Kasus HIV/AIDS Tinggi di Kota Bandung, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Sarankan Anak Muda Segera Menikah

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menyarankan kepada para pemuda untuk segera menikah agar terhindar dari perzinaan dan pergaulan bebas

Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Rabu (6/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menyarankan kepada para pemuda untuk segera menikah agar terhindar dari perzinaan dan pergaulan bebas. Lebih jauh lagi, menikah akan mencegah dari penularan HIV/AIDS.

Uu Ruzhanul berbicara dalam konteks keprihatian terkait fenomena HIV/AIDS tengah menjadi buah bibir masyarakat Kota Bandung.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta bahwa dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021.

Lebih memprihatinkan lagi, 11 persen di antaranya adalah Ibu Rumah Tangga (IRT). Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan selain istrinya. Selain ibu rumah tangga, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

Baca juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Akui Belum Dapat Informasi Resmi Soal Emmeril Kahn Belum Yakin Meninggal

Uu Ruzhanul Ulum mengatakan fenomena ini pun menjadi perhatian serius pemerintah. Di sisi lain, masyarakat pun harus mewaspadainya, terutama dengan menjaga keharmonisan pasangan suami-istri, sampai orang tua yang harus memberikan perhatian lebih ekstra kepada anak-anaknya.

"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu- ibu banyak yang kena HIV/ AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena," ucap Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, di Kota Bandung, Selasa (30/8/2022). 

Berdasarkan data dari Dinkes Jabar, di Jawa Barat secara keseluruhan setiap tahunnya terdata penambahan ribuan kasus HIV positif. Contohnya pada 2019 tercatat 6.066 kasus HIV, pada 2020 ada 5.666 kasus, 2021 sebanyak 5.444 kasus, dan antara Januari sampai Juni 2022 saja sudah tercatat 3.744 kasus, lebih tinggi dari kasus HIV pada 2015 yang totalnya mencapai 3.741 kasus.

Menanggapi fenomena tersebut, Uu menegaskan bahwa dalam agama, khususnya Islam, perzinahan dan perselingkuhan memang sangat dilarang. Maka pernikahan menjadi solusi untuk memelihara sesorang dari perbuatan zina.

Selain itu, upaya lainnya, sosialisasi, penyuluhan, sex education, atau pendidikan terkait seks harus lebih serius diberikan kepada generasi muda agar terhindar dari perbuatan terlarang itu.

"Allah SWT tidak akan membuat sebuah larangan kecuali kalau dilaksanakan akan mendapatkan kemudharatan, kepayahan, kerugian. Begitu juga Allah SWT tidak akan mengimbau melaksanakan sesuatu apakah itu ibadah sunnah, wajib, kecuali kalau dilaksanakan ada manfaat, mashlahat, kebarokahan, juga kebaikan, termasuk menikah tujuannya ibadah dan berpoligami tujuannya juga ibadah," tutur Uu.

"Nah menurut saya di samping harus ada pemahaman tentang bahaya HIV/ AIDS, kemudian juga tentang pendidikan seks terhadap masyarakat dan juga penyuluhan dari pemerintah tentang HIV/ AIDS, masyarakat sendiri harus mempunyai keberanian untuk bersikap," sambungnya.

Maka untuk anak muda, saran Panglima Santri Jabar, apabila sudah tidak kuat ingin menyalurkan hasratnya, segerakanlah menikah. Karena menurut Uu, hasrat seksual memanglah hal biologis yang juga manusiawi. Akan tetapi tetap harus disalurkan dengan cara yang benar sesuai syariat agama.

Belum lagi, di era digital, mudah ditemui konten-konten yang menarik perhatian mata dan membangkitkan hasrat seksual. Sisi lain kecanggihan teknologi juga memudahkan akses generasi muda yang ingin nakal berselancar menemukan hal- hal berbau memancing hasrat.

Uu juga mendorong keluarga di Jabar agar memberikan dukungan bila ada anak di keluarganya yang ada keinginan menikah, maka didukung saja ketimbang terjadi hal yang tidak diharapkan di luar pernikahan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved