32 Persen Kecelakaan di Tol Cipali Disebabkan Kendaraan Over Dimension and Over Load
Prayogi Setyo Pratomo, mengatakan, operasi itu bertujuan untuk menekan angka kecelakaan yang disebabkan kendaraan ODOL.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Puluhan kendaraan besar terjaring operasi Over Dimension & Over Load di GT Palimanan Tol Cipali, Kabupaten Cirebon, Selasa (9/8/2022).
Dept Head Traffic and Security PT LMS, Prayogi Setyo Pratomo, mengatakan, operasi itu bertujuan untuk menekan angka kecelakaan yang disebabkan kendaraan ODOL.
Sebab, menurut dia, 32 persen kecelakaan di sepanjang jalur Tol Cipali disebabkan kendaraan besar yang muatan ataupun dimensinya melebihi batas maksimal.

"Dari data kami, selama 2021 - Juli 2022 sebanyak 32 persen kecelakaan di Tol Cipali disebabkan kendaraan ODOL," ujar Prayogi Setyo Pratomo saat ditemui seusai operasi ODOL.
Ia mengatakan, operasi kali ini merupakan salah satu upaya PT LMS selaku operator Tol Cipali untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Bahkan, pihaknya juga telah memasang alat timbang Wight in Motion (WIM) yang berada di GT Palimana untuk menambah fasilitas keselamatan di Tol Cipali.
Alat timbang WIM dilengkapi banyak sensor untuk mengukur dimensi, berat, hingga mendeteksi pelat nomor kendaraan besar yang melintasinya.
Baca juga: Puluhan Kendaraan Besar Terjaring Operasi ODOL di GT Palimanan Tol Cipali, Sirene Bunyi Saat Lewat
"Pemasangan alat timbang WIM ini tidak hanya sekedar memberikan sanksi kepada pengemudi dan juga penyedia kendaraan," kata Prayogi Setyo Pratomo.
Namun, menurut dia, mengedukasi bahwa kendaraan yang melebihi muatan tidak hanya membahayakan untuk kendaraan itu sendiri tetapi juga kepada pengguna jalan lain.
Selain itu, sebagai upaya menjaga infrastruktur dan mempertahankan umur jalan di Tol Cipali, serta menertibkan pengemudi menaati aturan muatan sehingga lebih aman.
Prayogi menyampaikan, dampak jalan yang kerap dilintasi kendaraan ODOL ialah umurnya lebih pendek karea cepat rusak atau konturnya bergelombang sehingga harus diperbaiki.
Misalnya, di ruas Tol Cipali sendiri yang umur ideal aspal jalannya dua tahun, namun pada kenyataannya pihaknya harus melakukan perbaikan setiap tahunnya.
"Kami berharap, seluruh upaya ini dapat menekan angka fatalitas di Tol Cipali, dan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan," ujar Prayogi Setyo Pratomo.
Baca juga: Sempat Bikin Macet Jalan Tol, Sopir Truk Sebut Hanya Ingin Sampaikan Tuntutan Soal Aturan ODOL