Ini Alasan Perum Bulog Cirebon Luncurkan Beras Medium Kemasan 5 Kilogram ke Pasaran
isu krisis pangan akibat konflik Rusia dan Ukraina juga menjadi alasan lain sehingga Bulog tidak hanya menjual beras premium.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bakal melepas beras medium kemasan lima kilogram ke pasaran dalam waktu dekat.
Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika, mengatkui, dirilisnya beras itu tidak terlepas dari naiknya harga gabah petani saat ini.
Selain itu, menurut dia, isu krisis pangan akibat konflik Rusia dan Ukraina juga menjadi alasan lain sehingga Bulog tidak hanya menjual beras premium.
"Ini menjadi upaya kami dalam mengantisipasi melonjaknya harga beras," ujar Budi Sultika saat ditemui di Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Senin (15/8/2022).
Baca juga: 9000 Ton Beras Menumpuk di Gudang Bulog Cirebon Bakal Dipindahkan ke Karawang hingga Papua
Ia mengatakan, saat ini petani di wilayah Cirebon dan sekitarnya tengah memasuki masa panen gadu atau panen di musim kemarau sehingga harga gabah naik.
Saat ini, diketahui harga gabah kering panen (GKP) yang semula Rp 5300 perkilogram, kini menjadi Rp 5500 perkilogramnya.
Sementara harga gabah kering giling (GKG) kini telah mencapai Rp 6 ribu perkilogram dari sebelumnya hanya Rp 5300 perkilogram.
Karenanya, hal itu membhat harga gabah di tingkat petani naik dari Rp 8300 perkilogram dan saat ini mencapai Rp 8800 - Rp 8900 per kilogram.
"Jangan sampai harga beras di pasaran naik lagi, sehingga kami hadirkan beras medium untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, " kata Budi Sultika.
Pihaknya mengakui saat ini menyetop dahulu penyerapan gabah dari petani, karena harganya tengah naik meski wilayah panen gadu semakin meluas.
Sebab, terdapat sejumlah petani ya c tidak menjual hasil panen selurunya. Mereka masih menyimpan sebagian hasil panen karena musim tanam selanjutnya masih lamanya.
"Kami menjaga dari sisi masyarakat, dan memastikan stok di pasaran aman, karena dikhawatirkan stok beras di pasaran menipis," ujar Budi Sultika.