Desa Gebang Kulon.

Banyak sumber menyatakan bahwa  Keraton Gebang mulanya didirikan untuk dijadikan sebagai pusat pemerintahan, dan juga berfungsi sebagai gudang logistik Kesultanan Mataram untuk penyerbuan ke Batavia melawan tentara VOC Belanda.

Setalah hancur, pada tahun 1860 Pangeran Sujatminingrat atau Pangeran Panganten yang berasal dari Keraton Kanoman membangun kembali Keraton Gebang dan dijadikan sebagai rumah tinggal para keturunannya sampai sekarang.

Pangeran Panganten merupakan menantu dari Pangeran Sutajaya yang menikah dengan putrinya bernama Ratu Agung.

Keraton Gebang punya ciri khas, yakni terdapat patung Gajah Putih di depan pintu masuk, yang juga dijadikan lambang keraton tersebut.

Sejumlah tokoh setempat mengatakan bahwa keberadaan situs sejarah tersebut perlu dilestarikan. Karena selain terkait dengan sejarah Cirebon juga bisa menjadi tempat wisata sekalgus untuk pengembangan ilmu sejarah.

Rumah itu kini dikenal dengan nama Keraton Gebang, dengan lambang patung gajah putih.

Sekarang keraton ini digunakan sebagai rumah tinggal keturunan keluarga Pangeran Panganten. 

Keraton Gebang ini berlokasi di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon

Sejarah awal mula keraton di Cirebon

Awal mula keraton-keraton itu muncul, dilansir dari Cirebonkota.go.id, diawali dengan munculnya permukiman bernama Kampung Kebon Pesisir pada tahun 1445 yang dipimpin oleh Ki Danusela.

Perkampungan itu mengalami perkembangan, sehingga memunculkan perkampungan baru yaitu Caruban Larang dengan pemimpinnya bernama H. Abdullah Iman atau Pangeran Cakrabuana.

Pangeran Cakrabuana yang hidup dari tahun 1430 – 1479, merupakan keturunan dari kerajaan Pajajaran.

Ia adalah putera pertama dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dan istri pertamanya yang bernama Subanglarang (puteri Ki Gedeng Tapa).

Pangeran Cakrabuana yang juga dikenal dengan nama Raden Walangsungsang ini memiliki dua orang saudara kandung, yaitu Nyai Rara Santang dan Raden Kian Santang.

Pengeran Cakrabuana tidak mewarisi Kerajaan Pajajaran karena memeluk agama Islam, maka ia membangun perkampungan di daerah Kebon Pesisir, mendirikan Dalem Agung Pakungwati serta membentuk pemerintahan di Cirebon pada tahun 1430 M.

Dengan demikian, Pangeran Walangsungsang dianggap sebagai pendiri pertama Kasultanan Cirebon.

Sampai sekarang ini Pangeran Cakrabuana dikenal sebagai pendiri pertama keraton di Cirebon, yakni Keraton Kasepuhan. Karena Keraton Kasepuhan ini merupakan hasil pengembangan dari keraton yang dulunya hanya sebuah permukman dan kemudian bernama Dalem Agung Pakungwati.

Seiring dengan perkembangan kekuasaan di Cirebon, terjadilah pembagian kekuasaan di antara keluarga Pangeran Cakrabuana.

Tahun 1677 Cirebon terbagi, Pangeran Martawijaya dinobatkan sebagai Sultan Sepuh bergelar Sultan Raja Syamsuddin, Pangeran Kertawijaya sebagai Sultan Anom bergelar Sultan Muhammad Badriddin.

Sultan Sepuh menempati Kraton Pakungwati dan Sultan Anom membangun kraton di bekas rumah Pangeran Cakrabuana.

Sedangkan Sultan Cerbon berkedudukan sebagai wakil Sultan Sepuh. Hingga sekarang ini di Cirebon dikenal terdapat tiga sultan yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Sultan Cirebon.

Keberadaan ketiga sultan juga ditandai dengan adanya keraton yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan.

Dalam perkembangan selanjutnya muncul pula keraton lainnya yakni Keraton Keprabonan, dan satu lagi yang jarang disebut adalah Keraton Gebang. (*)

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved