Tega, ART di Bandung Dianiaya & Disekap Majikannya, Wajah Babak Belur, Warga Sering Dengar Tangisan
Warga sering mendengar tangisan setiap malam. Tak hanya itu, korban juga terlihat dibiarkan berdiri di tengah hujan deras.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Nasib buruk dialami seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sang ART disekap dan disiksa oleh majikannya.
Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah di Perumahan Bukit Cilame, RT 4/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB.
Akibat penganiayaan tersebut, ART asal Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut berinisial R (29) itu babak belur pada sekujur tubuhnya.
Ia mengalami luka lebam pada bagian wajah tepatnya pada pelipis mata.
Kepala Desa Cilame, Aas Mochamad Asor mengatakan, ART tersebut kerap disiksa hampir setiap malam dengan kurun waktu sekitar 2 hingga 3 bulan terakhir karena selama itu korban kerap terdengar oleh warga sedang menangis.
"Bahkan korban juga terlihat sering dihujankan di luar rumah kalau malam hari. Dari beberapa kejadian yang terlihat itu akhirnya warga merasa curiga korban sering disiksa," ujarnya saat dihubungi, Minggu (30/10/2022).
Penyiksaan yang menimpa ART itu diperkuat saat warga menemukan korban sedang disekap oleh majikannya hingga dia harus dievakuasi oleh warga setempat dan aparat kepolisian serta anggota TNI.
"Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis dan dilakukan visum," kata Aas.
Camat Ngamprah Agnes Virganty mengatakan, akibat penyiksaan itu, korban mengalami luka lebam pada kedua pelipis matanya, dan terlihat terluka pada bagian punggung.
"Tapi untuk lebih lengkapnya nanti harus menunggu hasil visum, korban juga mengalami trauma atas tindak kekerasan yang dialaminya," ucap Agnes.
Agnes mengatakan, setelah berhasil dievakuasi dari penyekapan, korban juga tidak banyak bicara saat ditanya soal perbuatan majikannya itu.
Pihak kecamatan kemudian menyerahkan kasus ini ke aparat kepolisian.
"Saat ditanya, korban mengakunya hanya jatuh, tapi kalau dilihat luka-lukanya tidak memungkinkan, apalagi ada bukti penyekapan," katanya.