Keraton di Cirebon
Tradisi Pembacaan Babad Cirebon & Kirab Agung di Keraton Kanoman pada 1 Muharram, Digelar Tahun Ini?
Momen Tahun Baru Islam, 1 Muharram juga biasanya ada acara prosesi Pembacaan Babad Cirebon di salah satu keraton di Cirebon, yakni di Keraton Kanoman
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Momen hari besar umat Islam, 1 Muharram tinggal beberapa hari lagi. Berdasarkan kalender Masehi tanggal 1 Muharam akan jatuh pada Sabtu 30 Juli 2022.
Tanggal 1 Muharram selalu diperingati sebagai Tahun Baru Islam yang sekarang ini di tahun 2022 akan memasuki tahun 1444 Hijriah.
Momen Tahun Baru Islam 1 Muharram ini juga biasanya ada acara prosesi Pembacaan Babad Cirebon di salah satu keraton di Cirebon, yakni di Keraton Kanoman
Baca juga: Cerita Satu Keraton di Cirebon yang Lepas Perhatian, Keraton Ini Bernama Keraton Gebang
Pembacaan Babad Cirebon pada setiap 1 Muharram ini juga biasanya merupakan rangkaian acara dari Peringatan Hari Jadi Cirebon yang diperingati oleh Pemerintah Kota Cirebon.
Tahun lalu, 2021 misalnya, prosesi Pembacaan Babad Cirebon di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, digelar secara terbatas pada Selasa (10/8/2021) malam.
Tradisi pembacaan Babad Cirebon yang dilaksanakan di Bangsal Witana itupun terlihat hanya diikuti keluarga inti dan kerabat terdekat Keraton Kanoman.
Padahal, biasanya tradisi yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Jadi Cirebon pada 1 Muharram tersebut dihadiri ratusan warga.
Namun saat itu hampir tidak ada warga yang datang dan hanya dihadiri beberapa pejabat dari pemerintah daerah.
Baca juga: Menjelang HUT ke-652 Cirebon, Pemkot Cirebon Bagikan 1000 Paket Sembako untuk Masyarakat
Prosesi pembacaan Babad Cirebon diawali tawasul yang dipimpin oleh Pangeran Kumisi atau pejabat berpangkat satu tingkat di bawah Patih Keraton Kanoman.
Empat lilin berukuran cukup besar menjadi penerang saat Pangeran Kumisi membacakan sejarah berdirinya Cirebon.
"Babad Cirebon ini dikutip dari kitab Purwaka Caruban Nagari yang ditulis Wangsakerta pada 1669," ujar Pangeran Kumisi sebelum membacakan Babad Cirebon.
Sultan Kanoman, Raja M Emirudin, Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih M Qodiran, dan lainnya tampak menyimak pembacaan Babad Cirebon.
Prosesi tersebut ditutup doa bersama yang juga dipimpin oleh Pangeran Kumisi setelah membacakan Babad Cirebon.
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengatakan, tradisi tersebut digelar terbatas karena sekarang masih pandemi Covid-19.
Baca juga: Sejarah Munculnya Keraton-keraton di Cirebon, Pendiri Pertamanya Putera Parbu Siliwangi
Selain itu, menurut dia, Kota Cirebon masih menerapkan PPKM level 4 sehingga pembacaan Babad Cirebon hanya diikuti pihak keluarga.
"Kami menghindari kerumunan massa, dan seluruh keluarga yang hadir juga mengenakan masker," ujar Ratu Raja Arimbi Nurtina saat ditemui usai kegiatan.
Bahkan, pihaknya juga meniadakan Kirab Agung Kereta Paksi Naga Liman yang menjadi rangkaian tradisi Pembacaan Babad Cirebon.
Ia mengatakan, kirab agung itu merupakan iring-iringan rombongan Sultan Kanoman yang hendak berziarah ke makam Sunan Gunung Jati usai mengikuti Pembacaan Babad Cirebon.
"Kalau kirab agung digelar kami khawatir akan menimbulkan kerumunan di sepanjang jalan dari Keraton Kanoman hingga makam Sunan
Gunung Jati," kata Ratu Raja Arimbi Nurtina.
