HUT TNI 2022
Cerita Sang Intelijen Andi Nurdin Mulai Operasi Tumpas DI/TII hingga Jadi Pengawal Jenderal Nasution
Veteran Pelda Andi Nurdin (85), sang legenda Intelijen dari Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana atau Yonif 310/KK menceritakan saat . . .
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah.
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Veteran Pelda Andi Nurdin (85), sang legenda Intelijen dari Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana atau Yonif 310/KK menceritakan saat menjalani operasi pasca kemerdekaan hingga terakhir menjadi pengawal Jenderal AH Nasution, Kamis (6/10/2022).
Tokoh legendaris Intelijen ini terlibat beberapa operasi saat masih berpangkat Kopral Kepala sebagai anggota Seksi-1 (Intel) Yonif 310/KK.
Dalam operasi besar yang dilakukan Andi sebagai orang tertutup atau abu-abu, ia memeliki kewajiban mengumpukan bahan keterangan informasi mulai dari pemetaan dan kekuatan target untuk dilaporkan kepada komandan pasukan.

Operasi Penumpasan DI/TII di Tasikmalaya Jawa Barat
Andi terlibat dalam operas besar pasca kemerdekaan Pagar Betis pada tahun 1949 dalam penumpasan DI/TII di Tasikmalaya Jawa Barat.
Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, tahun 1945. Kemudian DI/TII melakukan deklarasi Proklamir berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada 1947 di Tasikmalaya di pimpin langsung oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuryo (SMK).
'Setelah satu tahun berdiri, kemudian pada 1948 saat itu zaman pemerintahan Sukarno dianggap sebagai pemberontakan terhadap negara sehingga adanya operasi pagar betis," ungkap Andi.
"Lalu kemudian setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya pada 1962, Kartosuwiryo ditangkap dan operasi selesai," tuturnya.
Operasi penumpasan PKI Kalimantan
Upaya kudeta melalui Gerakan 30 September 1965 atau yang lazim dikenal dengan G30S/PKI oleh para simpatisan dan anggota PKI berlangsung massif setelah operasinya gagal.
Saat itu Andi bertugas menjadi intelejen di Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana atau Yonif 310/KK. Ia bersama pasukan lainnya ditugaskan ke Kalimantan Barat dalam operasi militer tersebut.
Pasukan 310 Kidang Kencana mampu menyelesaikan operasi penumpasan PKI di Kalimantan Barat dalam waktu 7 bulan
Dalam tugas itu, 11 prajurit Yonif 310/KK gugur dalam pertempuran sengit dengan PKI di Sungai Sekayam, sebuah sungai di Kalimantan yang merupakan anak sungai dari Sungai Kapuas.