Keraton di Cirebon

10 Muharram Tinggal 3 Hari Lagi, Ritual Tradisi Selametan Bubur Suro di Keraton Kanoman Digelar Kah?

Tanggal 10 Muharram 1444 Hijriyah tinggal 3 hari lagi. Di tanggal itu biasanya Keraton Kanoman Cirebon menggelar acara tradisi Selametan Bubur Suro

Editor: dedy herdiana
st/disbudpar.cirebonkota.go.id
Pemprov Jabar menetapkan lima kuliner khas daerah sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), salah satunya bubur Suro khas Cirebon. 

TRIBUNCIREBON.COM -Tanggal 10 Muharram 1444 Hijriyah tinggal tiga hari lagi.

Di tanggal itu biasanya Keraton Kanoman Cirebon menggelar acara tradisi Selametan Bubur Suro.

Untuk diketahui, di bulan Muharram ada beberapa tradisi yang biasanya digelar di salah satu keraton di Cirebon tersebut.

Baca juga: INTIP Tradisi Selametan Bubur Suro di Keraton Kanoman dan Lingkungan Warga Cirebon, Masih Eksis Kah?

Seperti halnya pembacaan Babad Cirebon yang beberapa hari lalu sudah dilaksanakan di Keraton Cirebon.

Pembacaan Babad Cirebon tahun ini dilaksanakan pihak Keraton Kanoman pada 1 Muharram 1444 Hijriyah atau Sabtu (30/7/2022).

Namun untuk pelaksanaan Selamaten Bubur Suro yang biasa digelar tanggal 10 Muharram, masih belum diketahui secara pasti apakah akan dilaksanakan atau tidak.

Patut disyukuri, tahun 2021, acara tradisi Selamaten Bubur Suro berdasarkan dari berbagai sumber masih bisa dilaksanakan di Keraton Kanoman.

Kegiatan itu tepatnya dilaksanakan di Bangsal Paseban Keraton Kanoman Cirebon.

Pemprov Jabar menetapkan lima kuliner khas daerah sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), salah satunya bubur Suro khas Cirebon.
Pemprov Jabar menetapkan lima kuliner khas daerah sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), salah satunya bubur Suro khas Cirebon. (Istimewa)

Bahkan saat itu, Juru Bicara Keraton Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi Nurtina, Kamis 19 Agustus 2021 sempat menjelaskan bahwa acara ritual Selametan Bubur Suro ini sudah dilakukan sejak masa Sunan Gunung Jati (Wali Sanga), sehingga sudah teruji oleh lintasan zaman dan peradaban.

Karena itu pula ditegaskannya bahwa Keraton Kanoman sebagai pewaris tahta dan tradisi ritual suci peringatan hari besar Islam yang dilakukan Sunan Gunung Jati, tetap konsisten melakukannya.

Dijelaskannya acara tradisi Selametan Bubur Suro dilakukan setiap tanggal 10 Suro atau 10 Muharram karena dikaitakn dengan peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah Islam, seperti tubatnya Nabi Adam
AS kepada Allah, berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS, Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari api hukuman
Raja Namruj. Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara, Nabi Ayyub disembuhkan dari penyakit, serta Nabi Musa dan umatnya diselamatkan darikejaran Fir’aun. Selain itu juga sebagai peringatan terbunuhnya Sayyidina Husein bin Ali.

Baca juga: Jubir Keraton Kanoman Sebut Tradisi Pembacaan Babad Cirebon Tahun Ini Jadi Penawar Rindu Masyarakat

Peristiwa bersejarah ini kemudian diperingati dan diabadikan dalam sebuah tradisi yang disebut Bubur Suro oleh para Walisanga, khususnya Sunan Gunung Jati.

Selain itu, peringatan asyura juga mempunyai keutamaan untuk belajar mengeluarkan sedekah

Acara ini diawali dengan prosesi masak-masak oleh rombongan para ratu dan abdi dalem Panca Pitu.

Kemudian prosesi penyajian bubur suro di Pendopo Jinem Keraton Kanoman pukul 08.00 Wib sampai menjelang Dzuhur.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved