Tragedi Arema vs Persebaya
Suporter Sepak Bola Majalengka Desak Pemerintah Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Elemen kelompok suporter sepak bola di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mendesak pemerintah mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, Malang
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Elemen kelompok suporter sepak bola di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mendesak pemerintah mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
"Kami sudah sepakat bersama kelompok suporter lain, untuk mendukung pemerintah mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan," ujar Didi Rosadi, Koordinator Baramaboys Persima Fans kepada Tribun, Sabtu (8/10/2022).
Didi mengapresiasi langkah Presiden RI Joko Widodo yang telah membentuk tim independen pencari fakta guna mengusut tuntas tragedi tersebut.
Baca juga: Bobotoh, The Jakmania, Aremania dan Bonek Majalengka Sepakat Damai & Gelar Doa Bersama Kanjuruhan
"Melalui pembentukan tim independen pencari fakta ini, kami optimistis pemerintah dan aparat penegak hukum bisa membuka tabir kelam tragedi Kanjuruhan dengan seterang-terangnya," ucapnya.
Didi juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah menetapkan sebanyak enam tersangka atas tragedi tersebut.
"Sesuai dengan apa yang disampaikan Bapak Kapolri beberapa hari lalu, tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka bisa terus bertambah," jelas dia.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, kata dia, menjadi duka mendalam bagi sepak bola di Tanah Air.
Didi berharap tragedi itu merupakan kejadian yang terakhir kalinya dan tidak terulang di kemudian hari.
Sebelumnya, ribuan orang yang berasal dari kelompok suporter sepak bola di Kabupaten Majalengka menggelar aksi solidaritas doa bersama serta menyalakan lilin bagi para korban tragedi Kanjuruhan di kawasan Taman Bagja Raharja pada Jumat (7/10/2022) malam.
Kegiatan itu sedikitnya dihadiri oleh perwakilan dari Viking Alengka Majalengka, Aremania Majalengka, The Jakmania Majalengka, Bonek Majalengka, Persima Majalengka dan Pasopati.
Selain mendoakan para korban, mereka juga berikrar damai sebagai bentuk prihatin atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter tersebut.