Longsor di Cadas Pangeran

Evakuasi Batu Besar di Cadas Pangeran Tunggu Alat Berat, Sebagian Diangkut Manual Usai Dipecah

Batu-batu besar yang jatuh dari tebing Cadas Pangeran ke jalan raya masih dalam proses evakuasi.

Tribun Jabar/Kiki
Upaya manual dilakukan Tim SAR Gabungan untuk mengevakuasi bongkahan batu di Jalan Cadas Pangeran, Sumedang, Sabtu (29/10/2022) malam. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana


TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Batu-batu besar yang jatuh dari tebing Cadas Pangeran ke jalan raya masih dalam proses evakuasi.

Proses evakuasi batu besar menunggu alat berat milik PT WIKA. 


Namun, sejumlah upaya manual telah dilakukan. Batu-batu diangkut secara manual menggunakan kendaraan bak terbuka setelah sebelumnya batu dipecah memanfaatkan Mobil Taktis SAR Dit Samapta Polda Jabar, yang dilengkapi piranti pemecah batu. 


Diketahui, longsor di Cadas Pangeran wilayah Desa Ciherang, Sabtu (29/10/2022) sore sekitar pukul 15.30 WIB. 


Longsor memuntahkan batu-batu besar dari tebing setinggi 50 meter itu ke jalan raya. Batu-batu menimpa dua buah mobil Fortuner dan Honda Freed hingga dua kendaraan itu rusak parah. 


Menurut pantauan TribunJabar.id, hingga pukul 20.40 WIB, proses evakuasi masih terus berlangsung, TIm Gabungan TNI, Polisi, BPBD Sumedang, dan sejumlah unsur lainnya masih bersiaga di lokasi evakuasi. 


Di samping itu, Polisi masih memberlakukan buka tutup terhadap arus kendaraan.


Sebelum mengevakuasi batu, Tim Gabungan mengevakuasi bangkai kedua kendaraan yang rusak tertimpa itu. Sayangnya, evakuasi disulitkan dengan ketiadaan penerangan. 

Kondisi lima bongkahan batu besar di jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang , Sabtu (29/10/2022) petang.
Kondisi lima bongkahan batu besar di jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang , Sabtu (29/10/2022) petang. (Tribun Jabar/Kiki)


Evakuasi mobil tertimpa batu di Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang dilakukan dalam gelap. 


Penerangan hanya mengandalkan lampu kendaraan pengevakuasi dan lampu dari kendaraan yang melintas.


Sayangnya, hari sudah gelap. Dan di jalan Cadas Pangeran itu, lampu-lampu penerangan jalan umum (PJU) mati.


Menurut pantauan TribunJabar.id, dua lampu yang berdekatan dengan lokasi evakuasi kendaraan dan batu mati. 


TribunJabar juga menelusuri ke arah yang lebih jauh dari lokasi evakuasi, lampu PJU juga sama-sama mati. Dapat dikatakan, lampu PJU di Cadas Pangeran mati total.


Matinya PJU ini menyulitkan Tim Gabungan yang melakukan evakuasi. Cahaya hanya didapatkan dari pendaran sinar lampu kendaraan yang melintas ke area evakuasi.

Detik-detik batu besar timpa mobil

Siti Nurhaliza (25) masih terlihat syok. Meski setengah wajahnya tertutup masker, sorot matanya yang gelisah dan takut tak tersembunyikan.

Bagaimana tidak, nyaris saja maut menghampirinya. Batu-batu besar menggelinding dari tebing Cadas Pangeran menimpa mobilnya dan satu mobil lain. 

Beruntung Siti Nurhaliza selamat dalam kejadian Sabtu (29/10/2022) sore sekitar pukul 15.30 WIB itu. 


Siti Nurhaliza sedang duduk di kursi kabin mobil Fortuner bernomor polisi G 8336 WP melihat-lihat jalan, menikmati kemegahan tebing Cadas Pangeran. 

Baca juga: Longsor di Cadas Pangeran, Kendaraan dari Bandung Tujuan Sumedang Dialihkan via Rancakalong


Di dalam Fortuner ini ada empat orang. Muhammad Masruri (74), Mapriatun (70), Danu Nur Julianto (28) dan Siti Nurkhaliza sendiri. Rombongan ini akan pulang ke Desa Timbangreja, Kecamatan Lebak Siuh, Kabupaten Tegal. 


Di depan mobil yang ditumpanginya itu, melaju Honda Freed bernomor polisi B 2622 UBB. Di dalam mobil ini ada 6 orang. Yakni, Sheril (8), Fatar (5), Kimmi (1) Sindi (31), Neta (20), dan Rizal (33).


Mereka adalah rombongan warga Kota Bandung. Mereka sekeluarga tinggal di Antapani City 4 nomor 11, Kelurahan Antapani Tengah, Antapani, Kota Bandung. 

Aparat gabungan mengevakuasi mobil yang rusak akibat tertimpa batu besar di jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, longsor, Sabtu (29/10/2022) sore.
Aparat gabungan mengevakuasi mobil yang rusak akibat tertimpa batu besar di jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, longsor, Sabtu (29/10/2022) sore. (Tribun Jabar/Kiki)

"Saya lagi lihat kalan saja, tiba-tiba batu jatuh. Mobil yang depan yang pertama kena," kata Siti Nurhaliza. 


Beruntung sopir Fortuner sedikit lebih sigap. Mobil dibanting ke kanan. Sehingga batu yang menimpa Fortuner tak sebesar yang menimpa Freed. 


"Yang depan langsung jatuh mobilnya, kita ambil kanan sedikit tidak kejatuhan yang besar," kata Siti. 


Dia menjelaskan, ketika kejadian berlangsung pada sekitar pukul 15.30 WIB, kondisi jalan dari Bandung ke Sumedang lumayan ramai. Tetapi dari arah sebaliknya lengang. 


"Lengang, makanya kami bisa lelulasa banting ke kanan," katanya. 


Empat orang terluka dalam kejadian ini. Keempatnya adalah satu penumpang Fortuner yakni Muhammad Masruri terluka sedang, dan tiga penumpang Freed, yakni Sindi dan Neta terluka berat, dan rizal terluka ringan.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Sumedang, AKBP Indra Setiawan menetapkan rekayasa lalu lintas imbas longsor yang membuat batu-batu besar jatuh di Jalan Cadas Pangeran, Sabtu (29/10/2022). 


Rekayasa lalu lintas diterapkan untuk kedaraan-kendaraan yang melintas dari Bandung tujuan ke Sumedang. Aru kendaraan itu diarahkan untuk menggunakan rute Rancakalong.  


Hal ini untuk menjaga agar volume kendaraan di jalan Cadas Pangeran tidak terlalu menjadi beban bagi jalan tersebut. 


Juga untuk menghindari risiko longsor serupa. Pada Sabtu sore tadi, batu-batu yang menggelinding dari tebing setinggi 50 meter menimpa dua unit mobil, Fortuner dan Honda Freed. 


"Dari Bandung ke Sumedang, diarahkan untuk ke Rancakalong, angsung Sumedang Kota," kata Kapolres di lokasi kejadian. 

Aparat gabungan mengevakuasi mobil yang rusak akibat tertimpa batu besar di jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, longsor, Sabtu (29/10/2022) sore. (Tribun Jabar/Kiki)

 
Dia mengatakan Sumedang memang memiliki daerah-daerah yang rawan longsor. Karenanya instansi terkait sepeti TNI, Polri, BPBD, dan Bina Marga berkomunikasi secara intensif untuk melakukan langkah-langkah mitigasi. 


Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, Adang menimbau agar tak ada konvoi kendaraan saat melitas ke Cadas Pangeran. 

Tebing setinggi sekitar 20 meter di jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, longsor, Sabtu (29/10/2022) sore.
Tebing setinggi sekitar 20 meter di jalan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, longsor, Sabtu (29/10/2022) sore. (Tribun Jabar/Kiki)

Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan lalu lintas akibat kejadian bencana alam. Semeperti longsor yang menggelindingkan batu besar pada Sabtu (29/10/2022) di jalan tersebut. 


Adang menjelaskan, air yang meresap ke dalam tanah di tebing-tebing berketinggian puluhan meter di Cadas Pangeran itu sudah jenuh. Air meresap sampai pada lapisan tanah yang kedap air. 


Jika demikian, maka getaran sedikit pun dapat memicu tanah tergelincir, dan itulah yang dinamakan peristiwa longsor. 


"Kami imbau pengendara hati-hati dan jangan berkonvoi (berkendara beriringan," kata Adang di Cadas Pangeran.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved