Puluhan Tahun Hidup dalam Kegelapan, Warga Cisoka Sumedang Baru Nikmati Aliran Listrik dari PLN
Sebanyak 9.000 keluarga di Sumedang, Jawa Barat belum menikmati manfaat listrik secara merdeka.
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Kampung Cisoka di tengah perkebunan teh di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang akhirnya mendapat aliran listrik.
Selama puluhan tahun, kampung ini tak pernah tersentuh listrik.
Kini, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah usai memasang jaringan sejauh 7,5 kilometer ke kampung tersebut sehingga warga kampung berpenghuni 80 orang jiwa ini bisa menikmati manfaat listrik.
"Rumah satu KK dipasangi masing-masing 900 volt," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Agung Nugraha usai peresmian pemasangan, Rabu (29/6/2022).

PLN menyediakan trafo 100 kva. Kekuatan pasokan listrik dapat ditambah jika kebutuhan meningkat.
Agung berharap akan tumbuh pemanfaat listrik yang positif di daerah berjarak 26 kilometer dari pusat kota Sumedang itu, untuk belajar dan menumbuhkan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Harapannya, manfaatkan listrik untuk kegiatan positif, belajar, ibadah, dan nanti semoga tumbuh UMKM," katanya.
Pemasangan listrik ke perkampungan Cisoka dengan penghuni sebanyak 30 keluarga ini sempat tertunda lama dari rencana yang dijadwalkan.
Yang menbuatnya tertunda adalah jaringan listrik harus melewati kawasan hutan yang dijagai Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA).
"BKSDA perlu kajian mendalam tentang dampak jeringan listrik itu di kawasan lindung. Jadi sebetulnya bukan tertunda, tetapi menunggu kajian selesai," kata Agung.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir yang sama-sama hadir menggunting pita peresmian jaringan listrik di Cisoka mengatakan bahwa Cisoka merupakan kampung terakhir di Sumedang yang belum teraliri listrik.
"Ada dua kampung yang tak teraliri listrik, sebelumnya Cigumentong di Sindulang, Cimanggung. Sudah dipasangi. Kini Cisoka, dialiri listrik juga. Jadi tuntas di Sumedang tak ada kampung yang tak teraliri listrik," kata Bupati.
Namun, meski demikian Bupati menyebutkan dari 400.000 keluarga di Sumedang berdasarkan kartu keluarga, ada 9.000 (2 persen) di antaranya yang belum mampu memasang listrik.
"Bisa kami berikan solusi melalui CSR atau bantuan dari pemerintah pusat untuk memberikan listrik gratis bagi mereka yang 2 persen ini. Kami ingin akhir tahun ini 100 persen keluarga di Sumedang gunakan listrik sendiri," kata Bupati.
Baca juga: Tagihan Listrik Tiba-tiba Melonjak, Bisa Jadi Gara-gara Salah Pilih Warna Rumah
9000 Warga Sumedang Belum Menikmati Aliran Listrik
Sebanyak 9.000 keluarga di Sumedang, Jawa Barat belum menikmati manfaat listrik secara merdeka.
Alasannya bukan karena ke kampung yang mereka tinggali belum ada listrik. Kabupaten Sumedang telah bebas kampung tanpa listrik.
Namun, kondisi ekonomi yang membuat mereka tak bisa menikmati manfaat listrik.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan dari sebanyak 400.000 keluarga di Sumedang, sebanyak 2 persennya atau 9.000 keluarga tidak memasang listrik di rumah mereka.
"Kondisinya, mereka "nyolok" ke meteran listrik tetangga, masih serumah bersama orag tua, bahkan tidak mampu memasang meteran listrik sendiri," kata Dony Ahmad Munir di Cisoka, Rabu (29/6/2022).
Dony menargetkan ribuan keluarga itu pada akhir tahun 2022 ini telah merdeka listrik. Artinya, mereka punya meteran listrik sendiri di rumah-rumah mereka.
Carannya bisa beragam. Di antaranya, Bupati akan membantu melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dan meminta bantuan dari pemerintah pusat.
"Data kami sudah by name by adress. Sudah diketahu yang 9.000 keluarga itu kepala keluarganya bekerja apa dan bagaimana kondisi ekonominya," kata Bupati.
Niat baik Bupati disambut PLN Jawa Barat.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Agung Nugraha mengatakan bahwa betul tanggung jawab pengadaan listrik bukan hanya tanggung jawab PLN.
"Bupati sudah sampaikan, semua pihak terlibat dalam hal ini," katanya di Cisoka.
PLN Jawa Barat juga bekerja sama dengan Dinas ESDM Jawa Barat. Ke depan, jika masih banyak warga yang tak dapat menikmati manfaat listrik karena alasan ekonomi, PLN jawa Barat juga siap membantu.
Dengan syarat titik lokasinya jelas dan kondisinya masyarakatnya juga terdata dengan baik.
"Meski tak sebanyak yang disebutkan dalam data, kita bisa padukan bantuan dari berbagai pihak," katanya.