Dandim 0623/Cilegon Letkol Inf Ari Widyo Gebrak Meja, Desak Effendi Simbolon Minta Maaf

Dandim 0623/Cilegon Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo ang menunjukkan ia menggebrak meja, tak terima TNI disebut Effendi Simbolon gerombolan Ormas

Editor: Machmud Mubarok
Tangkap Layar video
Beredar sebuah video Dandim 0623/Cilegon Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo bersama prajurit marah besar terhadap pernyataan Effendi Simbolon. 

TRIBUNCIREBON.COM - Beredar sebuah video Dandim 0623/Cilegon Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo yang menunjukkan ia menggebrak meja, tak terima dengan pernyataan Anggota DPR RI Effendi Simbolon.

Bersama dengan bersama prajuritnya, Ari Widyo marah besar.  Video Dandim Cilegon bersama prajuritnya berdurasi 2 menit 15 detik tersebut beredar di sosial media.

Dalam video tersebut, ia menyatakan tidak terima dengan pernyataan yang disampaikan oleh Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan Ormas.

Karena itu, ucapan Effendi Simbolon telah membuat darah prajurit TNI mendidih.

"Dari ujung barat Pulau Jawa, kami dengar omonganmu Effendi Simbolon, kau bilang pimpinan kami panglima TNI Kasad tidak harmonis," ujar Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo dalam sebuah video yang beredar, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: LAGI, Kodim 0607 Temukan 3 Ribu Liter Solar di Gudang yang Diduga Milik Mafia Solar di Sukabumi

"Kau bilang TNI gerombolan seperti Ormas, kami tidak terima, darah kami mendidih, kau Effendi Simbolon melukai kami prajurit TNI, kau adu domba pimpinan kami, kau adu domba TNI," katanya.

"Kami seluruh prajurit Kodim 0623 Kota Cilegon sakit hati, kami sudah mengabdikan diri, kami NKRI bekerja 24 Jam 7 hari, untuk NKRI ini, kau bilang grombolan," ucap Ari dengan tegas.

"Sungguh menyakitkan Effendi Simbolon," tambahnya.

 Ia menyatakan, Dandim 0623 Cilegon bersama seluruh pajurit keluarga besar Kodim 0623 Cilegon tidak terima atas ucapan Effendi Simbolon.

"Saya Dandim 0623 Cilegon bersama seluruh prajurit seluruh PNS? keluarga besar Kodim 0623 Cilegon, tidak terima ucapanmu," ungkapnya.

"Kami di sini dari unsur paling rendah samapi paling tinggi unsur TNI, kami di sini kompak dan solid jangan kau ganggu-ganggu kami, jangan kau rusak lagi dengan omonganmu itu," tegasnya.

Ari meminta Effendi Simbolon agar meminta maaf segera secara terbuka.

"Kami tunggu permintaan maaf kamu secara terbuka," pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com pada Selasa (13/9/2022), beredar video di media sosial berisi pernyataan sejumlah prajurit TNI yang tidak terima atas pernyataan Effendi.

Dalam salah satu video yang beredar berdurasi 22 detik, tampak seorang prajurit TNI bersama dengan sejumlah prajurit lainnya meminta klarifikasi Effendi terkait pernyataannya.

 "Hai Effendi Simbolon apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas. Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi anda. Bravo TNI!" kata prajurit dalam video tersebut.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menanggapi video dan pernyataan dari beberapa prajurit TNI terkait ucapan Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon terkait prajurit TNI.

Pernyataan Effendi yang dimaksud disampaikan pada saat Rapat Komisi I DPR RI bersama jajaran TNI dan Kementerian Pertahanan pada 5 September 2022 lalu.

Hamim mengatakan saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apapun melalui medsos.

"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (13/9/2022).

Ia menduga video dan pernyataan yang beredar di media sosial tersebut merupakan reaksi spontan baik dari prajurit maupun masyarakat.

"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," kata Hamim.

Effendi Simbolon dilaporkan ke MKD

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, dilaporkan ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Selasa (13/9/2022).

Pelaporan yang dilayangkan Generasi Muda Penerus Perjuangan Kemerdekaan (GMPPK) itu adalah buntut dari pernyataan Effendi yang menyebut TNI sebagai gerombolan dan menyinggung ketegangan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

"Saya menerima berkas Bapak (Ketua Umum DPP GMPPK). Tanggal surat pengaduan 13 September 2022. Identitas teradu Dr Effendi Muara Sakti Simbolon, nomor anggota A-163 Dapil Jakarta III, Fraksi PDI Perjuangan," kata Wakil Ketua MKD Nazarudin Dek Gam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Nazaruddin mengatakan pokok pengaduan DPP GMPPK adalah Effendi Simbolon melanggar kode etik anggota DPR RI pada sidang rapat kerja dengan Kemenhan dan Panglima TNI Komisi I DPR RI pada 5 September 2022 lalu.

Pernyataan tersebut diduga telah melanggar Kode Etik Bab II Bagian Kesatu Kepentingan Umum pasal 2 ayat 4 junto Bagian kedua Integritas Pasal 3 ayat 1 dan 4 serta pasal 4 ayat 1 dan pasal 9 ayat 2.

"Serta dugaan adanya upaya menggiring opini publik untuk memecah belah antara KASAD dengan Panglima TNI," ujar dia.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, mengkritik soal TNI yang menurutnya terjadi semacam disharmoni hingga pembangkangan di tubuh TNI.

Dia mencuplik sejumlah isu aktual, di antaranya mutilasi warga sipil di Papua hingga isu tak lulusnya anak Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) di Akademi Militer

"Ada apa pembangkangan ini? Mengapa terjadi pembangkangan di tubuh TNI?" tanya Effendi dalam rapat kerja Komisi I DPR RI, Senin (5/9/2022).

Dia meminta penjelasan kepada Jenderal Andika dan KASD Jenderal Dudung Abdurahman yang diwakili Wakil KASAD Letjen Agus Subiyanto.

"Ada apa sampai disharmonisasi begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KASAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu," kata dia.

"Memangnya kalau anak KASAD kenapa? Memang harus masuk. Memang kalau anak presiden harus masuk? Siapa bilang itu? Ketentuan apa?" kata dia.

Dia menilai semua petinggi di TNI harus tegas menyikapi isu dishamornisasi TNI ini.

"Saya lebih tua dari bapak-bapak semua Saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini, kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak, tidak ada diskresi. Apa diskresi begitu? Oh anak saya, apa urusannya?" pungkasnya.

Panglima TNI Jenderal Andika Tepis Isu Tak Harmonis dengan KSAD Jenderal Dudung

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah soal hubungannya dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman disebut tidak harmonis.

Jenderal Andikamenyebut, dirinya tidak ada masalah dengan Jenderal Dudung.

"Dari saya tidak ada (keretakan hubungan), karena semua yang berlaku sesuai peraturan perundang-undangan tetap berlaku selama ini, jadi enggak ada yang kemudian berjalan berbeda," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (6/9/2022).

Menurutnya, ia hanya menjalankan tugas pokoknya sebagai Panglima TNI.

"Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya dan sesuai peraturan perundangan. Manakala hal itu, diterima berbeda A, B, C terserah bagaimana yang menyikapi. Saya tetap melakukan tugas pokok fungsi saya sesuai peraturan perundangan," jelas Andika. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Viral Video Dandim 0623 Cilegon Tak Terima Ucapan Politisi PDIP: Kami Tunggu Permintaan Maafmu!, https://banten.tribunnews.com/2022/09/13/viral-video-dandim-0623-cilegon-tak-terima-ucapan-politisi-pdip-kami-tunggu-permintaan-maafmu
Penulis: Sopian Sauri | Editor: Ahmad Haris

Sumber: Tribun banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved