Spesifikasi Helikopter Merah Putih Super Puma yang Dipakai Jokowi ke Subang, Jadi Tontonan Warga
Jokowi bertolak ke Subang memakai helikopter kepresidenan jensi Super Puma AS-332L2 dengan nomor ekor H-3222.
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Subang, Selasa (12/7/2022). Jokowi bertolak ke Subang memakai helikopter kepresidenan jensi Super Puma AS-332L2 dengan nomor ekor H-3222.
Helikopter Super Puma warna merah putih ini lepas landas dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor pada pukul 07.30.
Tiga puluh menit kemudian, Helikopter Super Puma AS-332L2 yang membawa rombongan Presiden Jokowi mendarat di helipad lapangan Perum Sang Hyang Seri (SHS) Kabupaten Subang. Kehadirannya jadi tontonan warga Subang.
Berikut ini spesifikasi helikopter bongsor yang dipakai Presiden Jokowi.
Saat ini ada dua helikopter Super Puma AS-332L2 yang digunakan untuk kegiatan kepresidenan. Heli Super Puma Kepresidenan itu sebenarnya berada di bawah Skadron 45 Wing 1 basis di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Pada momen jelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus tahun lalu, Helikopter kepresidenan Super Puma AS-332L2 dan L1 menjalani pengecatan ulang dengan warna merah putih.
Helikopter Super Puma AS-332 diproduksi oleh Eurocopter, sebuah perusahaan pengembang pesawat helikopter dari Eropa.
Informasi dari situs AS332 'Super Puma' memiliki kemampuan unik untuk mengangkut kargo dan penumpang sehingga membuatnya menjadi pilihan populer untuk pekerjaan di luar negeri. Ini adalah helikopter berukuran sedang dengan rotas turbin.
Baca juga: Presiden Jokowi Temukan Harga Minyak Goreng Curah di Kabupaten Subang Belum Stabil
Eurocopter AS-32 Super Puma
- Kru: 1–2
- Penumpang: 18–24
- Kecepatan Terbang : 280 KM/JAM / 173 M/JAM
- Jarak : Medium helicopter
- Muatan : 20000 KG / 44092 lbs
- Ukuran Palka : 681x180x147 M / 268"x70"x57"
- Ukuran Pintu : 681x180 M / 268"x70"
- TotalVolume Muatan 17 m³ / 600'³
- Jarak Maksimal: 450 KM / 279 Mil
- Jarak Ferry : 854 KM / 530 Mil
- Persyaratan Landasan Pacu: 6000 M / 19685'0"
Dilansir dari wikipedia, helikopter Airbus Helicopters H215 (sebelumnya dikenal sebagai Aérospatiale AS332 Super Puma & Eurocopter AS332 Super Puma) adalah helikopter sipil dan militer, memiliki bilah empat dengan dua mesin, yang dibuat oleh Aérospatiale dan kemudian menjadi Eurocopter dan sekarang menjadi Airbus Helicopters.
Merupakan versi Aérospatiale Puma yang diperbesar dan dipermesinkan kembali yang pertama kali terbang pada tahun 1978, dengan kabin penumpang yang besar.
Sejumlah varians militer terspesialisasi sudah digunakan, termasuk versi SAR dan ASW. Sejak tahun 1990, Super Puma militer telah dipasarkan sebagai Cougar.
Seri Super Puma Aerospatiale ini berasal dari seri Puma Eurocopter/Aerospatiale Puma tetapi mempunyai kabin baru diperpanjang dan mesin baru. Super Puma, datang di bawah label Eurocopter pada tahun 1992, kemudian terlihat berhasil pada berbagai tanda dan varian. Helikopter ini masih beroperasidi seluruh dunia dalam berbagai bentuk.
Penerbangan pertama Super Puma terjadi pada tahun 1978. Sistem dipasangi dengan mesin serbaguna Turbomeca turboshaft yang memutar rotor utama empat-bilah dan rotor ekor empat-bilah tradisional.
Helikopter ini diawaki oleh satu atau dua personil dan dapat membawa 29 personel dalam pengaturan ruang kabin longgar.
Varian Super Puma memungkinkan untuk melakukan peran pada saat perang maupun damai. Pod senapan, roket dan misil dapat dipasang secara eksternal, serta peralatan untuk peran anti-kapal. Sebuah senapan juga dapat dipasang di pintu kabin untuk keamanan tambahan.
Operator dari seluruh dunia telah terlihat puas dengan Super Puma, Indonesia bahkan memproduksi (di bawah lisensi) beberapa helikopter ini. Operator lainnya tersebar dari Samudra Pasifik, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Dalam bentuk apapun, Super Puma meneruskan keberhasilan dari seri Puma SA 330.
Pada 1974, Aérospatiale memulai pengembangan helikopter transportasi sedang baru berdasarkan SA 330 Puma-nya.
Bulan September 1977, sebuah prototipe pesawat ini dengan registrasi SA-331, dilengkapi dengan transmisi yang lebih baik dari SA-330 Puma dan memiliki mesin Turbomeca Makila dengan 755 tenaga kuda, menyelesaikan test flight pertamanya.
Baru pada 13 September 13 1978, prototipe dengan nama AS 332 Super Puma diperkenalkan dengan memiliki tenaga yang ditingkatkan dan badan pesawat yang lebih aerodinamis dibandingkan dengan pendahulunya.
Para teknisinya juga memasang bilah rotor utama dan ekor dari bahan komposit, yang bisa meningkatkan daya angkat, usia pengoperasian pesawatnya, kemampuannya bertahan dalam pertempuran dan tidak lagi mengalami korosi ketika ia dioperasikan oleh Angkatan Laut.
Bentuknya yang lebih panjang, sehingga ia memiliki daya angkut untuk pasukan dan kargo lebih besar, roda pendaratan yang mudah untuk ditarik dan diturunkan dengan tenaga yang ringan, tempat duduk penumpang dan krew dengan material lebih tahan tembakan dalam pertempuran serta memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar lebih besar.
Helikopter ini mampu terbang hingga jarak 532 Mil laut atau setara dengan 985.264 Kilometer dengan kecepatan maksimum 141 Knot. [2]
Sejak tahun 1978 hingga 1987, helikopter ini diperkenalkan dengan lima varian untuk militer dan sipil, dimana dua dengan badan yang diperpanjang. Tahun 1980, pesawat ini menggantikan helikopter standard SA-330 Puma yang diproduksi oleh Aérospatiale.
Pada 29 Juli 2020 diluncurkan Sampul Peringatan dan Perangko Alutsista TNI AU yang dikeluarkan oleh PT. POS Indonesia, yang juga bertepatan dengan Hari Bakti TNI AU yang ke 73. Salah satu perangko dan sampul peringatannya bergambarkan pesawat helikopter NAS-332 TNI AU.