Polisi Tembak Polisi
Dulu Ngotot Soal Pelecehan, Pengacara Putri Candrawathi Ternyata Kena Prank Istri Sambo
Pengacara Putri Candrawathi, Patra M Zen mengurai kesaksian soal kliennya hingga merasa kena prank atau tertipu.
"Anda mau lempar handuk seolah-olah jadi korban dibohongi oleh Ferdy Sambo atau ibu Putri ?" tanya Rosi.
"Keterangan ini kan berdasarkan keterangan ibu. Memberikan informasi yang keliru, tidak lengkap," akui Patra M Zen.
Sempat ngotot membela Putri Candrawathi, Patra M Zen nyatanya tak pernah sekalipun bertanya langsung ke istri jenderal bintang dua itu.

Saat ditunjuk jadi pengacara, Patra M Zen hanya berlandaskan pada keterangan di sebuah laporan polisi bahwa Putri Candrawathi diduga dilecehkan.
Sebab rupanya, Patra M Zen baru diberikan kuasa di tanggal 24 Juli, 16 hari setelah Brigadir J tewas.
"Pertama saya tahu itu saya membaca berkas, saya enggak bertanya lagi, karena saya sudah langsung percaya waktu itu. Untuk apa saya tidak percaya ?" akui Patra M Zen.
Kendati mengaku dibohongi, Patra tak lantas membantah dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.
Baca juga: Gerak-gerik Putri Candrawathi Berubah Drastis Usai Brigadir J Ditembak atas Perintah Ferdy Sambo
"Kasus ini sedang berjalan. Kebenaran materil-nya pun baru kita tahu di muka persidangan. Saya enggak bantah itu (tidak ada pelecehan seksual di Duren Tiga)," kata Patra M Zen.
"Anda mau mengatakan bahwa secara lokasi dimanipulasi, bukan berarti pelecehan seksualnya tidak terjadi," timpal Rosi.
"Itu yang saya mau bilang," ucap Patra M Zen.
Sangat percaya cerita 'karangan' Putri Candrawathi, Patra M Zen mengurai alibi.
"Anda ini mewakili bu Putri secara genuine enggak ?" tanya Rosi.
"Bukan hanya genuine ini, murni. Kalau genuine kan asli, ini pure," imbuh Patra M Zen.
"Yang saya khawatirkan adalah, anda menggunakan isu pelecehan seksual hanya untuk menyelamatkan atau karena masukan dari Ferdy Sambo dan tim laki-laki lainnya, menjadikan ibu Putri sebagai alat untuk meloloskan pembunuh berencana," ungkap Rosi.
"Itu terlalu jauh lah. Yang pokok, pada waktu itu memang saya percaya (cerita Putri Candrawathi)," kata Patra M Zen.