Polemik Pembelian BBM Bersubsidi Pakai Aplikasi MyPertamina, Ini Kata Akademisi Yawina Majalengka

Akademisi Yayasan Wiyata Indonusa Abadi Majalengka, Sudibyo Budi Oetomo mengatakan, hakikatnya konsumen itu harus diberikan pelayanan yang baik

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Akademisi Yawina Majalengka, Sudibyo Budi Oetomo berpendapat soal pembelian BBM bersubsidi Pertalite dan solar menggunakan aplikasi MyPertamina. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Kebijakan Pertamina yang mewajibkan pembelian BBM bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina menuai polemik di masyarakat.

Banyak yang menilai, pemerintah harus mengkaji ulang kebijakan tersebut.

Akademisi Yayasan Wiyata Indonusa Abadi (Yawina) Majalengka, Sudibyo Budi Oetomo mengatakan, hakikatnya konsumen itu harus diberikan sebuah pelayanan yang baik, cepat, mudah, dapat dan tepat.

Namun, kenyataannya banyak masyarakat yang mengaku bakal ribet menggunakan aplikasi MyPertamina tersebut.

"Pada hakikatnya, kalau kita melihat antara produsen dan konsumen, konsumen itu harus diberikan sebuah pelayanan yang baik, cepat, mudah, dapat dan tepat," ujarnya.

Petugas SPBU di Kelurahan Simpereum, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka menunjukkan barcode yang nantinya digunakan dalam pembelian BBM menggunakan aplikasi MyPertamina
Petugas SPBU di Kelurahan Simpereum, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka menunjukkan barcode yang nantinya digunakan dalam pembelian BBM menggunakan aplikasi MyPertamina (Eki Yulianto/Tribuncirebon.com)

"Bukan harus sulit, yang sekiranya yang terjadi di masyarakat itu, masyarakat kita itu seperti apa," ujar Sudibyo, Jumat (1/7/2022).

Pihaknya juga menyebut, tidak semua masyarakat Indonesia saat ini menggunakan telepon pintar.

Masih ada sebagian warga yang menggunakan ponsel jadul.

"Tidak semua masyarakat kita, menggunakan hp juga dan masih mungkin yang masih menggunakan hp jadul," ucapnya.

Sehingga, ia berharap, pemerintah mengkaji ulang kebijakan tersebut.

Baca juga: Sejumlah SPBU di Majalengka Lakukan Sosialisasi Penggunaan Aplikasi MyPertamina, Ini Kata Warga

Setidaknya, sampai masyarakat mampu menerima dan tidak menimbulkan kontra produktif.

"Untuk itu kita berharap, kebijakan-kebijakan ini ditunda terlebih dahulu, sampai benar-benar yakin, masyarakat mampu menerima dan kayanya kontra produktif juga," jelas dia.

Sudibyo juga menemukan, adanya pengakuan mengejutkan yang datang dari petugas SPBU itu sendiri.

Di mana, yang bersangkutan menceritakan pengalaman buruk saat adanya konsumen yang menggunakan telepon genggam dikala mengisi BBM.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved