BBM Pertalite Harga Terbaru Disebut Konsumen Lebih Boros, Ini Penjelasan Pertamina

BBM Pertalite harga baru dirasakan para konsumen lebih boros dibanding Pertalite sebelumnya. Pertamina pun angkat bicara.

Editor: Machmud Mubarok
Tribunjabar.id/Deanza Falevi
Sejumlah SPBU di Kota Bandung kehabisan Pertalite imbas naiknya harga Pertamax hari ini, Jumat (1/4/2022). 

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - BBM Pertalite harga baru dirasakan para konsumen lebih boros dibanding Pertalite sebelumnya. Pertamina pun angkat bicara.

Keluhan pengguna BBM jenis RON 90 atau Pertalite ramai di media sosial. Mereka mengaluhkan Pertalite yang semakin boros usai kenaikan harga pada 3 September lalu.

"Boros banget ga sii. ngisi 15k biasanya awet, sekarang boros banget dan cuma dikit," tulis akun @Askrlfess, Senin (19/9/2022).

"Iyes boros! Biasa full berkurang satu strip tuh dalam 2 minggu pas dipake kemana2, ini cuma bolak balik nganterin sekolah adek aja udh 2 strip dalam seminggu edan," tulis akun@zeamayszu, Senin (19/9/2022).

"Lahhh baru diomongin tadi sama Ayah, dia yang biasanya 1 lt buat 3 hari sekarang cuma 2 hari. Sebelum naik biasanya seminggu habis 50k, sekarang nyampe 100k," kata akun @antarasemesta, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Harga Terbaru BBM Pertamina 22 September 2022: Pertalite dan Pertamax di Seluruh Indonesia

Menanggapi hal itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan, bahan bakar minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite tidak mengalami perubahan spesifikasi.

Menurutnya, standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sudah sesuai dengan keputusan Direktorat Jedneral Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas).

Aturan tersebut imbuhnya, tertuang dalam Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

"Produk BBM Pertamina jenis Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan spesifikasi," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Irto menjelaskan, salah satu batasan dalam spesifikasi Dirjen MIgas yang menunjukkan tingkat penguapan kamar adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).

RVP dari Pertalite, kata Irto baik saat ini maupun sebelum ada kenaikan harga, masih dalam batasan yang diizinkan.

"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," kata dia.

Adapun penguapan, lanjut Irto, dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat. Secara spesifikasi, batasan maksimum penguapan atau yang biasa dikenal dengan istilah destilasi dari Pertalite adalah sebesar 10 persen dibatasi maksimal 74 derajat Celsius.

"Secara umum produk Pertalite ada di suhu 50 derajat Celsius. Artinya, pada saat temperatur 50 derajat Celsius, Pertalite sudah bisa menguap hingga 10 persen," kata dia. "Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya," imbuh Tirto.

Lebih lanjut, Irto menyampaikan Pertamina melalui lembaga peyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop berkomitmen untuk menyalurkan produk BBM berkualitas sesuai spesifikasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved