Pelaku Pencabulan hingga Korban Melahirkan di Bogor Tawarkan Uang Damai Rp 500 Ribu dan Menikah
Pihak kepolisian telah menangkap tersangka F (39), tetangga sekaligus paman korban atas kasus pencabulan ini hingga korban melahirkan
TRIBUNCIREBON.COM - Pelaku pencabulan siswi SMP hingga melahirkan di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor diajak damai pelaku.
Walau setelah menikah siswi SMP itu akan langsung diceraikan pelaku.
Bahkan mirisnya pelaku menawarkan uang damai hanya Rp 500 ribu.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Nasib pilu dialami seorang siswi SMP
Ia mendapat perlakuan pencabulan dari orang terdekatnya hingga akhirnya hamil dan melahirkan seorang anak.
Parahnya lagi, korban ditawarkan untuk dinikahi oleh pelaku pasca peristiwa pencabulan tersebut.
Pihak pelaku menyebut bahwa setelah menikah, korban dan pelaku bisa bercerai lagi.
Menurut mereka, yang terpenting bahwa pelaku sudah bertanggung jawab terhadap korban.
Karena ajakan menikah itu ditolak oleh keluarga korban, pelaku pun kembali mengajukan upaya damai.
Upaya damai yang diajukan pelaku yakni dengan memberikan uang sebesar Rp 500.000 kepada korban.
Baca juga: Dukun Palsu Cabuli Mama Muda, Lakukan Aksi Tak Senonoh di Bengkel: Saya Gak Maksa
Namun lagi-lagi hal itu kembali ditolak oleh keluarga korban.
Keluarga korban menolak upaya damai dan ingin pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Diberitakan sebelumnya, pencabulan itu dialami oleh seorang gadis SMP berinisial NN di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Kasus pencabulan ini pertama kai diketahui oleh keluarga korban pada sekitar Mei 2021.
Saat itu orangtua korban syok mendapati anak gadisnya sedang berbadan dua.
Orangtua korban pun menanyakan siapa pelakunya, dan sang ibu terkejut mengetahui kalau anaknya itu dicabuli oleh pamannya sendiri.
Kemudian sekitar bulan September 2021 korban pun melahirkan seorang bayi dari hasil pencabulan tersebut.
Saat melahirkan anaknya, NN masih berumur 14 tahun atau masih duduk di bangku SMP.
Kini usia sang bayi pun sudah berumur 11 bulan dan dirawat oleh keluarga korban.
"Alhamdulillah lahirnya normal. Sekarang (bayi) diurus sama saudara saya," kata ibunda korban, T (32) kepada TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022).
Dia mengatakan bahwa dirinya kini fokus menemani putrinya yang masih trauma setelah menjadi korban pencabulan.
Sehingga kerabatnya membantu merawat bayi yang dilahirkan korban.
"Karena saudara saya inginnya saya lebih fokus ke ini (korban) dulu. Alhamdulillah membantu, jadi biar mereka yang urus," kata T.
Baca juga: Ngaku Temukan Jenglot, Dukun di Bandung Barat Cabuli Gadis di Bawah Umur Saat Ritual
Diajak Menikah oleh Pelaku
Menurut pengakuan ayah korban, pihak terduga pelaku sempat mendatangi rumah keluarga korban dan membahas upaya damai dengan dalih berniat tanggung jawab.
Upaya damai dari salah satu terduga pelaku dari total diduga dua orang pelaku ini sudah dilakukan mencapai tiga kali tapi selalu ditolak.
"Ngajak damai mau dinikahkan, istilahnya gak apa-apa nikah sore, meski besok cerai. Saya sebagai orang tua tidak mau," kata A (37), ayah korban kepada TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022).
Selain itu, pihak pelaku ini juga menawarkan uang sebagai bentuk tanggung jawab.
Uang ditawarkan tersebut sebesar Rp 500 ribu namun orang tua korban tetap menolak.
"Uang mau dikasih, uang tanggung jawab, Rp 500 ribu. Tersebar gosip katanya tiap minggu ngasih uang, ngasih uang, padahal gak ada," kata A.
Sebagai orang tua, A mengaku bahwa dirinya masih optimis anaknya yang menjadi korban pencabulan ini masih punya masa depan yang baik.
Terlebih pasca trauma yang dirasakan korban mulai memudar, korban meminta kepada orang tuanya bahwa korban sangat menginginkan melanjutkan sekolah ke tingkat SMA sederajat.
"Anak kan masih sekolah, masih ada harapan ke depannya, soalnya pengen sekolah dia," kata A yang merupakan buruh penggali pasir ini.
Pihak kepolisian telah menangkap tersangka F (39), tetangga sekaligus paman korban atas kasus pencabulan ini.
Namun pihak keluarga menyebut masih ada satu lagi pelaku yang belum ditangkap.
Terduga pelaku yang belum ditangkap ini lah yang sempat mengupayakan damai tersebut yakni seorang buruh serabutan dan masih tetangga keluarga korban.
"Harapan saya selaku orang tua, orang yang belum tertangkap bisa segera ditangkap," ungkap A.
Terkait adanya diduga pelaku pencabulan kedua selain Tersangka F ini, pihak Kepolisian Polres Bogor menyampaikan bahwa mereka masih mengumpulkan petunjuk dan keterangan saksi.
Karena menurut Polisi, dalam laporan awal disebutkan pelaku ada satu orang, namun beberapa waktu kemudian muncul pengakuan lain bahwa pelaku pencabulan ada dua orang sehingga hal ini pun diselidiki lebih lanjut.
Diketahui, dari hasil pemeriksaan polisi terhadap Tersangka F, korban dicabuli berkali-kali sejak tahun 2020 saat korban yang saat itu masih SMP dengan cara menyelinap ke kamar korban disaat rumah sepi ditinggal kedua orang tua korban yang bekerja.
Baca juga: Gadis Remaja Lempar Surat Kaleng ke Kantor Polisi, Mengaku Dirudapaksa Berkali-kali Sosok Ini
Kondisi Korban Sudah Membaik
Pantauan TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022), gadis cantik ini sudah tampak ceria saat berbincang dengan orang tuanya.
Terpantau korban juga terlihat santai ke luar rumah meski ada orang tak dikenal atau tamu di rumahnya.
Menurut ibunda korban, T (32), kondisi korban saat ini sudah termasuk membaik dibanding sebelumnya.
"Awal-awal sempat drop dia, ngurung, ditanya juga gak mau. Sekarang alhamdulillah sudah mulai membaik," kata T saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya, Senin (25/7/2022).
Dia menjelaskan bahwa korban sempat ditangani terkait kondisi traumanya oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) namun tak maksimal.
"Di P2TP2A pernah diarahkan ke situ, ditangani dua kali ke situ, cuman anak saya kayak yang gak nyaman. (P2TP2A) Bilangnya anaknya pendiem banget, harus sering, cuman kita gak turutin karena anak saya gak nyaman, di rumah aja. Alhamdulillah ke sini - ke sini dia mulai berangsur, cerianya kembali," katanya.
Sang ibunda juga mengatakan bahwa korban kini sudah berani pergi belanja ke warung sekitar rumah namun masih diantar anggota keluarga.
Bahkan korban belakangan juga menyampaikan kepada orang tuanya terkait keinginannya untuk melanjutkan sekolah.
Korban pun kini telah diterima menjadi salah satu siswa kelas 1 di sebuah SMK di wilayah Bogor.
"Sekarang udah bisa masuk sekolah lagi dia ceria banget, pengennya sekolah. Sekarang kelas 10, baru masuk SMK," kata T.
Ibu korban yang merupakan juru masak dan ayahnya yang merupakan buruh penggali pasir ini juga mendapat bantuan dari Kementrian Sosial.
Seperti bantuan keperluan sekolah korban dan juga modal usaha untuk jualan agar orang tua bisa tetap di rumah sambil menjaga anaknya sehingga tidak seperti sebelumnya yang kerap bekerja di luar rumah.
"Dari Kemensos, alhamdulillah bantuan biaya sekolah, terus modal buat jualan, sembako-sembako biar ayahnya bisa selalu mantau di rumah," ungkapnya.
Diketahui, dalam kasus ini Polisi telah menangkap pelaku pria berinisial F (39) yang rupanya merupakan tetangga rumah korban sekaligus paman korban.
Pelaku melakukan pencabulan kepada korban berkali-kali sejak tahun 2020 saat korban masih SMP dengan cara menyelinap ke kamar korban disaat rumah sepi ditinggal kedua orang tua korban yang bekerja.