Ikan Dewa Jelmaan Prajurit Prabu Siliwangi Mati Massal di Cibulan, Manajemen Ungkap Begini
Video kematian ikan dewa di kawasan Objek wisata Cibulan menghebohkan warga, konon ikan itu jelmaan prajurit Prabu Siliwangi
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Video kematian ikan dewa yang menghebohkan warga di Kuningan, di kawasan Objek wisata Cibulan di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, membuat manajemen objek wisata setempat angkat bicara.
"Untuk kematian ikan dewa yang beredar di video itu benar terjadi, namun hingga kini belum diketahui penyebabnya," kata H Didi sekaligus pengelola Objek Wisata Cibulan saat dihubungi ponselnya, Rabu (31/8/2022).
Didi mengungkap musibah kematian ikan dewa, sudah mendapat perhatian dalam mengungkap sebab kematian tersebut.
"Untuk penyebab kematian ikan dewa, kami akan melakukan pengujian melalui laboratorium. Hal ini untuk mengetahui penyebab kematian ikan dewa tersebut," ujarnya.
Baca juga: Harga Ikan Dewa yang Dikeramatkan di Kuningan Mancapai Rp 1 Juta Per Kilogram
Soal ritual penguburan ikan dewa yang menggunakan kain kafan, Didi enggan mengomentarinya.
Oleh masyarakat sekitar, ikan ini dipercaya sebagai penjelmaan prajurit Prabu Siliwangi atau Raja Pajajaran.
Beberapa waktu lalu, Tribun Jabar pun berkesempatan untuk melihat langsung ikan-ikan dewa ini di obyek wisata yang berlokasi di Kuningan, Jawa Barat.
Saat menginjakkan kaki di obyek wisata itu, suara gemercik air langsung terdengar.
Suara gemercik air itu bersumber dari aliran air yang mengalir ke sebuah kolam.
Ada tiga kolam di obyek wisata tersebut.
Ketiga kolam itu airnya nampak jernih sehingga dasar kolamnya pun terlihat.
Kedalaman tiga kolam berbeda, mulai dari 1,5 meter, dua meter, dan 2,8 meter.
Ikan dewa nampak berenang-renang di dua kolam yang berdekatan, kolam itu berukuran sekitar 30X30 meter.
Jumlahnya tak sedikit. Ada sekitar puluhan ikan dewa di sana.
Airnya jernih. Batu dasar kolam terlihat. Ikan dewa itu berenang secara berkelompok.
Meski ikan-ikan disakralkan karena bentuk dan keberadaan mereka yang langka, wisatawan boleh berenang dengan ikan ini di kolam itu.
Wisatawan bisa berenang lantaran ikan ini jinak, tak menyerang manusia.
Ikan ini umumnya memiliki panjang sekitar 60 centimeter, besar, dan berwarna gelap.
Kepalanya mirip ikan mas tetapi postur panjangnya mirip ikan arwana.
Di beberapa bagian tubuhnya, ikan ini memiliki sisik besar.
Ketika itu, pemandu Objek Wisata Cibulan Teguh Heryanto (40) mengatakan, ikan itu memang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai penjelmaan dari prajurit Prabu Siliwangi.
Sejumlah prajurit Prabu Siliwangi, di lokasi itu, dipercaya ada yang menjelma jadi harimau, ada yang jadi ikan.
"Kalau yang di darat, dipercaya jadi harimau, kalau yang di air, dipercaya jadi ikan," katanya kepada Tribun Jabar.
Teguh mengatakan, warga sekitar biasa menyebut ikan itu sebagai ikan kancra bodas.
Ikan kancra bodas ini, sulit ditemukan di tempat lain.
Bahkan beberapa kali gagal dibudidayakan di luar tempat habitat asalnya.
Ikan ini dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Dulunya, kolam itu layaknya kolam alam alami pada umumnya.
Akhirnya, di tahun 1939, orang Belanda membangun kolam tersebut.
"Jadi kolam ini dulunya sudah ada. Akhirnya dibangun dan dikelola sama orang Belanda. Ini bangunan kolamnya masih peninggalan Belanda," kata dia.
Ikan itu, lanjut Teguh, juga dipercaya bisa membawa keburuntungan.
Keberuntungan bisa didapatkan oleh wisatawan jika dia secara tak sengaja disentuh oleh bagian mulut ikan tersebut.
"Jadi ada kepercayaan, katanya kalau ikannya tiba-tiba cium bagian tubuh, maka kita akan beruntung," katanya.
Video heboh sejumlah ikan dewa mati mendadak kontan menggemparkan warga di Kuningan.
Terlebih dalam video itu menunjukan ada sejumlah ikan dewa yang biasa hidup di perairan Objek Wisata Cibulan mati mendadak.
"Benar Kang, untuk video ikan dewa benar banyak yang mati," kata Yanto saat ditanya soal video tersebut, Selasa (30/8/2022).
Baca juga: VIDEO - Wakil Ketua MPR RI Cium Ikan Dewa Saat Ziarah ke Petilasan Prabu Siliwangi di Cibulan
Kematian ikan dewa bikin heboh itu terdapat dari dua buah video dengan durasi sekitar 24 detik.
Satu diantara menceritakan ikan dewa terkapar dan di sisi lain, menunjukkan aktivitas warga saat melakukan proses pemakaman ikan dewa tersebut.
"Iya, untuk ikan dewa mati itu video awal gak tahu. Terus di video itu, seolah menjelaskan bahwa ikan dewa mati lebih dari satu ekor dan dalam video satunya lagi, ada orang yang akan menguburkan ikan dewa yang dibungkus kain kafan," katanya.
Soal ritual penguburan ikan dewa yang menggunakan kain kafan, kata Yanto mengungkap tidak mengetahui persis bagaimana kisah dan budaya lingkungan sekitar.
"Soal ikan dewa yang dikubur dengan menggunakan kain kafan, saya mah gak tahu kisah atau kebiasaan yang terjadi di lingkungan Objek Wisata Cibulan di Desa Maniskidul," katanya.
Yanto menaksir bobot ikan dewa yang mati memiliki berat badan itu sekitar 1 kg.
"Kalau melihat bentuk dan berat badan ikan dewa yang mati, saya kira bobotnya ada sekitar 1 kilogram lebih," katanya.
Sekadar informasi, ikan dewa yang hidup di perairan itu bukan hanya di Objek Wisata Cibulan.
Melainkan, habitat ikan dewa itu hidup juga di perairan Objek Wisata Cigugur, Wisata Religi Darmaloka dan ikan dewa yang hidup di perairan Talaga Biru Cicerem, Talaga Remis yang terletak di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan. (*)