Peristiwa Mencekam G30S PKI

Nasib Miris Pasukan Cakrabirawa dan Letkol Untung yang Terseret dalam G30SPKI

Berikut sejarah dan nasib pasukan Cakrabirawa dan Letkol Untung yang terseret dalam Gerakan 30 September 1965 atau G30SPKI.

Wikipedia
Letkol Untung Sutopo bin Syamsuri, tokoh kunci Gerakan 30 September 1965 

Para anggota resimen Cakrawrawa yang memang ditugaskan menjaga Istana tetap melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya hingga acara pelantikan tetap bisa berjalan. 

Resimen Cakrabirawa akhirnya dibubarkan pasca-keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966.

Tepatnya pada 23 Maret 1966, terbit Keputusan bersama keempat Menteri Panglima Angkatan (Darat, Laut, Udara, dan Polisi) No 6/3/1966 yang memutuskan menyerahkan tugas menjamin keselamatan presiden dan keluarganya dari Cakrabirawa ke Polisi Militer. 

Pada 28 Maret 1966, dilakukan serah terima tugas untuk menjamin keselamatan pribadi/Presiden/Panglima Tertinggi ABRI beserta keluaranya dari Brigjen Sabur, Komandan Cakrabirawa, ke Brigjen Sudirgo, Direktur Polisi Militer.

Pasca-penyerahan itu, Cakrabirawa dibubarkan dan anggotanya dikembalikan ke masing-masing angkatannya.

Selanjutnya, tugas penjagaan Istana Presiden, baik yang ada di Jakarta maupun di Bogor dan Cipanas, digantikan oleh Satgas Pomad (Polisi Militer Angkatan darat) yang dipimpin oleh Kolonel CPM Norman Sasono.

Hanya anggota DKP (Detasemen Kawal Pribadi) yang terdiri dari personel Kepolisian yang masih dipercaya mengawal Bung Karno dan keluarganya.

 

Letkol Untung Dijatuhi Hukuman Mati

Letkol Untung Sutopo bin Syamsuri, tokoh kunci Gerakan 30 September 1965 adalah salah satu lulusan terbaik Akademi Milite
Letkol Untung Sutopo bin Syamsuri, tokoh kunci Gerakan 30 September 1965 adalah salah satu lulusan terbaik Akademi Milite (Wikipedia)

Dilansir Tribunnews.com, seusai G30S meletus dan Letkol Untung gagal dalam operasinya, ia melarikan diri ke arah Semarang, Jawa Tengah, pada 11 Oktober 1965 dengan mengendarai bus.

Kala itu, dua tentara tak dikenal menumpang bus yang dinaiki Letkol Untung.

Tak ingin tertangkap, Letkol Untung melompat keluar bus dan tubuhnya menghantam tiang listrik.

Sikap Letkol Untung yang menimbulkan kecurigaan justru membuatnya dikira seorang copet.

Dua tentara itupun mengejar Letkol Untung hingga akhirnya tertangkap warga di sekitar Asem Tiga Kraton, Tegal.

Saat tertangkap, ia sempat dihajar massa dan tak mengaku namanya adalah Untung.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved