MIRIS, Bocah yang Sudah Tak Punya Ibu di Ciamis Dirudapaksa 4 Pria, Termasuk Saudara dan Seorang Bos
Nasib menyedihkan dialami seorang bocah 11 tahun yang sudah punya ibu di Kabupaten Ciamis, Jawa barat.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Nasib menyedihkan dialami seorang bocah 11 tahun yang sudah punya ibu di Kabupaten Ciamis, Jawa barat.
Anak malang tersebut diduga dirudapaksa oleh 4 orang pria yang masih tetangganya dan bahkan di antaranya ada yang masih keluarganya.
Dilansir dari Tribunjabar.id, peristiwa tersebut terjadi 4 bulan ke belakang di lahan persawahan yang masih berada di wilayah Desa tersebut.
Baca juga: Korban Rudapaksa Ayah Kandung hingga Hamil di Garut Diamankan di P2TP2A, Begini Kondisinya
Baca juga: Korban Rudapaksa oleh Ayah Kandung di Garut Kini Dalam Perawatan Intensif di P2TP2A
Anak piatu berinisial SM ini diduga dirudapaksa oleh 4 orang berinisial D yang seorang penjaga Desa, S bos tukang kayu, C ayah Tiri korban, dan berinisial W yang masih keluarga korban.
SM memiliki Ayah berinisial T (42) yang pekerjaannya hanya seorang pemulung (tukang rongsok) dengan penghasilan setiap harinya sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
Dan T merupakan seorang ayah yang memiliki keterbatasan mental dan hanya bisa pasrah dengan kejadian tersebut.
T menyampaikan, sesudah cerai dengan istrinya dan istrinya menikah lagi dengan C, kemudian meninggal dunia sekitar 4 tahun yang lalu.
Soal apa yang terjadi terhadap putri satu satunya, Ia mengaku tidak mengetahui persis kronologisnya.
"Saya gak tahu apa-apa, tapi anak saya katanya sakit waktu buang air kecil. Terus diperiksa ke ibu Bidan mau dilihat dari air kencingnya tapi gak apa-apa katanya," ujarnya saat ditemui sejumlah wartawan di rumahnya, Selasa (28/6/2022) pagi.
"Jadi sempat dicek sama ibu Bidan. Tapi saya gak terlalu tahu masalahnya, karena saya orangnya kayak gini, gampangan ngedrop kalau ada masalah. Dan waktu itu, putri saya dipanggil sama Bidan yang kebetulan masih tetangga saya (tetangga depan rumahnya)."
Baca juga: Bejat, Ayah Jahat di Garut Rudapaksa Anaknya Sendiri hingga Hamil, Modus Ingat Mendiang Istri
Ia mengungkapkan, sebelum dicek Bidan, menurut pengakuan putrinya sempat dirudapaksa oleh 4 orang yang masih warga di Desa tersebut.
"Iya, sama orang K (nama kampung di Desa tersebut) dekat pak Kuwu. Orangnya, ada 4 orang," katanya.
T bersama SM mengungkapkan sebelum dirudapaksa oleh 4 terduga pelaku, pakaiannya sempat dibuka semua.
"Sebelum digituin, bajunya katanya dibuka semua. Saat kejadian, anak saya digituin, ya aduh (sakit) katanya. Saat kejadian, anak saya sedang main dan dikasih uang Rp 5 ribu. Kejadiannya 3 kali, tapi beda orang, tempatnya di sawah."
"Sampai sobek itu kemaluannya pak. Malah saya setelah kejadian gak bisa tidur, dua malam," ucap T.
Menurutnya, kejadian dugaan rudapaksa tersebut sudah lama terjadi atau sekitar dua bulan ke belakang.
"Tapi, ketahuannya hari Sabtu (25/6/2022) malam Minggu kemarin. Ada yang laporan ke polisi, tapi diuruskeun na mah (ditangani oleh pihak kepolisian) (27/6/2022) malam tadi."
Karena saya takut kenapa-kenapa (terduga pelaku masih tetangga), saya hanya bisa pasrah," ujarnya.
4 terduga pelaku mulai malam Minggu sudah dipanggil oleh Polsek Banjarsari dan akhirnya melakukan islah.
"Tapi tos beres sekarang mah (sudah beres). Yang mengurus pak Kuwu di Polsek, terus Nerima uang Rp 2,5 juta," ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, Ia mengaku bingung dengan masa depan putrinya yang masih kecil.
Baca juga: Pengasuh Pondok Pesantren Ini Dilaporkan ke Polisi, Diduga Rudapaksa 5 Santriwati dan 1 Santriwan
"Dia, putri saya satu-satunya. Umur 11 tahun masih kelas 4 SD, harusnya emang kelas 5 SD," ucap T.
Satu warga setempat, Mamah (nama samaran) menyampaikan, orang tua korban pekerjaannya hanya sebagai tukang rongsok.
"Dulu sempat kerja di bangunan, pabrik tapi lama kelamaan gitu agak sedikit gitu orangnya (kurang normal). Ditambah anaknya digituin sama ayah tiri dan 3 orang, ya kasihan," ucapnya.