Penyakit Mulut dan Kuku
Sudah Ada 177 Hewan Ternak Mati Akibat PMK di Indramayu, Mayoritas Sapi Pedet
Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan ada sebanyak 177 hewan ternak yang mati akibat virus PMK.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan ada sebanyak 177 hewan ternak yang mati akibat virus PMK.
Data tersebut tercatat hingga 23 Agustus 2022.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Drh Dian Daju mengatakan, mayoritas adalah sapi pedet atau anakan sapi yang usianya kurang dari 5 bulan.
"Kasus paling banyak memang terjadi di Desa Jatisura Kecamatan Cikedung, dari 177 hewan yang mati sebanyak 119 hewan di antaranya berasal dari desa setempat," ujar Drh Dian Daju kepada Tribuncirebon.com, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Distan Kabupaten Cirebon Gencarkan Vaksinasi PMK, Tahap Dua Ditargetkan 1.000 Ekor Ternak

Drh Dian Daju juga menegaskan, kematian hewan-hewan ternak tersebut diketahui berlangsung secara bertahap.
Di sisi lain, ia juga mengakui, pada 31 Juli 2022 kemarin, kasus PMK memang mulai kembali merebak di Kabupaten Indramayu.
Sedangkan puncak kasus PMK, terjadi pada 4 Agustus 2022.
Baca juga: Kasus PMK di Kabupaten Cirebon Dipastikan Melandai, Tersisa 202 Ekor Ternak yang Masih Dirawat
Hal inilah yang membuat angka hewan terpapar PMK di Indramayu melonjak hingga mencapai 2.317 ekor secara keseluruhan.
Dari total 2.317 ekor tersebut sebanyak 1.563 ekor berasal dari Desa Jatisura.
"Karena di sana itu kandangnya berdempetan sehingga cepat sekali penyebarannya," ujar dia.
Dalam hal ini, Satgas PMK Indramayu langsung bergerak cepat untuk meminimalisir penularan.
Upaya vaksinasi terhadap hewan ternak pun terus dilakukan. Hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 1.796 ekor sapi yang mendapat vaksinasi pertama dan sebanyak 400 ekor sudah mendapat vaksinasi kedua.
Selain melakukan pengobatan vaksinasi, Satgas PMK Indramayu juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para peternak.
Di antaranya, meminta peternak untuk tetap mengkandangkan hewan yang bergejala, petugas juga mengedukasi soal bagaimana perawatan dan penanganan kasus PMK.
Hasilnya, kasus PMK sekarang ini diketahui sudah mulai melandai kembali, secara keseluruhan total sudah ada 1.172 ekor hewan yang dinyatakan sembuh.
"Dari 27 desa yang terkonfirmasi terdapat PMK, sekarang tinggal 10 desa lagi yang masih terdapat kasus aktif," ujar dia.