9000 Ton Beras Menumpuk di Gudang Bulog Cirebon Bakal Dipindahkan ke Karawang hingga Papua

9000 ton beras di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bakal dipindahkan ke sejumlah daerah untuk mengosongkan gudang yang hampir penuh

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAIHAQI
Sejumlah pekerja saat merapihkan tumpukan beras di Gudang Bulog Pegambiran, Jl Ahmad Yani, Kota Cirebon, Kamis (5/12/2019). Saat ini, sebanyak 9.000 ton beras di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bakal dipindahkan ke sejumlah daerah. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sebanyak 9000 ton beras di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bakal dipindahkan ke sejumlah daerah.

Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika, mengatakan, pemindahan stok beras itu untuk mengosongkan gudang yang hampir penuh.

Menurut dia, saat ini persediaan beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon mencapai 90 ribu ton dari kapasitas maksimal 110 ribu ton.

Baca juga: 37 Ribu Ton Beras Masih Tersimpan di Gudang Bulog Indramayu Jelang Panen Raya, Ini Penyebabnya

"Kami diinstruksikan tetap menyerap gabah dan beras petani, sehingga pemindahan ini untuk mengurangi stok gudang," ujar Budi Sultika saat ditemui di Perum Buloh Kantor Cabang Cirebon, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Selasa (12/7/2022).

Rencananya, sebanyak 2.000 ton beras bakal dipindahkan ke gudang Bulog Cianjur, 3.000 ton ke Karawang, dan 4.000 ton ke Papua.

Perbedaan kuota beras yang dipindahkan ke masing-masing gudang di daerah tersebut merupakan kebijakan langsung dari Bulog pusat.

Ia mengatakan, beras yang disimpan tidak bisa mencapai kapastias gudang untuk menjaga kualitasnya sehingga harus diberikan ruang kosong.

Pihaknya mengakui kapastias ideal persediaan beras di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon hanya mencapai 95 ribu ton.

"Jadi, harus dikurangi stoknya karena kami akan menyerap gabah dan beras dari petani, dan sebentar lagi memasuki musim panen," kata Budi Sultika.

Ia mengakui isu ancaman kerawanan pangan global menjadi perhatian utama Bulog untuk memenuhi stok pangan nasional yang mencapai 1,2 juta ton beras.

Di antaranya, kerawanan pangan akibat kekeringan, ancaman krisis pangan global yang diakibatkan perang Ukraina dan Rusia, hingga lainnya.

Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon dipastikan balal terus menyerap gabah dan beras yang dihasilkan para petani.

Padahal, prognosa beras hingga awal semester 2 2022 mencapai 40 ribu ton. Jumlah tersebut melebihi target 38 ribu ton prognosa setara beras pada tahun ini.

Budi Sultika mengatakan, penyerapan itu berdasarkan instruksi dari Bulog pusat dan Jawa Barat.

"Karena ini berbicaranya tentang stok pangan nasional, terlebih berbagai potensi kerawanan bisa saja terjadi," kata Budi Sultika saat ditemui di Perum Buloh Kantor Cabang Cirebon, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Selasa (12/7/2022).

Di antaranya, kerawanan pangan akibat kekeringan, ancaman krisis pangan global yang diakibatkan perang Ukraina dan Rusia, hingga lainnya.

Ia mengakui isu ancaman krisis pangan global menjadi alasan utama Bulog untuk memenuhi stok pangan nasional yang mencapai 1,2 juta ton beras.

Karenanya, pihaknya pun dipastikan bakal menyerap gabah dan beras dari petani, khususnya saat musim panen yang tiba dalam waktu dekat.

Budi menyampaikan, saat ini persediaan beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon mencapai 90 ribu ton.

"Kami tetap akan menyerap gabah dan beras petani sesuai instruksi pusat, meski dari segi stoknya cukup banyak," ujar Budi Sultika.

"Ini tantangannya, dari petani harus diserap tetapi stok gudang hampir penuh, mungkin dari pusat yang akan mengatur," kata Budi Sultika.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved